4 Fakta Ilmiah Tentang Hantu, Benarkah Mereka Ada?

Cerita pengalaman supranatural dan kisah-kisah hantu memang telah menjadi bagian tak terpisahkan dari budaya manusia. Tapi benarkan mereka ada atau hanya sekedar halusinasi semata?

oleh Fitriyani Puspa Samodra diperbarui 29 Sep 2023, 07:00 WIB
Diterbitkan 29 Sep 2023, 07:00 WIB
Ilustrasi hantu di rumah. (Pixabay/mmillswan)
Ilustrasi hantu di rumah. (Pixabay/mmillswan)

Liputan6.com, Jakarta Hantu menjadi fenomena yang telah menarik perhatian manusia selama berabad-abad, dan terus menjadi subjek diskusi dan keingintahuan. Berbagai negara dan budaya mempersepsikan hantu dengan cara yang beragam. Hantu dapat memiliki berbagai penampilan, bentuk, ukuran, dan jenis berdasarkan wilayah, agama, dan budaya. 

Dalam pengertian yang paling umum, hantu mengacu pada jiwa atau roh individu yang telah meninggal. Roh didefinisikan sebagai jiwa yang terpisah dari tubuh dan hantu mengacu pada roh orang mati yang muncul kepada seseorang yang masih hidup. Meskipun banyak yang mempercayai keberadaan hantu, apakah keberadaan hantu dapat dijelaskan secara ilmiah? 

Cerita pengalaman supranatural dan kisah-kisah hantu memang telah menjadi bagian tak terpisahkan dari budaya manusia. Tapi benarkan mereka ada atau hanya sekedar halusinasi semata? Berikut fakta ilmiah tentang hantu yang mungkin akan menjawab rasa penasaran Anda tentang fenomena mistis yang terjadi di sekitar. Dirangkum Liputan6.com dari laman themindsjournal.com, Kamis (28/9/2023)

1. Hampir Separuh Penduduk Dunia Percaya Keberadaan Hantu

Hantu - Vania
Ilustrasi Hantu/https://unsplash.com/Lan Gao

Pengalaman berinteraksi dengan hantu ternyata adalah kejadian yang banyak dialami oleh hampir separuh penduduk dunia. Sebuah survei pada 2019 menyatakan, lebih dari 46% orang Amerika percaya bahwa hantu itu nyata. Bahkan, survei lebih lanjut mengungkapkan bahwa 47% warga Kanada dan 28% orang dari Inggris percaya pada hantu. 

Selain itu, lebih dari 90% orang di Taiwan mengaku pernah melihat hantu. Negara-negara Asia seperti Taiwan, Korea, Vietnam, Jepang, dan Cina juga merayakan 'Hari Hantu' dan 'Bulan Hantu' ketika hantu, setan, roh, dan mahluk-mahluk lainnya diyakini berkeliaran di sekitar manusia. Hal ini mirip dengan perayaan Halloween atau Día de los Muertos (Hari Orang Mati).

Namun pertanyaannya, apakah kejadian yang dialami oleh hampir separuh penduduk dunia ini dapat menjadi bukti valid keberadaan hantu di sekitar manusia? Di lain sisi ilmu pengetahuan juga belum dapat menjelaskan secara konkret tentang fenomena gaib ini.

2. Halusinasi 

Salah satu penjelasan ilmiah yang sering muncul adalah keterkaitan antara pengalaman hantu dan gangguan tidur, seperti sleep paralysis (paralisis tidur) atau halusinasi hypnagogic. Sleep paralysis adalah kondisi ketika seseorang terbangun dari tidur tetapi tidak dapat bergerak, seringkali disertai oleh pengalaman yang sangat menyeramkan.

Halusinasi hipnagogik adalah jenis halusinasi yang terjadi saat seseorang mulai tertidur atau baru saja terbangun. Kedua kondisi ini dapat menciptakan pengalaman yang sangat mirip dengan pengalaman hantu yang dilaporkan oleh banyak orang.

Adapula pareidolia yang merupakan  kecenderungan alami manusia untuk mengenali pola atau wajah dalam objek atau situasi yang sebenarnya tidak berhubungan dengan hal itu. Ini dapat menjelaskan mengapa kita sering melihat wajah atau bentuk hantu di bayangan atau dalam objek-objek yang seharusnya tidak memiliki bentuk tertentu. Ilusi ini seringkali menciptakan kesan pengalaman paranormal yang sesungguhnya dapat dijelaskan oleh fenomena psikologis ini.

3. Pengaruh Situasi Lingkungan

Ilustrasi hantu
Ilustrasi hantu (Sumber: Pixabay)

Secara ilmiah kejadian melihat hantu dapat diakibatkan oleh situasi lingkungan, seperti kualitas udara dan suara dari benda-benda di sekitar. Toksin seperti mold dan karbon monoksida dapat memengaruhi kesehatan fisik dan mental seseorang, termasuk menyebabkan halusinasi, kecemasan, dan pengalaman menyeramkan. Beberapa kasus yang dilaporkan tentang pengalaman mistis telah terbukti terkait dengan kontaminasi udara di lokasi tersebut.

Suara-suara aneh atau bau-bauan yang tidak biasa di lingkungan juga dapat mempengaruhi pengalaman paranormal. Suara-suara ini, yang sering kali disebabkan oleh peralatan teknologi atau infrasound, dapat menciptakan perasaan ketakutan dan ketidaknyamanan yang kemudian diinterpretasikan sebagai pengalaman hantu. Penggunaan minyak esensial dalam aromaterapi juga dapat menciptakan pengalaman intens yang salah diartikan sebagai pengalaman paranormal.

4. Faktor Psikologis

Beberapa faktor psikologis, seperti tingkat stres, depresi, dan tingkat kecemasan, juga dapat memengaruhi persepsi seseorang terhadap pengalaman hantu. Orang yang mengalami tekanan mental yang tinggi cenderung lebih rentan terhadap persepsi yang salah dan interpretasi berlebihan terhadap lingkungan mereka, yang mungkin dapat menjelaskan pengalaman paranormal.

Sebuah penelitian tahun 2021 oleh Universitas Edith Cowan di Australia menunjukkan bahwa pengalaman poltergeist (pergantian) biasanya dapat dijelaskan oleh peningkatan stres dalam rumah tangga dan tingkat konflik antara individu dalam rumah tangga. Dalam penelitian tersebut, para peneliti menemukan bahwa kasus poltergeist yang dilaporkan seringkali terjadi dalam keluarga dengan tingkat stres dan konflik yang lebih tinggi. 

Mereka berhipotesis bahwa tingkat konflik dan ketidaknyamanan yang lebih tinggi dapat mengarah pada perilaku yang tidak biasa yang kemudian diinterpretasikan sebagai fenomena supranatural. Namun, penting untuk dicatat bahwa ilmu pengetahuan belum sepenuhnya dapat membuktikan atau membantah keberadaan hantu. Meskipun banyak pengalaman paranormal dapat dijelaskan secara ilmiah, masih ada misteri yang belum terpecahkan di balik fenomena ini.

Jadi, apakah hantu itu nyata?

Ilustrasi Hantu di Kamar Tidur
Hantu di jendela kamar tidur.

Ilmu pengetahuan telah memberikan penjelasan ilmiah yang kuat untuk banyak pengalaman paranormal yang dilaporkan. Halusinasi, gangguan tidur, pareidolia, kualitas udara, dan faktor psikologis semuanya dapat memainkan peran dalam menciptakan pengalaman hantu. Namun, misteri tentang keberadaan hantu masih tetap ada, dan ilmu pengetahuan terus menggali lebih dalam untuk menjawab pertanyaan ini.

Apakah Anda percaya pada keberadaan hantu atau lebih suka mencari penjelasan ilmiah? Jawabannya mungkin terletak pada keyakinan individu masing-masing, dan fenomena paranormal ini tetap menjadi bagian menarik dari kehidupan manusia. Dalam akhirnya, apakah hantu itu nyata atau tidak, adalah pertanyaan yang terus menarik perhatian banyak orang, dan jawabannya mungkin tergantung pada sudut pandang masing-masing.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya