Cara Menjaga Kesehatan Ginjal Saat Anda Menderita Diabetes

Liputan6.com, Jakarta Ginjal adalah organ vital yang bertanggung jawab atas pengelolaan limbah, yang sangat penting untuk menjaga keseimbangan kimiawi dan tekanan darah tubuh Anda. Jika Anda tidak merawat ginjal, Anda berisiko mengalami banyak masalah kesehatan, beberapa di antaranya dapat menyebabkan organ tersebut berhenti berfungsi sama sekali.

Penyakit ginjal dan diabetes berjalan beriringan; diabetes memang merupakan penyebab utama penyakit ginjal. Sekitar 1 dari 3 orang dewasa dengan diabetes juga menderita penyakit ginjal. Kadar gula darah tinggi yang menyertai diabetes dapat merusak sistem penyaringan ginjal, sehingga lebih sulit bagi ginjal untuk membuang racun.

Nefropati diabetik, juga disebut penyakit ginjal diabetik, merupakan komplikasi serius yang berhubungan dengan ginjal dari diabetes tipe 1 dan tipe 2. Sekitar 40 persen penderita diabetes kemungkinan akan mengembangkan bentuk penyakit ginjal kronis (CKD), seperti penyakit ginjal diabetik. Pada awalnya, penyakit ginjal diabetik tidak memiliki gejala.

Cara terbaik untuk mencegah atau menunda penyakit ginjal diabetes adalah dengan menjaga kadar gula darah dan tekanan darah yang sehat melalui perubahan gaya hidup dan pengobatan di bawah bimbingan dokter Anda. 

Kebiasaan gaya hidup yang juga dapat membantu meliputi olahraga teratur; memeriksa glukosa darah Anda untuk memastikan gula darah Anda dalam kisaran yang sehat; skrining penyakit ginjal tepat waktu; dan tidak merokok.

Berikut adalah beberapa langkah tambahan yang dapat Anda lakukan sendiri untuk melindungi ginjal Anda saat Anda menderita diabetes seperti dihimpun dari Everyday Health.

1. Makan Buah dan Sayuran untuk Ginjal yang Sehat

Dalam satu studi yang sering dikutip, para peneliti mencatat bahwa memasukkan lebih banyak buah dan sayuran dalam diet Anda dapat meminimalkan risiko cedera ginjal dan asidosis metabolik. Ini adalah kondisi di mana tubuh memproduksi terlalu banyak asam atau tidak dapat mengeluarkan cukup asam. 

Asam yang berlebihan dapat menyebabkan gejala berbahaya, seperti napas cepat, kelelahan, kebingungan, dan — dalam kasus ekstrem — bahkan kegagalan organ atau kematian. Buah dan sayuran membantu melindungi ginjal dengan mengurangi produksi asam.

Buah dan sayuran tambahan secara khusus telah membantu pasien dengan penyakit ginjal kronis, yang rentan terhadap asidosis metabolik. Pasien-pasien ini biasanya diobati dengan bikarbonat dan suplemen alkali lainnya. Pastikan untuk berbicara dengan dokter Anda tentang diet yang tepat untuk Anda. Beberapa pasien dengan penyakit ginjal mungkin perlu membatasi asupan kalium, yang dapat lebih tinggi dalam buah-buahan dan sayuran tertentu.

Satu penelitian melaporkan bahwa asam lemak omega-3, seperti yang ditemukan dalam minyak ikan, dapat melindungi pasien dialisis dari kematian jantung mendadak. Para peneliti mengamati kadar asam lemak omega-3 dalam darah pada 400 pasien dialisis, 100 di antaranya telah meninggal dalam tahun pertama perawatan mereka.

Para peneliti mengamati dalam makalah mereka bahwa, selama tahun pertama hemodialisis, para peserta yang memiliki kadar asam lemak omega-3 yang lebih tinggi — yang ditemukan dalam ikan berlemak, seperti salmon dan tuna, serta biji rami dan kenari — memiliki risiko lebih rendah untuk kematian jantung mendadak. Studi ini menawarkan beberapa petunjuk untuk pengobatan baru terhadap kematian jantung mendadak pada orang dengan penyakit ginjal yang menjalani dialisis.

Meskipun garam, yang mengandung natrium, penting untuk menjaga keseimbangan cairan tubuh, terlalu banyak garam dapat membahayakan ginjal, yang berfungsi sebagai sistem penyaringan alami tubuh. Ketika kita mengonsumsi terlalu banyak natrium, ginjal kita dipaksa bekerja lebih keras untuk mengeluarkan apa yang tidak kita butuhkan, yang berpotensi merusak ginjal. Terlalu banyak makanan asin juga dapat meningkatkan risiko tekanan darah tinggi, sehingga meningkatkan risiko penyakit jantung dan stroke, yang lebih mungkin dialami oleh penderita diabetes.

Manajemen diabetes yang baik dapat membantu menjaga ginjal Anda bebas dari penyakit. Selain terlalu banyak natrium dan pola makan yang tidak ramah bagi penderita diabetes, merokok, kelebihan berat badan, dan kurangnya aktivitas fisik merupakan beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko penyakit ginjal jika Anda menderita diabetes. 

Satu tinjauan studi tentang dampak berbagai bentuk olahraga pada pasien CKD mencatat bahwa olahraga secara umum bermanfaat bagi mereka yang menderita penyakit tersebut. Para peneliti menemukan bahwa latihan aerobik mengurangi kadar bahan kimia inflamasi dalam darah, meningkatkan kinerja fungsional, dan meningkatkan kebugaran kardiorespirasi. 

Latihan gabungan, yang menggabungkan latihan aerobik dan latihan ketahanan, ditemukan dapat "secara signifikan memperbaiki" gejala depresi dan kecemasan, kinerja fungsional, dan kebugaran kardiorespirasi. Terakhir, latihan di rumah, pernapasan, dan latihan ketahanan menunjukkan "bukti kuat" adanya peningkatan kinerja fungsional. Meskipun penulis tinjauan tersebut mencatat bahwa satu bentuk latihan tidak terbukti lebih baik daripada yang lain, mereka menyimpulkan bahwa latihan adalah "alat nonfarmakologis yang ampuh" untuk meningkatkan hasil bagi penderita CKD.