Liputan6.com, Jakarta Cinta sering kali dianggap sebagai kekuatan yang mampu membuat seseorang melakukan hal-hal di luar dugaan. Namun, sebuah insiden di Universitas Ilmu Kesehatan Baba Farid di Punjab, India, membawa makna baru untuk ungkapan itu. Seorang pemuda, Angrez Singh, terperangkap dalam upayanya yang luar biasa untuk membantu pacarnya, Paramjeet Kaur, dalam ujian kesehatan serba guna.
Baca Juga
Advertisement
Memakai lipstik, riasan, dan pakaian wanita yang lengkap, Angrez berusaha meniru identitas pacarnya agar dapat mengikuti ujian tersebut. Dengan penuh tekad, Angrez menciptakan sebuah penyamaran tak terduga yang melibatkan lipstik, riasan, dan pakaian wanita, dengan harapan dapat meniru identitas pacarnya dan berhasil mengikuti ujian tersebut.
Sayangnya perjalanannya tidak berjalan mulus seperti yang diharapkannya. Lantas bagaimana dia tertangkap? Untuk informasi lengkapnya, berikut ini telah Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber pada Minggu (21/1/2024).
Kronologi Kejadian
Pada tanggal 7 Januari, di pusat pemeriksaan di Kotkapura, Punjab, Angrez Singh tampil dengan penuh penyamaran sebagai Paramjeet Kaur. Mengenakan pakaian lengkap wanita, dengan gelang merah, bindi, dan lipstik, serta membawa dokumen palsu atas nama Paramjit Kaur, pemuda ini berusaha mengelabui staf universitas. Meskipun penyamarannya mungkin berhasil dalam penampilan visual, namun tidak dapat melewati pemindai biometrik yang menemukan ketidaksesuaian data dengan yang ada di database.
Awalnya, staf universitas memulangkan Angrez, tetapi pengaduan kemudian diajukan terhadapnya. Paramjeet Kaur juga dituduh berkonspirasi dengan Singh, karena tanpa persetujuannya, Singh tidak dapat mengikuti ujian menggantikannya. Ternyata, Kaur sebelumnya juga mencoba ujian yang sama dan gagal. Sebagai tawaran untuk membantu, Angrez, yang awalnya mengklaim sebagai keluarga Kaur, kemudian terbukti berbohong.
Foto Angrez dalam penyamaran femininnya menyebar di media sosial, mengundang tawa dari khalayak. Peristiwa ini mengungkapkan tingkat keberanian dan ketidaksabaran seseorang untuk membantu orang yang dicintainya, meskipun jalur yang dipilih sangat tidak konvensional.
Advertisement
Hukum yang Berlaku
Dalam konteks hukum, Angrez Singh dihadapkan pada pasal 419 Kitab Undang-Undang Hukum Pidana India, yang mengatur peniruan identitas. Penyelidikan sedang dilakukan terhadap penggunaan kartu identitas palsu dan pelanggaran lainnya. Paramjeet Kaur juga mungkin terlibat sebagai terdakwa dalam kasus ini, karena disinyalir bahwa dia turut serta dalam konspirasi untuk memungkinkan Angrez menggantikannya dalam ujian.
Wakil Rektor Universitas Ilmu Kesehatan Baba Farid, Dr. Rajeev Sood, menegaskan pembatalan makalah Paramjeet Kaur dan menyatakan bahwa polisi harus menyelidiki bagaimana kartu Aadhaar palsu dibuat. Hal ini menggambarkan bagaimana identitas dan keamanan dalam ujian semakin menjadi fokus, dan universitas telah merancang cara baru untuk memastikan identifikasi wajah dan biometrik sebelum mengikuti ujian.
Peristiwa ini menyoroti betapa kuatnya pengaruh cinta dalam mendorong seseorang mengambil risiko ekstrem, bahkan jika itu melibatkan pelanggaran hukum, untuk membantu orang yang dicintainya.