Liputan6.com, Jakarta - Bagi umat Muslim, pemahaman yang mendalam tentang perbedaan kitab dan suhuf merupakan suatu kewajiban. Ini karena keduanya tampak serupa karena keduanya merupakan bentuk wahyu Allah SWT yang disampaikan kepada Rasul-Rasul-Nya.
Baca Juga
Advertisement
Perbedaan kitab dan suhuf ada pada isi, fungsi, wujud, dan masih banyak lagi. Salah satu perbedaan utama adalah dalam hal isi. Kitab, seperti Al-Qur'an dalam Islam, memiliki isi yang sangat lengkap dan komprehensif, mencakup pedoman hidup, hukum, ajaran moral, kisah-kisah, dan informasi yang sangat beragam.
Sebaliknya, suhuf mungkin memiliki isi yang lebih spesifik dan terbatas, yang berkaitan erat dengan situasi saat wahyu tersebut diberikan.
Wujud juga menjadi perbedaan kitab dan suhuf. Kitab umumnya berwujud buku yang telah dijilid, memberikan struktur dan kemudahan dalam penggunaan. Suhuf, di sisi lain, berwujud lembaran terpisah yang lebih sederhana dalam struktur fisiknya.
Berikut Liputan6.com ulas lebih mendalam tentang perbedaan kitab dan suhuf yang wajib umat muslim ketahui, Jumat (20/10/2023).
1. Perbedaan di Wujudnya
Kitab: Kitab berwujud buku yang biasanya terdiri dari halaman-halaman yang telah dijilid menjadi satu. Kitab ini merupakan bentuk dari firman Allah yang diwahyukan kepada Rasul, tetapi telah diorganisir dan disusun dalam bentuk buku dengan bab, ayat, dan struktur tertentu.
Contohnya adalah Al-Qur'an, yang merupakan kitab suci dalam Islam dan telah disusun dalam bentuk mushaf.
Suhuf: Suhuf berwujud lembaran yang belum dibukukan. Suhuf ini adalah firman Allah yang diturunkan kepada Nabi dan Rasul dalam bentuk lembaran atau tulisan yang tercecer. Biasanya, tulisan tersebut terdapat pada daun atau pelepah kurma, kulit unta, atau media lainnya. Suhuf umumnya berupa lembaran terpisah yang tidak dijilid menjadi satu buku.
Suhuf ini seringkali berisi petunjuk, hukum, atau ajaran Allah kepada para nabi dalam bentuk sederhana dan belum diorganisir seperti kitab.
Advertisement
2. Perbedaan di Ukurannya
Menurut penjelasan dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, kumpulan suhuf seringkali disebut sebagai kitab, dan perbedaan utama adalah ukurannya yang lebih besar daripada suhuf.
Kitab: Kitab memiliki ukuran yang lebih besar daripada suhuf. Kitab umumnya terdiri dari halaman-halaman yang telah dijilid menjadi satu buku dengan ukuran yang bervariasi tergantung pada edisi atau formatnya. Ukuran kitab ini memungkinkan penyusunan yang lebih teratur dan sistematis dari materi yang terkandung di dalamnya.
Ini memudahkan pembaca dalam mencari ayat atau bab tertentu dan memberikan struktur yang jelas untuk pemahaman isi kitab tersebut.
Suhuf: Suhuf, sebagaimana dijelaskan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, mengacu pada kumpulan lembaran atau tulisan yang diturunkan kepada para Nabi dalam bentuk lembaran terpisah atau lembaran tercecer. Ukuran suhuf ini bisa bervariasi dan umumnya lebih kecil daripada kitab. Ukuran yang lebih kecil ini mungkin membuat susunan dan penjelasan materi dalam suhuf cenderung lebih sederhana dan kurang terstruktur dibandingkan dengan kitab.
3. Perbedaan di Waktu Diberlakukannya
Kitab: Kitab, seperti Al-Qur'an dalam Islam, memiliki masa berlaku yang jauh lebih panjang. Kitab-kitab suci seperti Al-Qur'an dianggap abadi dan relevan untuk selamanya dalam pandangan umat yang menerimanya. Masa berlaku kitab tidak terbatas oleh waktu dan umumnya berlaku untuk seluruh masa sejarah umat yang memeluk agama tersebut. Kitab-kitab ini berfungsi sebagai panduan spiritual, hukum, dan ajaran moral yang berlaku dalam semua era.
Suhuf: Suhuf, sebaliknya, memiliki masa berlaku yang lebih terbatas dan sementara. Suhuf berisi petunjuk atau wahyu yang diberikan kepada para Nabi dalam waktu tertentu. Masa berlaku suhuf ini berkaitan erat dengan situasi saat wahyu tersebut diberikan dan umat yang menerimanya pada saat itu. Suhuf berlaku untuk kurun waktu yang lebih singkat dibandingkan dengan kitab, dan memiliki relevansi yang terbatas di zaman modern.
Advertisement
4. Perbedaan di Bagian Isinya
Dalam buku berjudul Pendidikan Agama Islam: Akidah Akhlak untuk Madrasah Tsanawiyah Kelas VIII oleh Drs. H. Masan AF, M.Pd, ada perbedaan kitab dan suhuf lainnya yang perlu diketahui, yakni bagian isi dan fungsi.
Kitab: Kitab, seperti Al-Qur'an dalam Islam, dikenal memiliki isi yang lengkap dan komprehensif. Kitab-kitab suci seringkali berisi pedoman hidup, hukum, ajaran moral, kisah-kisah, dan informasi yang sangat bervariasi. Isi kitab cenderung mencakup banyak aspek kehidupan dan memberikan panduan yang komprehensif bagi umat yang mengikutinya.
Kitab-kitab ini seringkali diterima sebagai wahyu utuh yang mencakup seluruh ajaran yang dibutuhkan oleh umat yang menerimanya.
Suhuf: Suhuf, sebaliknya, mungkin memiliki isi yang lebih spesifik dan terbatas. Suhuf berisi wahyu atau petunjuk yang diberikan kepada para Nabi dalam konteks dan situasi tertentu. Ini karena sifatnya yang lebih terbatas dan kontekstual, isi suhuf mungkin tidak sekomprehensif isi kitab.
Suhuf mungkin berfokus pada petunjuk-petunjuk khusus, hukum tertentu, atau pesan-pesan yang relevan dengan masa atau situasi saat wahyu tersebut diberikan. Isi suhuf dapat bervariasi tergantung pada Nabi yang menerimanya.
Dikutip dari buku berjudul "Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti SMP/MTs Kelas VIII" (2021) yang dikarang oleh Aris Abi, berikut adalah daftar suhuf yang diterima oleh para Rasul:
- Nabi Syits AS menerima 50 Shuhuf.
- Nabi Idris AS menerima 30 Shuhuf.
- Nabi Ibrahim AS menerima 10 Shuhuf.
- Nabi Musa AS menerima 10 Shuhuf.
5. Perbedaan di Bagian Fungsinya
Kitab: Kitab, seperti Al-Qur'an dalam Islam, memiliki fungsi yang sangat penting dalam ajaran agama. Kitab-kitab suci umumnya dianggap sebagai wahyu Allah yang lengkap dan memiliki otoritas mutlak dalam ajaran agama. Mereka wajib diajarkan dan diikuti oleh umat yang menerimanya.
Kitab-kitab ini menyediakan pedoman hidup, hukum, ajaran moral, dan petunjuk spiritual yang harus diikuti oleh umat. Kitab-kitab ini memiliki otoritas yang tinggi dalam pandangan agama dan merupakan sumber utama bagi umat untuk memahami kehendak Allah.
Suhuf: Suhuf, sebaliknya, mungkin tidak memiliki kewajiban yang sama dalam pengajaran dan pengamalan. Meskipun suhuf juga merupakan wahyu Allah, mereka mungkin memiliki tingkat otoritas yang lebih rendah atau keterbatasan dalam penerimaannya oleh umat. Suhuf mungkin tidak wajib diajarkan atau diikuti oleh seluruh umat yang menerima kitab suci.
Mereka berisi petunjuk khusus, hukum tertentu, atau pesan-pesan yang lebih relevan dengan masa atau situasi saat wahyu tersebut diberikan kepada para Nabi. Oleh karena itu, penggunaan dan pengajaran suhuf dapat bervariasi tergantung pada konteks dan kebutuhan.
Advertisement