4 Kitab-Kitab Allah dan Penerimanya, dari Taurat hingga Al-Qur'an

Terdapat empat kitab-kitab Allah SWT, yakni Taurat, Zabur, Injil, dan Al-Qur’an.

oleh Ayu Rifka Sitoresmi diperbarui 25 Jan 2023, 12:00 WIB
Diterbitkan 25 Jan 2023, 12:00 WIB
4 Kitab-Kitab Allah dan Penerimanya, dari Taurat hingga Al-Qur'an
Ilustrasi Al-Qur'an (Photo by Anis Coquelet on Unsplash)

Liputan6.com, Jakarta Umat Islam wajib untuk mengimani kitab-kitab Allah SWT. Dengan mengimani kitab-kitab Allah SWT merupakan implementasi dari rukun iman yang ketiga. Tak cukup hanya mengimaninya, setiap umat Islam juga harus mengetahui kitab-kitab Allah SWT.

Dikutip dari laman Sumber Belajar Kemdikbud, kitab merupakan tuntunan awal dan keyakinan bagi suatu agama. Dalam Islam kitab mempunyai dua arti, yang pertama perintah dan yang kedua berarti tulisan di atas kertas.

Kitab-kitab Allah SWT adalah kumpulan firman Allah swt yang dituliskan. Kitab-kitab Allah SWT ini diturunkan kepada para rasul Allah swt dengan perantaraan malaikat Jibril untuk disampaikan kepada umat manusia. Terdapat empat kitab-kitab Allah SWT, yakni Taurat, Zabur, Injil, dan Al-Qur’an.

Berikut ini Liputan6.com ulas mengenai keempat kitab-kitab Allah SWT dana nabi penerimanya yang telah dirangkum dari berbagai sumber, Rabu (25/1/2023).

Pengertian Kitab Allah SWT

4 Kitab-Kitab Allah dan Penerimanya, dari Taurat hingga Al-Qur'an
Ilustrasi Al-Quran (Sumber: steemit.com)

Seperti yang dijelaskan di atas, kitab merupakan tuntunan awal dan keyakinan bagi suatu agama. Dalam Islam kitab mempunyai dua arti, yang pertama perintah dan yang kedua berarti tulisan di atas kertas. Sedangkan suhuf atau sahifah artinya wahyu yang diterima oleh nabi-nabi dan rasul Allah swt yang dikumpulkan, yaitu semacam lembaran atau brosur-brosur kecil. Kumpulan suhuf itulah yang dinamakan kitab, bentuknya lebih besar dari suhuf. Kadang-kadang suhuf diartikan juga dengan kitab. Para rasul Allah swt yang menerima suhuf-suhuf tersebut ialah Nabi Ibrahim as dan Nabi Musa as.

Kitab Allah swt adalah kumpulan firman Allah swt yang dituliskan. Kitab Allah swt diturunkan kepada para rasul Allah swt dengan perantaraan malaikat Jibril untuk disampaikan kepada umat manusia. Pada awalnya kumpulan firman Allah swt belum tertulis. Kemudian, para sahabat Rasul menuliskannya pada lempengan batu, kulit, dan tulang.

Secara sederhana, kitab adalah kumpulan wahyu yang diberikan Allah SWT kepada para rasul untuk diajarkan pada manusia sebagai petunjuk dan pedoman hidup, kitab ini sudah berupa buku. Sedangkan suhuf adalah wahyu Allah SWT yang diberikan kepada para rasul, tetapi masih dalam bentuk lembaran-lembaran yang terpisah.

Kitab-Kitab Allah SWT dan Nabi Penerimanya

4 Kitab-Kitab Allah dan Penerimanya, dari Taurat hingga Al-Qur'an
Pendeta Samaria mengangkat sebuah gulungan Taurat dalam upacara tradisional perayaan Festival Shavuot di Gunung Gerizim, Tepi Barat, Minggu (28/6/2020). Hari Raya Shavuot adalah untuk memperingati hari Allah memberikan Taurat kepada Musa dan bangsa Israel di Gunung Sinai. (Xinhua/Ayman Nobani)

Melansir dari laman Sumber Belajar Kemdikbud, adapun beberapa kitab-kitab Allah SWT dan nabi penerimanya yang wajib diimani oleh umat beragma, yakni:

1. Taurat

Kitab Taurat diturunkan kepada Nabi Musa ‘alaihissalam pada abad ke 12 sebelum masehi di bukit Sinai, dengan pedoman bagi Bani Israil. Isi pokoknya dikenal dengan sebutan the ten commandements atau 10 perintah Tuhan. Nama Taurat berarti hukum atau syariat. Pada saat itu, Nabi Musa diutus oleh Allah SWT untuk berdakwah kepada bangsa Bani Israil. Adapun bahasa yang digunakan dalam kitab Taurat adalah bahasa Ibrani.

Sebagai muslim kita sangat meyakini akan keberadaan kitab Taurat ini. Kita meyakini bahwa kitab Taurat benar-benar waktu dari Allah SWT. Keyakinan ini diperkuat oleh keterangan-keterangan yang ada di dalam Al-Qur’an. Sebagaimana yang terkandung dalam firman Allah SWT sebagai berikut:

“Dan Kami berikan kepada Musa, Kitab (Taurat) dan Kami jadikannya petunjuk bagi Bani Israil (dengan firman), ‘Janganlah kamu mengambil (pelindung) selain Aku’.” (Q.S. Al Isra ayat 2).

2. Zabur

Kitab Zabur diturunkan kepada Nabi Daud ‘alaihissalam. Kitab Zabur menjadi pedoman bagi kaum nabi Daud as yang disebut juga dengan Mazmur. Kitab Zabur ini berisi nyanyian puji-pujian kepada Allah SWT atas segala nikmat ilahiyah.

Kitab Zabur diturunkan Allah SWT kepada Nabi Daud as untuk Bani Israil atau umat Yahudi pada abad 10 SM (sebelum masehi) di daerah Yerusalem. Bahasa yang digunakan dalam Zabur adalah Qibti.

Keyakinan tentang kirab Zabur ini difirmankan oleh Allah SWT dalam QS al-Isra ayat 55, yang artinya:

“Dan Tuhanmu lebih mengetahui siapa yang di langit dan di bumi. Dan sungguh, Kami telah memberikan kelebihan kepada sebagian nabi-nabi atas sebagian (yang lain), dan Kami berikan Zabur kepada Dawud.” (Q.S. Al Isra ayat 55).

Sedangkan turunnya kitab Zabur diterangkan dalam firman Allah SWT, yang artinya:

“Sesungguhnya Kami mewahyukan kepadamu (Muhammad) sebagaimana Kami telah mewahyukan kepada Nuh dan nabi-nabi setelahnya, dan Kami telah mewahyukan (pula) kepada Ibrahim, Isma’il, Isyak, Ya’qub, dan anak cucunya: ‘Isa, Ayyub, Yunus, Harun, dan Sulaiman dan Kami telah memberikan kitab Zabur kepada Daud” (Q.S. An-Nisa:163).

Secara umum, kitab Zabur berisi tentang beberapa zikir, pengajaran, dan hikmah. Isi kitab Zabur merupakan petunjuk atau wahyu dari Allah SWT dan berlaku pada umat Bani Israil.

Kitab-Kitab Allah SWT dan Nabi Penerimanya

4 Kitab-Kitab Allah dan Penerimanya, dari Taurat hingga Al-Qur'an
Ilustrasi Al-Qur’an (sumber: pixabay)

3. Injil

Kitab-kitab Allah SWT berikutnya adalah Injil. Kitab ini diturunkan oleh Allah SWT kepada Nabi Isa ‘alaihissalam untuk pedoman bagi Bani Israil. Kitab ini diwahyukan di daerah Yerusalem sekitar permulaan abad 1 M. Pada awal diturunkan, kitab Injil menggunakan bahasa Suryani.

Kitab Injil berisi tentang ajaran hidup dengan zuhud, menjauhi kerusakan dan ketamakan dunia. Kitab ini menjadi pedoman bagi kaum Nabi Isa as yakni Kaum Nasrani. Keberadaan kitab Injil ini ditegaskan oleh firman Allah SWT dalam QS Maryam ayat 30, yang artinya:

“Dia (Isa) berkata, ‘Sesungguhnya aku hamba Allah, Dia memberiku Kitab (Injil) dan Dia menjadikan aku seorang Nabi’.” (Q.S. Maryam: 30).

Kitab Injil menjadi pedoman bagi para pengikut Nabi Isa agar melaksanakan hukum-hukum Allah SWT yang dibawa oleh Nabi Isa. Ia mengajarkan agar kaumnya taat kepada hukum-hukum Allah SWT dan tidak terlema dengan gemerlap harta maupun dunia.

Secara umum, Kitab Injil berisi tentang:

a. Perintah untuk kembali mengesakan Allah SWT, sebagai satu-satunya Tuhan yang wajib disembah dan diibadahi.

b. Membenarkan keberadaan kitab Taurat.

c. Menghapus beberapa hukum dalam kitab Taurat yang tidak lagi sesuai dengan perkembangan zaman.

d. Menjelaskan bahwa kelak setelah Nabi Isa ‘alaihissalam akan datang rasul terakhir dan tidak ada lagi Nabi dan rasul setelahnya, yaitu Nabi Muhammad Shallalahu ‘alaihi Wassalam.

4. Al-Qur’an

Kitab-kitab Allah SWT yang terakhir adalah kitab Al-Qur’an dengan bahasa yang digunakannya adalah Arab. Kitab ini diturunkan kepada Nabi Muhammad Shallalahu ‘alaihi Wassalam secara berangsur-angsur. 

Al-Qur’an menjadi penyempurna dari kitab-kitab Allah SWT yang terdahulu. Kitab Al-Qur’an juga menjadi pedoman bagi seluruh umat manusia hingga akhir zaman. Kitab ini diturunkan pada abad ke 7 M, dalam kurun waktu tahun 611-632 M.

Rasullullah Muhammad SAW, pertama kali menerima wahyu di Gua Hira. Setelah itu turunlah wahyu-wahyu berikutnya secara berangsur-angsur sampai seluruhnya diturunkan oleh Allah SWT. Sebagai umat Islam kita mesti membaca Al-Qur’an. Kemudian mengkaji sekaligus mengambil pelajarannya.

Adapun isi ajaran yang terkandung dalam kitab Al-Qur’an antara lain tentang:

1. Aqidah atau keyakinan adalah hal-hal yang berkaitan dengan keyakinan, seperti mengesakan Allah SWT dan meyakini malaikat-malaikat Allah SWT.

2. Akhlak atau budi pekerti adalah berkaitan dengan pembinaan akhlak mulia dan menghindari akhlak tercela.

3. Ibadah adalah yang berkaitan dengan tata cara beribadah seperti sholat, zakat, dan ibadah yang lainnya.

4. Muamalah adalah berkaitan dengan tata cara berhubungan kepada sesama manusia.

5. Tarikh atau sejarah adalah kisah orang-orang dan umat terdahulu.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya