Implantasi Adalah Perlekatan Embrio ke Dinding Rahim, Begini Prosesnya

Implantasi adalah langkah penting dalam proses kehamilan yang menjadi tahap awal zigot membentuk hubungan dengan ibu untuk mendapatkan nutrisi dan oksigen yang diperlukan untuk pertumbuhannya.

oleh Fitriyani Puspa Samodra diperbarui 20 Jul 2023, 12:30 WIB
Diterbitkan 20 Jul 2023, 12:30 WIB
Ilustrasi hasil USG.
Ilustrasi Implantasi Adalah Perlekatan Embrio ke Dinding Rahim. (iStockphoto)

Liputan6.com, Jakarta Implantasi adalah salah satu proses yang terjadi dalam siklus reproduksi manusia. Proses ini terjadi setelah sperma berhasil membuahi sel telur di saluran tuba falopi, membentuk zigot. Oleh sebab itu implantasi adalah langkah penting dalam proses kehamilan yang menjadi tahap awal zigot membentuk hubungan dengan ibu untuk mendapatkan nutrisi dan oksigen yang diperlukan untuk pertumbuhannya.

Setelah tahap implantasi, proses kehamilan akan berlanjut dengan perkembangan embrio menjadi janin yang lebih kompleks. Periode ini juga akan diikuti oleh proses pembentukan organ-organ dan sistem tubuh pada janin. Berikut ulasan tentang implantasi adalah langkah penting dalam proses kehamilan yang Liputan6.com tangkum dari berbagai sumber, Kamis (20/7/2023).

Bagaimana Proses Implantasi Terjadi

Sel Telur Tidak Dapat Matang Penyebab Kemandulan?
Implantasi Adalah Perlekatan Embrio ke Dinding Rahim

Implantasi adalah tahap dalam proses kehamilan di mana embrio yang terbentuk setelah pembuahan menempel dan melekat pada dinding rahim atau endometrium. Tahap ini terjadi setelah embrio bergerak dari tuba falopi, tempat fertilisasi umumnya terjadi, menuju rahim.

Proses implantasi dimulai setelah embrio berhasil mencapai rahim, biasanya sekitar 6-12 hari setelah pembuahan. Setelah mencapai rahim, embrio akan berusaha untuk melekat pada dinding rahim yang telah menebal sebagai persiapan untuk menerima embrio dan mendukung pertumbuhannya.

Saat embrio berhasil menempel pada dinding rahim, proses ini dapat menyebabkan pecahnya pembuluh darah kecil di endometrium, yang mengakibatkan pendarahan ringan. Inilah yang biasa kita kenal sebagai implantasi.

Setelah tahap implantasi, proses kehamilan akan berlanjut dengan perkembangan embrio menjadi janin yang lebih kompleks. Proses ini akan melibatkan pembentukan organ-organ dan sistem tubuh pada janin yang sedang berkembang.

Proses implantasi adalah tahap penting dan kritis dalam proses reproduksi, dan bisa berbeda untuk setiap perempuan dan setiap kehamilan. Selama tahap ini, embrio akan mulai membentuk hubungan dengan pembuluh darah ibu untuk mendapatkan nutrisi dan oksigen yang diperlukan untuk pertumbuhannya dalam rahim.

Tanda-tanda Kehamilan yang Muncul Setelah Implantasi

Tanda Awal Kehamilan Sebelum Telat Haid
Tanda Awal Kehamilan Sebelum Telat Haid. (Sumber: iStock)

Setelah implantasi terjadi, sebagian perempuan dapat mengalami gejala yang menunjukan bahwa dirinya sedang hamil. Jika mengalami beberapa gejala ini setelah ovulasi, disarankan untuk melakukan tes kehamilan untuk memastikannya. Berikut adalah beberapa gejala yang sering terjadi setelah terjadi implantasi.

1. Nyeri atau Kram

Setelah implantasi, beberapa perempuan dapat merasakan nyeri atau kram yang mirip dengan gejala menstruasi. Kram ini biasanya terjadi di perut bagian bawah atau punggung bagian bawah dan dapat berlangsung selama beberapa hari.

Beberapa perempuan mungkin merasakan sensasi tertarik atau kesemutan di daerah rahim akibat proses implantasi. Selain itu, ada juga perempuan yang mengalami rasa tertusuk-tusuk ringan pada perut bagian bawah.

Durasi kram dan intensitas gejala implantasi dapat bervariasi pada setiap perempuan. Beberapa perempuan mungkin hanya mengalami beberapa sengatan kecil, sementara yang lain mungkin merasakan nyeri intermiten yang datang dan pergi selama satu hingga tiga hari.

2. Perdarahan Ringan

Implantasi juga dapat disertai dengan perdarahan ringan atau keluarnya bercak merah muda atau coklat muda dari vagina. Perdarahan ini berbeda dari menstruasi karena warnanya lebih cerah dan dapat berhenti sejenak sebelum muncul kembali.

Perdarahan pada implantasi cenderung memiliki warna lebih cerah daripada darah menstruasi. Setelah perdarahan menghilang, bisa berubah menjadi sedikit kecoklatan atau flek cokelat.

Pendarahan implantasi memiliki pola berbeda dari darah menstruasi yang keluar secara terus menerus. Pendarahan ini memiliki jeda waktu, artinya bisa berhenti beberapa saat, kemudian muncul kembali di waktu lain, dan biasanya berlangsung selama sekitar 1-3 hari.

Apakan Pendarahan Implantasi Berbahaya?

Ilustrasi pembalut. (Istock)
Apakan Pendarahan Implantasi Berbahaya? (Istock)

Pendarahan implantasi umumnya tidak berbahaya dan tidak memerlukan penanganan khusus. Ini adalah perdarahan yang terjadi akibat proses implantasi embrio pada dinding rahim dan sering kali menjadi indikasi awal kehamilan. Pendarahan ini cenderung berbeda dari perdarahan menstruasi, dengan warna yang lebih cerah dan bisa berubah menjadi sedikit kecoklatan atau flek coklat. Durasi pendarahan implantasi juga cenderung singkat, berlangsung selama 1-3 hari dengan jeda waktu.

Namun, ada baiknya tetap waspada dan memperhatikan kondisi jika ibu mengalami pendarahan saat hamil muda, terutama jika gejalanya seperti berikut.

  1. Pendarahan vagina merah cerah.
  2. Pendarahan hebat dengan pembekuan.
  3. Nyeri atau kram yang signifikan.

Jika muncul gejala-gejala di atas, sebaiknya segera memeriksakan diri ke dokter spesialis kandungan untuk mendapatkan evaluasi dan penanganan yang tepat. Meskipun pendarahan pada awal kehamilan bisa saja terjadi tanpa komplikasi, tetapi juga dapat menjadi tanda adanya faktor lain yang mendasarinya seperti iritasi pada rahim atau vagina, kehamilan ektopik, atau bahkan kemungkinan keguguran.

Pendarahan implantasi umumnya tidak perlu dikhawatirkan. Namun sebaiknya setiap pendarahan pada saat hamil muda harus diperhatikan dengan serius dan segera dikonsultasikan kepada tenaga medis untuk mendapatkan evaluasi dan penanganan yang tepat.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya