Dalil Puasa Nisfu Syaban, Pahami Niat dan Keutamaannya

Dalam beberapa dalil puasa Nisfu Syaban berupa hadits, Rasulullah juga menjelaskan keutamaan dari puasa sunah ini.

oleh Fitriyani Puspa Samodra diperbarui 01 Mar 2024, 12:16 WIB
Diterbitkan 01 Mar 2024, 10:30 WIB
Ilustrasi puasa, buka puasa, sahur
Ilustrasi puasa, buka puasa, sahur. (Background photo created by freepik - www.freepik.com

Liputan6.com, Jakarta Dalil puasa Nisfu Syaban menjadi landasan bagi umat Muslim dalam menjalankan salah satu ibadah sunah di bulan kedelapan bulan Hijriah. Puasa Nisfu Syaban merupakan sunah yang sangat dianjurkan dilakukan pada tanggal hari ke-15 bulan Syaban. Rasulullah SAW sendiri memberikan contoh dengan melaksanakan puasa ini. 

Dalam beberapa dalil puasa Nisfu Syaban berupa hadits, Rasulullah juga menjelaskan keutamaan dari puasa sunah ini. Tujuan utama dari puasa Nisfu Syaban adalah untuk mendapatkan keberkahan sebanyak-banyaknya di saat Allah membuka 300 pintu rahmat dan ampunan bagi manusia.

Berikut ulasan lebih lanjut tentang dalil puasa Nisfu Syaban yang Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Jumat (1/3/2024).

Hadits Tentang Puasa Nisfu Syaban dan Keutamaannya

[Bintang] Jadwal Sholat, Imsakiyah, dan Buka Puasa Hari ke-7, 23 Mei 2018
Biar nggak ketinggalan, berikut ini jadwal sholat, imsakiyah, dan buka puasa hari ke-7, 23 Mei 2018. (Ilustrasi: ultrahdwalls.com)

Seperti sudah dijelaskan, puasa Nisfu Syaban adalah puasa yang dilakukan di hari ke-15 bulan Syaban. Salah satu dalil puasa Nisfu Syaban adalah sabda Rasulullah yang berbunyi,

ذَلِكَ شَهْرٌ يَغْفُلُ النَّاسُ عَنْهُ بَيْنَ رَجَبٍ وَرَمَضَانَ وَهُوَ شَهْرٌ تُرْفَعُ فِيهِ الْأَعْمَالُ إِلَى رَبِّ الْعَالَمِينَ فَأُحِبُّ أَنْ يُرْفَعَ عَمَلِي وَأَنَا صَائِمٌ

Artinya: Bulan Syaban adalah bulan di mana manusia mulai lalai yaitu di antara bulan Rajab dan Ramadhan. Bulan tersebut adalah bulan dinaikkannya berbagai amalan kepada Allah, Rabb semesta alam. Oleh karena itu, aku amatlah suka untuk berpuasa ketika amalanku dinaikkan (HR. An Nasa'i, dijelaskan oleh Syaikh Al Albani bahwa hadits ini hasan).

Pada dalil puasa Nisfu Syaban lainnya, Rasulullah juga menjelaskan keutamaan dari ibadah sunah yang beliau contohkan.

عن أُسَامَةَ بْنِ زَيْدٍ، قُلْتُ: يَا رَسُولَ اللهِ، لَمْ أَرَكَ تَصُومُ شَهْرًا مِنَ الشُّهُورِ مَا تَصُومُ مِنْ شَعْبَانَ. قَالَ: ذَاكَ شَهْرٌ يَغْفُلُ النَّاسُ عَنْهُ بَيْنَ رَجَبٍ وَرَمَضَانَ، وَهُوَ شَهْرٌ تُرْفَعُ فِيهِ الْأَعْمَالُ إِلَى رَبِّ الْعَالَمِينَ، فَأُحِبُّ أَنْ يُرْفَعَ عَمَلِي وَأَنَا صَائِمٌ. (رواه النسائي وأبو داود وابن خزيمة. صحيح)

Artinya: Diriwayatkan dari Usamah bin Zaid RA: 'Aku berkata: 'Wahai Rasulullah, saya tidak pernah melihat anda berpuasa satu bulan dari berbagi bulan sebagaimana puasa anda dari bulan Syaban.' Beliau menjawab: 'Syaban itu bulan yang dilupakan manusia di antara Rajab dan Ramadhan. Syaban adalah bulan yang di dalamnya amal-amal dilaporkan kepada Tuhan semesta alam, maka aku senang amalku dilaporkan sementara aku sedang dalam kondisi berpuasa'. (HR An-Nasa'i, Abu Dawud, dan Ibnu Khuzaimah. Shahîh).

Dalam riwayat hadits lain yang disampaikan Ali bin Abi Thalib juga dijelaskan, 

عَنْ عَلِيِّ بْنِ أَبِي طَالِبٍ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذَا كَانَتْ لَيْلَةُ النِّصْفِ مِنْ شَعْبَانَ فَقُومُوا لَيْلَهَا وَصُومُوا نَهَارَهَا فَإِنَّ اللَّهَ يَنْزِلُ فِيهَا لِغُرُوبِ الشَّمْسِ إِلَى سَمَاءِ الدُّنْيَا فَيَقُولُ أَلَا مِنْ مُسْتَغْفِرٍ لِي فَأَغْفِرَ لَهُ أَلَا مُسْتَرْزِقٌ فَأَرْزُقَهُ أَلَا مُبْتَلًى فَأُعَافِيَهُ أَلَا كَذَا أَلَا كَذَا حَتَّى يَطْلُعَ الْفَجْرُ .

Artinya: Dari Ali bin Abi Thalib, Rasulullah bersabda: "Apabila sampai pada malam Nisfu Sya'ban, maka shalatlah pada malam harinya dan berpuasalah pada siang harinya, karena sesungguhnya Allah akan turun ke dunia pada malam tersebut sejak matahari terbenam dan Allah berfirman: "Tidak ada orang yang meminta ampun kecuali Aku akan mengampuni segala dosanya, tidak ada yang meminta rezeki melainkan Aku akan memberikannya rezeki, tidak ada yang terkena musibah atau bencana, kecuali Aku akan menghindarkannya, tidak ada yang demikian, tidak ada yang demikian, sampai terbit fajar. (HR. Imam Ibnu Majah dalam kitab Sunannya hadits no: 1378).

Dalil Tentang Malam Nisfu Syaban

[Bintang] Jadwal Sholat, Imsakiyah, dan Buka Puasa Hari ke-5, 21 Mei 2018
Biar puasanya lebih semangat, ini jadwal sholat, imsakiyah, dan buka puasa hari ke-5, 21 Mei 2018. (Ilustrasi: Wikimedia Commons)

Dalam riwayat hadits lainnya, Rasulullah menjelaskan malam Nisfu Syaban sebagai waktu mustajab untuk berdoa.

خمس ليال لا ترد فيها دعوة : اول ليلة من رجب وليلة النصف من شعبان وليلة الجمعة و ليلتا العيدين

Artinya: Ada lima malam yang tidak akan ditolak berdoa (pada malam-malam tersebut), yaitu malam pertama bulan Rajab, malam Nisfu Syakban, malam Jumat, dan dua malam lebaran (malam Idul Fitri dan Idul Adha). (H.R. ad-Dailamy dari Abu Umamah r.a).

Nabi Muhammad SAW juga menjelaskan keistimewaan malam Nisfu Syakban, malam diampuninya dosa-dosa. 

يطلع الله عز و جل الى خلقه ليلة النصف من شعبان فيغفر لعباده الا اثنين : مشاحن وقاتل نفس

Artinya: Allah Azza wa Jalla akan memandang makhluk (hamba-hamba)Nya pada malam Nisfu Syakban. Lalu Dia akan mengampuni dosa hamba-hambaNya itu, kecuali dua orang, yaitu orang yang suka menebar fitnah (termasuk provokasi dan berita hoax) dan yang membunuh jiwa. (H.R. Ahmad dari Abdullah bin Umar r.a).

Niat Puasa Nisfu Syaban

Ilustrasi keluarga muslim sedang buka puasa
Ilustrasi keluarga muslim sedang buka puasa (Sumber: Freepik)

Sama seperti puasa lain, puasa Nisfu Syaban diawali dengan niat. Tatacaranya pun sama dengan puasa lain. Dianjurkan untuk makan sahur di malam sebelumnya, serta menahan diri dari segala hal yang membatalkan, seperti makan dan minum dari subuh hingga magrib. 

Selain itu juga dianjurkan menjaga diri dari hal-hal yang membatalkan pahala puasa seperti berkata kotor, menggunjing orang, dan segala perbuatan dosa. Berikut bacaan niat puasa Nisfu Syaban.

Niat Puasa Syaban Malam Hari 

نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ شَعْبَانَ لِلهِ تَعَالَى

Nawaitu shauma ghadin 'an adâ'i sunnati Sya'bana lillâhi ta'âlâ

Artinya: Aku berniat puasa sunah Sya'ban esok hari karena Allah SWT.

Niat Puasa Syaban Siang Hari

Apabila terlupa membaca niat pada malam hari, niat puasa Nisfu Syaban dapat dibaca pada pagi atau siang harinya. Namun, dengan catatan belum melakukan hal-hal yang membatalkan puasa. Berikut bacaan niat puasa Nisfu Syaban yang dapat dibaca pagi atau siang hari.

نَوَيْتُ صَوْمَ هَذَا اليَوْمِ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ شَعْبَانَ لِلهِ تَعَالَى

Nawaitu shauma hâdzal yaumi 'an adâ'i sunnati Sya'bana lillâhi ta'âlâ.

Artinya: Aku berniat puasa sunah Sya'ban hari ini karena Allah SWT.

 

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya