8 Fakta Mengejutkan Sleep Paralysis, Ternyata Dapat Dijelaskan Secara Ilmiah

Selain membuat orang yang mengalaminya merasa tubuhnya ditekan hingga tidak bisa bergerak, sleep paralysis juga membuat orang melihat bayangan mengerikan bahkan mendengar suara-suara aneh.

oleh Fitriyani Puspa Samodra diperbarui 27 Sep 2023, 19:30 WIB
Diterbitkan 27 Sep 2023, 19:30 WIB
Sleep paralysis
Ketika seseorang mengalami sleep paralysis atau rasa seperti ketindihan saat tidur, dirinya akan berhalusinasi.

Liputan6.com, Jakarta Tidur adalah aktivitas penting dalam hidup yang menjadi kesempatan bagi tubuh dan untuk memulihkan diri dari kelelahan. Namun, bagaimana jika Anda terbangun dari tidur tapi tidak dapat bergerak maupun berbicara? Fenomena sleep paralysis yang lebih dikenal sebagai erep-erep atau ketindihan oleh masyarakat Indonesia, memang kerap kali membuat orang yang mengalaminya ketakutan.

Selain membuat orang yang mengalaminya merasa tubuhnya ditekan hingga tidak bisa bergerak, sleep paralysis juga membuat orang melihat bayangan mengerikan bahkan mendengar suara-suara aneh. Fenomena ini pun kerap dikait-kaitkan dengan hal-hal mistis.

Tapi ternyata, sleep paralysis adalah salah satu dari berbagai gangguan tidur yang dapat dijelaskan secara ilmiah. Berikut fakta-fakta Ilmiah fenomena sleep paralysis yang Liputan6.com lansir dari laman themindsjournal.com, Rabu (27/9/2023).

1. Terjadi Selama Tahap REM

Gangguan Tidur
Ilustrasi Gangguan Tidur Credit: pexels.com/Ivan

Salah satu fakta penting tentang sleep paralysis adalah kondisi ini terjadi selama tahap Rapid Eye Movement (REM) dalam tidur. Pada tahap ini, otak manusia menghasilkan mimpi yang sangat nyata dan mencegah fungsi otot agar kita tidak secara fisik beraksi dalam mimpi tersebut yang bisa membahayakan diri sendiri atau orang lain. 

Sleep paralysis terjadi saat kita terbangun selama tahap REM ini. Meskipun kita mungkin sadar, tubuh kita tetap dalam keadaan terparalisis karena otot belum menerima sinyal dari otak untuk bergerak. Hal ini menyebabkan kebingungan, panik, dan ketakutan.

2. Bukan Fenomena Mistis

Pernah mendengar tentang "ketindihan setan"? Orang-orang yang mengalami sleep paralysis sering merasa dirinya melihat atau diserang oleh makhluk gaib yang membuat fenomena ini kerap dikaitkan dengan hal mistis. Beberapa orang juga mengatakan dirinya merasa diculik oleh alien. Meski banyak cerita-cerita mistis yang mengiringi fenomena ini, ternyata sleep paralysis adalah bentuk gangguan tidur dan tidak ada hubungannya dengan kekuatan supernatural.

3. Dapat Disertai Halusinasi

Menurut para ilmuwan, pengakuan orang-orang yang melihat makhluk menakutkan saat mengalami sleep paralysis sebenarnya hanya halusinasi hipnagogik atau hipnopompik yang dihasilkan oleh pikiran manusia saat tidur. Meskipun makhluk menyeramkan tampak sangat nyata, sebenarnya mereka hanya ada ada dipikiran orang yang mengalaminya. Ketika berada dalam REM, seseorang berada di batas antara sadar dan tidak. Hal ini membuat mimpi terasa sangat nyata.

4. Kehilangan Kontrol Gerak

Selama episode sleep paralysis, seseorang dapat sepenuhnya sadar tetapi tidak dapat mengontrol otot-ototnya. Hal ini membuat orang tersebut merasa tercekik, sesak, atau bahkan tertindih yang membuat perasaan terancam muncul. Sensasi ini terjadi karena gangguan dalam tahap REM tidur, bukan serangan makhluk supranatural.

5. Tidak Menyebabkan Kematian

Pengertian-Penyebab-Gejala-Pengobatan-Penyakit-Gangguan-Tidur
Pengertian-Penyebab-Gejala-Pengobatan-Penyakit-Gangguan-Tidur

Sleep paralysis tidak akan membunuh orang yang mengalaminya. Meskipun tidak dapat disangkal bahwa sleep paralysis bisa sangat menakutkan, sebenarnya fenomena ini tidak berbahaya. Sampai saat ini, tidak ada catatan klinis tentang kematian yang disebabkan oleh sleep paralysis. Meskipun begitu, banyak orang yang mengalaminya merasa seolah-olah nyawa mereka dalam bahaya, terutama karena penjelasan budaya yang terkait dengan fenomena ini.

6. Belum Diketahui Penyebabnya

Meskipun para ilmuwan tahu bahwa sleep paralysis terkait dengan REM, mereka masih belum yakin tentang apa yang menyebabkan fenomena ini. Meskipun gangguan pola tidur dapat menjadi faktor utama, obat-obatan, stres, kecemasan, depresi, kurang tidur, posisi tidur tengkurap, dan gangguan tidur lainnya diperkirakan juga dapat memicu kondisi tidur ini. 

Beberapa ahli juga percaya bahwa sleep paralysis bisa diwariskan. Apabila seseorang memiliki anggota keluarga yang kerap mengalami sleep paralysis, orang tersebut mungkin juga akan mengalaminya. Namun, belum ada penjelasan ilmiah untuk penyebab kondisi ini. 

7. Berada di Ambang Kesadaran

Selama sleep paralysis, seseorang berada dalam keadaan di antara tidur dan terjaga. Ini adalah keadaan kesadaran yang ter paralisis yang terjadi antara terjaga dan tidur dan bisa berlangsung selama beberapa detik atau beberapa menit. Sleep paralysis membuat indera kita sangat sadar, pikiran kita aktif, namun tubuh kita tidak sadar.

Dalam ruang yang tidak dikenal ini, pikiran mempersepsikan mimpi buruk sebagai pengalaman nyata yang membuat kita melihat entitas hantu atau luar angkasa. Inilah mengapa kita dapat mengingat episode mengerikan ini lebih jelas daripada mimpi normal atau mimpi buruk, karena dalam mimpi saat terjaga, kita tidak dapat membedakan antara yang nyata dan yang tidak.

8. Kerap Terjadi 

Sleep paralysis ternyata lebih umum terjadi daripada yang kita kira. Sekitar 8% dari orang di Bumi populasi pernah mengalami fenomena ini sekali dalam hidup mereka. Meskipun sering kali dialami pertama kali selama masa remaja, siapa pun, baik pria maupun wanita, dapat mengalami sleep paralysis.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya