Isymam Artinya Apa? Ini Pengertian, Contoh, dan Cara Membacanya

Isymam adalah salah satu contoh dari bacaan gharib, artinya monyong.

oleh Laudia Tysara diperbarui 11 Okt 2023, 16:25 WIB
Diterbitkan 11 Okt 2023, 16:25 WIB
Semarak Ramadan di Masjid Agung Sanaa
Seorang pria membaca Al-Quran selama bulan Ramadan di Masjid Agung Sanaa, Yaman, Minggu (26/4/2020). Kaligrafi dan dekorasi merupakan kekhasan Masjid Agung Sanaa. (Mohammed HUWAIS/AFP)

Liputan6.com, Jakarta - Isymam adalah salah satu bacaan yang dapat ditemui dalam Al-Qur'an dan memiliki status yang dikenal sebagai "gharib." Hal ini dijelaskan secara mendalam oleh Imam Ashim, salah seorang perawi yang meriwayatkan Al-Qur'an menurut bacaan Hafs.

Penting untuk memahami apa yang dimaksud dengan "gharib" untuk bisa memahami arti isymam. Menurut para ulama qurra, "gharib" merujuk pada sesuatu yang memerlukan penjelasan khusus, karena bacaannya tampaknya agak samar atau tidak umum. Ini bisa mencakup berbagai aspek, seperti aspek huruf, lafal, maupun makna dari bacaan tersebut.

Secara linguistik, istilah "gharib" memiliki akar kata "garaba," yang berarti "asing," sebagaimana dijelaskan dalam Dikutip dari Al-Qur’an Hadis Madrasah Tsanawiyah Kelas IX (2021) oleh Aminudin dan Syuhada. Namun, dalam Al-Qur'an, ini mengacu pada bacaan yang tidak lazim atau tidak sering ditemui dalam Al-Qur'an karena memiliki karakteristik yang tidak biasa, baik dari segi hurufnya, pelafalannya, maupun maknanya.

Isymam adalah salah satu contoh dari bacaan gharib ini. Bacaan isymam artinya menonjol karena menggabungkan harakat fathah dengan harakat dammah, sambil juga memerlukan pemosisian khusus dari bibir saat melafalkannya. Ini adalah contoh dari bagaimana beberapa bacaan dalam Al-Qur'an bisa digolongkan sebagai gharib karena karakteristiknya yang unik dan kurang umum.

Berikut Liputan6.com ulas lebih mendalam tentang arti isymam, contoh, dan cara membacanya, Rabu (11/10/2023).

Artinya Monyong

Tadarus Al-Qur’an Raksasa di Masjid Yaman
Umat Muslim berkumpul untuk membaca Al-qur'an pada hari pertama bulan suci Ramadhan di Masjid Al-Kabir di kota tua Sanaa, ibu kota Yaman, 2 April 2022. Pada bulan Ramadhan umat muslim memanfaatkan waktu untuk memperbanyak ibadah dengan membaca Al Quran. (MOHAMMED HUWAIS/AFP)

Isymam artinya salah satu dari berbagai bacaan yang diakui dalam Al-Quran. Bacaan ini memiliki karakteristik yang sangat khas yang membedakannya dari bacaan lainnya dalam kitab suci ini. Tanda khusus yang mencirikan isymam adalah adanya tanda isymam kecil yang ditempatkan di atas lafal yang harus dibacanya.

Merujuk kepada buku "Al-Quran Hadis Madrasah Tsanawiyah Kelas IX" (2021) karya Aminudin dan Harjan Syuhada, pengertian isymam artinya "monyong." Ini adalah cara yang berguna untuk menjelaskan bagaimana karakteristik bacaan ini melibatkan perubahan dalam posisi bibir saat melafalkannya, yang menciptakan nuansa khas dalam pelafalan.

Secara linguistik, berdasarkan buku berjudul "Al-Quran Hadis" (2020) yang ditulis oleh Nismatul Khoiriyah, kata isymam artinya menggabungkan, memadukan, atau mencampurkan. Ini mencerminkan bagaimana bacaan ini melibatkan penggabungan beberapa elemen dalam pelafalannya untuk menciptakan karakteristik khasnya.

Dalam ilmu tajwid, isymam memiliki arti yang lebih teknis. Ini adalah teknik pelafalan yang melibatkan penggabungan bunyi huruf dammah pada huruf sukun dengan memoncongkan bibir tanpa mengeluarkan bunyi dammah dengan jelas. Ini adalah prosedur yang memerlukan ketelitian dan akurasi untuk melafalkan isymam dengan benar.

Paling menarik adalah bahwa meskipun isymam memiliki karakteristik yang sangat khas, suaranya biasanya tidak terdengar dengan jelas, atau jika memang terdengar, sangat samar. Oleh karena itu, penekanan pada pengucapan yang agak monyong dan penggunaan bibir dalam pelafalan menjadi elemen penting dalam pelafalan yang benar.

Karakteristik isymam ini berasal dari kata "Laa Ta’manunna," yang merupakan kata asal. Namun, dalam pelafalan isymam, bunyi "U" dalam kata tersebut dihilangkan, yang memberikan ciri khas pada bacaan ini.

 

Isyimam pada Lafaz تَأْمَنَّـا

1. Nun Tasydid Diuraikan

Pada awalnya, bacaan ini melibatkan Nun Tasydid, yang merupakan tanda penggandaan nun. Namun, dalam pelafalan isyimam, Nun Tasydid diuraikan sehingga menjadi dua nun: yang pertama mati (sukun) dan yang kedua hidup (fathah). Contoh lafadh yang mencerminkan ini adalah "لَاتَأْمَنْنَا."

2. Nun Mati Pertama sebagai Tempat Bacaan Isyimam

Nun pertama yang berstatus mati (sukun) digunakan sebagai tempat bacaan isyimam. Dengan kata lain, ketika melafalkan bacaan ini, hanya nun pertama yang diucapkan, dan bacaan melibatkan kata "لَاتَأْمَنْ". Ini adalah langkah awal dalam pelafalan yang khas ini.

3. Bibir Dimonyongkan

Langkah selanjutnya dalam pelafalan isyimam adalah memonyongkan bibir ke depan. Hal ini dilakukan sebagaimana saat melafalkan huruf nun, dengan posisi bibir yang membentuk monyongan. Ini adalah langkah penting yang menciptakan karakteristik khas isyimam.

4. Menarik Bibir yang Dimonyongkan Sambil Mengucapkan Nun Kedua

Pada tahap akhir, bibir yang dimonyongkan ditarik kembali ke dalam sambil mengucapkan nun kedua. Ini membuat pelafalan lengkap, sehingga bacaan menjadi "لَاتَأْمَنْنَا." Ini adalah langkah penutup dalam pelafalan isyimam.

Seluruh proses pelafalan ini menggambarkan karakteristik khusus dari isyimam, di mana penekanan diberikan pada penggunaan bibir yang dimonyongkan dan penggabungan yang akurat antara nun sukun pertama dan nun fathah kedua. Ini adalah contoh nyata bagaimana ilmu tajwid (ilmu pelafalan Al-Quran) memainkan peran penting dalam menjaga pelafalan yang benar saat membaca Al-Quran.

 

Isyimam pada Lafaz لَا تَأْمَنَّا

Tadarus Al-Qur’an Raksasa di Masjid Yaman
Pria Muslim membaca Al-qur'an pada hari pertama Ramadhan di Masjid Al-Kabir di ibu kota Yaman, Sanaa, 2 April 2022. Pemberontak Huthi yang didukung Iran dan koalisi pimpinan Saudi sepakat untuk mematuhi gencatan senjata dua bulan, yang mulai berlaku pada hari pertama puasa. (MOHAMMED HUWAIS/AFP)

1. Baca Nun Sukun "مَنْ" Seperti Biasa

Langkah pertama dalam membaca isyimam adalah dengan melafalkan nun sukun "مَنْ" (man) seperti biasa. Ini adalah langkah awal dalam proses pelafalan.

2. Moncongkan Bibir dan Satukan

Langkah selanjutnya adalah moncongkan bibir dan kemudian satukan kembali. Saat melafalkan isyimam, bibir Anda harus dimonyongkan seakan-akan Anda mengucapkan huruf nun yang berharakat dammah. Inilah yang disebut bacaan isyimam. Ini menciptakan karakteristik monyongan yang khas dalam pelafalan isyimam.

3. Posisikan Mulut Seperti Biasa

Setelah moncongkan bibir, Anda harus memposisikan mulut seperti biasa, seperti saat akan mengucapkan nun yang berharakat fathah secara normal. Ini adalah langkah penting dalam pelafalan isyimam.

4. Ucapkan "na" Seperti Biasa

Langkah terakhir adalah mengucapkan "na" seperti biasa. Ini adalah langkah penutup dalam pelafalan isyimam yang membuat bacaan menjadi lengkap. Dengan demikian, setelah mengikuti langkah-langkah ini, lafal "لَا تَأْمَنَّا" (la ta'manna) akan terucap dengan benar sesuai dengan karakteristik khas isyimam.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya