Jenis Kata Kerja Menurut Bentuk dan Fungsinya, Penting Dipahami

Jenis kata kerja penting diketahui dalam teknik penulisan.

oleh Anugerah Ayu Sendari diperbarui 03 Mar 2021, 09:39 WIB
Diterbitkan 15 Sep 2019, 07:30 WIB
Ilustrasi menulis
Ilustrasi menulis. (dok. pixabay.com/Asnida Riani)

Liputan6.com, Jakarta Jenis kata kerja penting diketahui dalam teknik penulisan. Jenis kata kerja atau kata verba adalah kelas kata yang menyatakan suatu tindakan, keberadaan, pengalaman, atau pengertian dinamis lainnya. Dengan kata lain, kata kerja menggambarkan suatu tindakan atau aktivitas yang dilakukan oleh subjek kalimat.

Kata bisa diartikan sebagai elemen terkecil dalam bahasa. Kumpulan atau penggabungan kata akan menjadi frasa, klausa dan kalimat. Penggunaan kata kerja begitu penting dalam sebuah kesatuan kalimat. Jenis kata kerja menjadikan sebuah kalimat efektif dibentuk.

Jenis kata kerja umumya digunakan sebagai predikat dalam suatu frasa atau kalimat. Jenis kata kerja diklasifikasikan menjadi beberapa kelompok sesuai sifat dan fungsinya. Ada ribuan contoh kata kerja dari klasifikasi yang ada. Dalam sebuah penulisan, penting memahami apa saja jenis kata kerja.

Berikut jenis kata kerja sesuai jenis dan bentuknya dirangkum Liputan6.com dari berbagai sumber, Sabtu (14/9/2019).

Jenis Kata Kerja Berdasarkan Objek

Ilustrasi Menulis
Ilustrasi menulis (dok. Pixabay.com/Putu Elmira)

Kata kerja transitif

Kata kerja transitif merupakan kata kerja yang membutuhkan pelengkap atau objek. Kalimat dengan kata kerja transitif tidak akan menjadi kalimat efektif tanpa kehadiran objek.

Kalimat yang mengandung kata kerja transitif bisa dirubah menjadi kalimat pasif. Contoh dari kata ini adalah menendang, menjaga, memakan, dan lain sebagainya.

Contoh kalimat:

"Ibu memasak nasi" (aktif) bisa di ubah menjadi kalimat pasif menjadi "Nasi dimasak ibu"

Kata kerja intransitif

Kata kerja intransitif adalah kata kerja yang tidak membutuhkan pelengkap. Artinya, kalimat dengan kata kerja intransitif sudah efektif tanpa pelengkap seperti objek atau kata keterangan.

Kalimat masih memiliki makna walau tanpa objek pelengkap. Karena tidak memiliki objek, kalimat yang mengandung kata kerja intransitif tidak bisa dirubah ke dalam bentuk pasif. Contoh dari kata ini adalah tidur, pergi, makan, meliuk dan lain sebagainya.

Contoh kalimat:

Adik Menangis

Toni melamun kemarin

Jenis Kata Kerja Berdasarkan Subjek

Ilustrasi Ukuran Tulisan
Ilustrasi Ukuran Tulisan (Alexander Andrews/Unsplash.com)

Kata Kerja Aktif

Kata kerja aktif adalah kata kerja dimana subjeknya berposisi sebagai pelaku. Biasanya kata kerja aktif memiliki imbuhan me- atau ber-.

Contoh dari kata ini adalah meminta, memasak, menanak, bertengkar, berlari, berjalan, dan lain sebagainya.

Contoh kalimat:

Ani menyapu teras

Bapak pergi ke bengkel

Kata Kerja pasif

Kebalikan dari kata kerja aktif, kata kerja pasif ini adalah bentuk kata kerja yang subjeknya dikenai suatu pekerjaan. Biasanya kata kerja aktif memiliki imbuhan di- dan ter-.

Contoh dari kata ini adalah dimakan, diminum, dipukul, dicium, tertelan, tersingkir, terlarang, dan lain sebagainya.

Contoh kalimat:

Sawah diairi oleh petani

Ternak di desa maju teracuni air limbah

Jenis Kata Kerja Berdasarkan Bentuk

Penulis Buku
Ilustrasi penulis buku (trivia)

Kata Kerja Dasar

Kata kerja dasar adalah kata kerja yang tidak memiliki imbuhan atau merupakan kata dasar baik awalan, akhiran, awalan-akhiran, ataupun sisipan. Kata kerja ini menjadi dasar pengembangan kata yang lebih besar.

Contoh dari kata ini adalah lari, acak, pukul, makan, jemur, dan lain sebagainya.

Contoh kalimat:

Kakek minum air dari kendi

Pedagang itu jual pisang seharga 5 ribu rupiah

Kata Kerja Turunan

Kata kerja turunan adalah kata kerja yang telah mendapatkan imbuhan. Kata kerja ini telah mengalami afiksasi, reduplikasi, gabungan proses atau berupa paduan leksem. Kata kerja turunan bisa dibedakan menjadi lima kelompok:

1. Bebas Afiks Wajib: kata yang harus mempunyi afiks supaya befungsi sebagai kata kerja. Jika dipisahkan dari afiksnya, maka kata ini dapat menjadi jenis kata lainnya. Contoh: melebar, mendarat, bersepeda.

2. Bebas Afiks Manasuka: kata kerja dasar yang mengalami penambahan afiks, tetapi tetap fungsinya sebagai kata kerja apabila afiks tersebut tidak dipakai. Contoh: memakai, melompat, bekerja.

3. Terikat Afiks Wajib: contohnya berjuang, mengungsi, bertemu, berpisah.

4. Reduplikasi: kata kerja yang mengalami pengulangan. Contoh: Berputar-putar, melompat-lompat, bergoyang-goyang, dan lain sebagainya.

5. Majemuk: kata kerja yang terbentuk dari dua kata yang lain selanjutnya sesudah digabungkan memberikan arti baru. Contoh: tatap muka, temu wicara, naik haji.

Pengelompokan Kata Kerja Menurut Perilaku Semantis

Ilustrasi menulis
Ilustrasi menulis. (dok. unsplash.com/Asnida Riani)

Pengelompokan kata kerja menurut perilaku semantisa dalah menurut makna inheren yang terdapat di dalamnya. Ini dapat meliputi:

1. Perbuatan, menjawab pertanyaan Apa yang dilakukan oleh subjek?

2. Proses, menjawab pertanyaan Apa yang terjadi pada subjek?

3. Keadaaan, menyatakan bahwa acuan verba berada dalam situasi tertentu.

4. Pengalaman, peristiwa yang terjadi pada subjek begitu saja, tanpa kesengajaan dan kehendaknya.

Penurunan Kata Kerja

Penulis
Ilustrasi Penulis (sumber: unsplash)

Proses penurunan verba bisa melalui empat cara:

1. Transposisi: penurunan verba dari kelas kata lain.

2. Pengafiksan: penurunan verba dengan penambahan afiks pada dasar.

3. Reduplikasi: penurunan verba dengan pengulangan kata.

4. Pemajemukan: penurunan verba dengan penggabungan atau pemaduan dua dasar atau lebih.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya