Liputan6.com, Jakarta - Menurut ilmu linguistik, kata rujukan adalah berupa kata ganti yang digunakan untuk merujuk kepada objek, orang, atau tempat yang sudah disebutkan sebelumnya dalam teks atau pembicaraan. Fungsi utamanya adalah menjaga kelancaran dan kejelasan dalam komunikasi.
Baca Juga
Advertisement
Dalam kehidupan sehari-hari, kata rujuk memiliki beberapa jenisnya. Jenis-jenis kata rujukan yang dimaksudkan adalah berupa kata rujuk benda yang merujuk pada objek, kata rujuk orang yang mengacu pada individu, serta kata rujuk tempat yang berfungsi sebagai referensi lokasi.
Penggunaan kata rujuk sangat penting untuk memperjelas hubungan antara bagian-bagian dalam teks atau percakapan. Ketika digunakan secara tepat, kata-kata ini membantu pembaca atau pendengar untuk mengikuti alur cerita atau pembicaraan tanpa kebingungan mengenai objek yang dirujuk.
Berikut Liputan6.com ulas lebih mendalam tentang kata rujukan, fungsi, ciri-ciri, cara membuat, jenis, dan contoh kalimatnya, Kamis (16/11/2023).
Kata Ganti untuk Merujuk Sesuatu
Kata rujukan adalah unsur linguistik berupa kata ganti untuk merujuk atau mengacu pada sesuatu yang sudah diperkenalkan sebelumnya dalam teks atau percakapan. Fungsi utamanya adalah menjaga kelancaran komunikasi dengan menghindari pengulangan kata atau frasa yang sama secara berulang.
Ini membantu mempertahankan keterkaitan antarbagian dalam teks atau percakapan, memudahkan pembaca atau pendengar untuk mengikuti alur pembicaraan atau cerita tanpa kebingungan.
Dalam karyanya yang berjudul Teks dalam Kajian Struktur dan Kebahasaan yang diterbitkan pada tahun 2018, Taufiqur Rahman menjelaskan bahwa kata rujukan merupakan istilah yang digunakan untuk menyebut kata yang mengacu kepada kata lain yang sudah disebutkan sebelumnya.
Ciri-ciri dari kata rujukan, yakni:
- Pertama, kata rujukan haruslah merujuk pada sesuatu yang telah diperkenalkan sebelumnya dalam teks atau percakapan. Hal ini memastikan bahwa ada pengenalan sebelumnya mengenai objek yang dirujuk.
- Kedua, kata rujukan harus jelas dalam pengacuannya. Ini berarti penggunaannya harus mampu dengan tepat mengidentifikasi objek yang dimaksud tanpa adanya keraguan atau ambiguitas.
- Ketiga, konsistensi penggunaan kata rujukan juga menjadi ciri pentingnya. Penggunaannya harus konsisten dalam teks atau percakapan untuk menghindari kebingungan.
Cara membuat kata rujukan dapat bervariasi tergantung pada situasi dan jenis komunikasi yang digunakan. Penggunaan kata ganti seperti "ia, dia, ini, itu, tersebut, di sana, di sini, dan di situ" adalah cara umum dalam pembuatan kata rujukan.
Dalam buku berjudul Panduan Resmi Tes CPNS CAT 2019/2020 yang diterbitkan tahun 2019 oleh Raditya Panji Umbara, kata rujukan adalah kata yang merujuk pada kata sebelumnya, menunjukkan keterkaitannya. Ini juga berperan sebagai kata ganti penunjuk untuk mengacu atau mendapatkan informasi lebih lanjut.
Misalnya, dalam sebuah cerita, penggunaan kata ganti "mereka" bisa merujuk kembali pada karakter-karakter yang sudah diperkenalkan sebelumnya tanpa harus mengulang nama mereka. Selain itu, penggunaan frasa atau deskripsi yang spesifik juga dapat menjadi cara membuat kata rujukan yang lebih jelas dan terperinci.
Fungsi utama dari kata rujukan adalah mempermudah pemahaman dan kelancaran komunikasi. Mereka membantu pembaca atau pendengar untuk mengikuti alur cerita atau percakapan tanpa kebingungan terhadap objek yang dirujuk. Selain itu, penggunaan kata rujukan dengan tepat juga membantu dalam penyusunan teks yang efektif, menghindari pengulangan kata atau frasa yang dapat membuat tulisan menjadi kurang ringkas dan membingungkan.
Advertisement
Jenis dan Contoh Kalimatnya
Kata rujukan, seperti yang dijelaskan dalam buku berjudul Top One Bedah Kisi-kisi Terlengkap UTBK SBMPTN SOSHUM yang diterbitkan tahun 2019 oleh Tim Guru Indonesia, memiliki beragam jenisnya yang dapat dikelompokkan sesuai dengan fungsinya, yakni:
1. Kata Rujukan Benda
Kata rujukan benda digunakan untuk merujuk kepada objek atau sesuatu yang dianggap sebagai benda. Dalam konteks ini, kata-kata seperti "ini," "itu," dan "tersebut" sering digunakan sebagai contoh. Misalnya, dalam sebuah kalimat, dapat menggunakan "ini" untuk merujuk pada objek yang lebih dekat secara fisik.
Sedangkan "itu" atau "tersebut" untuk objek yang lebih jauh atau sudah dibahas sebelumnya dalam suatu wacana. Penggunaan kata rujukan benda membantu menghindari pengulangan kata yang sama dan menjaga kejelasan dalam penyampaian informasi.
- "Buku ini sangat menarik untuk dibaca."
- "Tolong ambilkan aku ponsel itu di meja."
- "Mobil tersebut parkir di garasi."
- "Apakah kamu melihat tasnya di sana?"
- "Lukisan ini dibuat oleh seniman terkenal."
2. Kata Rujukan Orang
Kata rujukan orang, yang juga dikenal sebagai kata yang diperlakukan seperti orang, berfungsi sebagai kata ganti untuk merujuk pada individu atau sesuatu yang dianggap sebagai entitas manusiawi. Contoh kata rujukan orang melibatkan penggunaan kata seperti "ia," "dia," "mereka," dan "beliau."
Penggunaan kata rujukan orang ini memudahkan penutur atau penulis untuk merujuk kembali pada individu tertentu dalam suatu konteks tanpa perlu secara eksplisit menyebutkan nama mereka. Hal ini memberikan kelancaran dalam penyampaian informasi dan memperkaya variasi kalimat.
- "Dia akan datang ke pesta malam ini."
- "Mereka sedang menyiapkan proyek besar untuk perusahaan."
- "Ia menyelesaikan tugasnya dengan cepat."
- "Beliau adalah guru favorit di sekolah itu."
- "Kami menyampaikan salam kepada ibu kamu."
3. Kata Rujukan Tempat
Kata rujukan tempat, seperti namanya, berfungsi sebagai kata ganti atau referensi untuk suatu lokasi atau tempat. Contoh kata rujukan tempat melibatkan penggunaan frasa seperti "di sini," "di sana," dan "di situ." Penggunaan kata rujukan tempat ini membantu mendeskripsikan lokasi suatu objek atau peristiwa secara lebih spesifik.
- "Mobilnya parkir di sini."
- "Saya menemukan kunci itu di sana."
- "Mari kita berkumpul di situ."
- "Buku yang kamu cari ada di sini."
- "Mereka akan berkemah di tempat itu besok."