Liputan6.com, Jakarta Proses menyusui merupakan tantangan tersendiri bagi seorang ibu. Setiap ibu dianjurkan untuk menyusui atau memberikan ASI eksklusif eksklusif selama 6 bulan, dilanjutkan hingga 2 tahun dengan makanan pendamping. Allah SWT berfirman,
"Dan ibu-ibu hendaklah menyusui anak-anaknya selama dua tahun penuh, bagi yang ingin menyusui secara sempurna. Dan kewajiban ayah menanggung nafkah dan pakaian mereka dengan cara yang patut. Seseorang tidak dibebani lebih dari kesanggupannya." (QS. Al-Baqarah: 233)
Advertisement
Dengan kata lain, setelah 2 tahun ibu baru diperkenankan untuk menyapih anaknya. Namun demikian, menyusui anak di atas usia dua tahun masih diperbolehkan, seperti halnya menyapih anak di bawah usia dua tahun. Namun, hal ini harus memenuhi dua syarat, yaitu tidak membahayakan kesehatan ibu dan anak, serta harus disetujui oleh kedua orang tua.
Advertisement
Meskipun demikian, menyapih anak bukanlah hal yang mudah. Anak cenderung menjadi rewel dan manja dalam proses penyapihan. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk memohon kepada Allah SWT agar proses penyapihan bisa berjalan lancar dengan membaca doa menyapih anak.
Tentu saja, selain mengamalkan doa menyapih anak, orang tua juga harus melakukan berbagai macam upaya agar anak segera terbiasa jika tidak disusui. Adapun doa menyapih anak diamalkan agar kita mendapat pertolongan dari Allah SWT agar setiap upaya menyapih anak dipermudah dan tidak menghadapi kendala yang berarti.
Dikutip Liputan6.com dari berbagai sumber, Selasa (4/7/2023), berikut adalah bacaan doa menyapih anak dan langkah-langkah menyapih anak.
Bacaan Doa Menyapih Anak agar Tidak Rewel
Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, bahwa proses penyapihan anak tidak pernah mudah. Selalu ada tantangan tersendiri dalam proses menyapih anak, seperti misalnya anak jadi rewel dan sebagainya. Oleh karena itu penting bagi kita untuk meminta pertolongan kepada Allah SWT dengan membaca doa menyapih anak.
Berikut adalah doa singkat untuk menyapih anak yang mudah diingat. Doa ini diambil dari karya Muhyiddin Abu Zakaria Yahya bin Syaraf al-Nawawi al-Dimasyqi, Al-Adzkar al-Muntakhabah min Kalaami Sayyid al-Abrar, (Surabaya: Kharisma, 1998), hal. 302:
بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ بِسْمِ اللهِ الَّذِيْ لَا يَضُرُّ مَعَ اسْمِهِ شَيْءٌ فِي الْأَرْضِ وَلَا فِي السَّمَآءِ وَهُوَ السَّمِيْعُ الْعَلِيْمُ
Bismillâhirrahmânirrahîm. Bismillâhilladzî lâ yadlurru ma’a ismihi syaiun fil ardli wa lâ fis samâ`i wa huwas sami’ul ‘alim (dibaca tiga kali)
Artinya: "Dengan menyebut asma Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Dengan menyebut asma Allah, Dzat yang dengan asma-Nya, tidak akan bisa membahayakan apapun yang ada di bumi dan langit. Dia Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.”
Setelah membaca doa menyapih anak tersebut, kita bisa melanjutkannya dengan membaca doa menyapih anak yang diambil dari surat At-Takwir ayat 20 dan lafalkan ayat tersebut sebanyak 11 kali. Adapun doa menyapih anak dari Surat At-Takwir ayat 20 adalah sebagai berikut:
ذِيْ قُوَّةٍ عِنْدَ ذِى الْعَرْشِ مَكِيْنٍۙ
Zī quwwatin ‘inda zil-‘arsyi makin
Artinya: ”Yang memiliki kekuatan, memiliki kedudukan tinggi di sisi (Allah) yang memiliki ‘Arsy,” (At-Takwir: 20)
Advertisement
Tanda-Tanda Anak Siap Disapih
Menyapih anak merujuk pada proses berhenti memberikan ASI (Air Susu Ibu) kepada anak. Ini terjadi ketika anak sudah cukup dewasa dan tidak lagi membutuhkan ASI sebagai sumber utama nutrisi. Menyapih anak merupakan tahap transisi dari memberikan ASI eksklusif kepada memperkenalkan makanan padat dan minuman lain ke dalam pola makan anak. Proses penyapihan biasanya dilakukan secara bertahap dan tergantung pada perkembangan dan kebutuhan anak, serta keputusan dari ibu dan keluarga.
Sebelum melakukan upaya menyapih anak, penting bagi orang tua untuk mengetahui waktu yang tepat untuk menyapih anak. Anak yang sudah siap untuk disapih biasanya menunjukkan beberapa tanda. Adapun tanda-tanda anak yang sudah siap disapih antara lain adalah sebagai berikut:
- Kurang minat saat menyusu di payudara ibu: Bayi tidak menunjukkan minat atau antusiasme saat menyusu di payudara.
- Tetap rewel setelah diberikan ASI: Meskipun telah diberikan ASI, bayi terus merengek atau menangis tanpa alasan yang jelas.
- Menyusu dalam waktu singkat: Bayi hanya menyusu dalam periode yang lebih singkat dari biasanya.
- Mudah terganggu saat menyusu ASI: Bayi mudah teralihkan perhatiannya saat menyusu, seperti oleh suara atau kegiatan di sekitarnya.
- Bermain-main dengan payudara: Bayi menggigit atau menarik payudara ibunya saat menyusu, mungkin sebagai bentuk eksplorasi atau permainan.
- Menyusu di payudara tanpa mengisap: Bayi tampak menyusu di payudara, tetapi tidak melakukan gerakan mengisap yang efektif, sehingga tidak ada ASI yang keluar.
- Mencari kenyamanan: Bayi mungkin tidak benar-benar ingin menyusu, tetapi mencari kenyamanan dan kelekatan dengan ibunya.
Tanda-tanda ini dapat mengindikasikan bahwa anak sudah mulai siap untuk proses penyapihan. Penting untuk memperhatikan dan memahami tanda-tanda ini, serta memastikan bahwa anak mendapatkan perawatan dan dukungan yang sesuai selama proses penyapihan.
Cara Menyapih Anak
Setelah memahami tanda-tanda anak sudah siap disapih, hal yang perlu orang tua lakukan adalah memulai menyapih anak. Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, proses penyapihan tidak pernah mudah. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk membaca doa menyapih anak, agar upaya proses penyapihan anak berjalan lancar dan tidak menghadapi kendala yang berarti.
Adapun langkah-langkah menyapih anak antara lain adalah sebagai berikut:
1. Pastikan anak dalam kondisi sehat
Penting untuk memastikan bahwa anak dalam kondisi fisik yang baik sebelum memulai proses penyapihan, agar tidak berdampak buruk pada kesehatannya.
2. Komunikasikan sesuai dengan usia anak
Jelaskan pada anak dengan bahasa yang sesuai dengan pemahamannya mengapa ia perlu disapih, sehingga tidak ada kebingungan atau gangguan psikologis. Berikan penghargaan atau penggantian yang sesuai jika anak mau disapih.
3. Lakukan secara bertahap
Proses penyapihan sebaiknya dilakukan secara perlahan dengan mengurangi frekuensi atau durasi menyusui dan menggantikannya dengan makanan atau minuman sehat yang disukai anak.
4. Hindari menawarkan ASI ketika anak rewel
Jika anak terus merengek, hindari menawarkan ASI lagi sebagai cara untuk menenangkannya, karena hal ini dapat menghambat proses penyapihan.
5. Berikan contoh melalui lingkungan sosial
Tampilkan contoh melalui buku bergambar atau cerita tentang anak-anak yang sudah tidak menyusu lagi. Anak akan meniru apa yang mereka dengar dan lihat, dan juga dapat mengembangkan minat dalam membaca buku.
6. Pastikan anak mendapatkan asupan nutrisi yang cukup
Berikan makanan dan minuman yang cukup sehingga anak merasa kenyang, sehingga ia tidak terus teringat akan ASI.
7. Hindari memberikan alat yang menciptakan ketergantungan
Jangan memberikan anak alat seperti dot atau benda lain yang dapat menciptakan ketergantungan, karena hal ini hanya akan memperpanjang proses penyapihan di kemudian hari.
Langkah-langkah ini membantu dalam proses penyapihan anak dengan cara yang bertanggung jawab dan sensitif terhadap kebutuhan anak. Tentu langkah tersebut harus didukung dengan doa menyapih anak agar upaya tersebut semakin lancar.
Advertisement