Makna Jargon HUT RI 79, Lengkap dengan Konsep Visualnya

HUT Kemerdekaan RI ke-79 yang jatuh pada 17 Agustus tahun ini mengusung jargon "Nusantara Baru, Indonesia Maju".

oleh Ayu Rifka Sitoresmi diperbarui 05 Agu 2024, 10:00 WIB
Diterbitkan 05 Agu 2024, 10:00 WIB
Makna Jargon HUT RI 79, Lengkap dengan Konsep Visualnya
Sumber: Situs Setneg RI

Liputan6.com, Jakarta HUT Kemerdekaan RI ke-79 yang jatuh pada 17 Agustus tahun ini mengusung jargon "Nusantara Baru, Indonesia Maju". Peringatan ini menjadi momentum penting untuk merefleksikan perjalanan bangsa dalam mencapai kemajuan yang lebih inklusif dan berkelanjutan.

Dalam rangkaian peringatan HUT RI ke-79, berbagai kegiatan dan acara digelar di seluruh penjuru Nusantara. Dari upacara bendera di Istana Negara hingga lomba-lomba tradisional di desa-desa, semangat kemerdekaan terasa hidup di tengah masyarakat.

Jargon HUT RI ke-79 "Nusantara Baru, Indonesia Maju" menggambarkan visi dan harapan akan masa depan yang lebih cerah bagi Indonesia. Dengan memanfaatkan kekayaan budaya dan sumber daya alam, Indonesia diharapkan mampu menjadi negara yang maju dan berdaya saing global.

Berikut ini Liputan6.com ulas mengenai makna jargon HUT RI 79 yang telah dirangkum dari berbagai sumber, Senin (5/8/2024).

Makna Jargon HUT RI 79

Makna Jargon HUT RI 79, Lengkap dengan Konsep Visualnya
Inggrid Wenas, seorang alumni Universitas Kristen (UK) Petra Surabaya pemenang lomba desain logo HUT ke79 RI. (Foto: Kominfo Jatim)

Jargon ini menggarisbawahi aspirasi bangsa untuk memasuki era baru dengan semangat pembaruan dan kemajuan yang kuat, serta tidak hanya merayakan pencapaian kemerdekaan yang telah diraih, tetapi juga mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk berfokus pada transformasi yang lebih besar dan lebih berarti, baik dalam bidang ekonomi, sosial, budaya, maupun politik. Pada tahun ini, Indonesia mengusung jargon 'Nusantara Baru, Indonesia Maju', di mana "Nusantara Baru" mencerminkan tekad untuk memperkuat kekayaan budaya dan potensi lokal di seluruh penjuru Indonesia, menekankan pentingnya pelestarian budaya, dan pengembangan wilayah-wilayah terpencil agar dapat berkontribusi secara signifikan terhadap pembangunan nasional. Sementara itu, "Indonesia Maju" menekankan pentingnya inovasi dan pembangunan berkelanjutan untuk menghadapi tantangan masa depan, termasuk peningkatan kualitas pendidikan, kesehatan, dan infrastruktur, serta memperkuat perekonomian melalui peningkatan daya saing industri dalam negeri dan pemanfaatan teknologi modern.

Melalui jargon ini, perayaan HUT ke-79 RI bertujuan untuk membangkitkan semangat nasionalisme dan mempersatukan identitas bangsa dalam upaya mencapai kemajuan yang lebih signifikan. Hal ini menjadikannya momen refleksi sekaligus dorongan untuk melanjutkan perjalanan menuju kemajuan dengan penuh keyakinan dan kerja keras. Momen ini juga dimaksudkan untuk memperkuat rasa persatuan dan kesatuan di tengah-tengah masyarakat yang beragam, mengingat pentingnya gotong royong dan kebersamaan dalam mewujudkan cita-cita bersama. Makna dari jargon HUT RI ke-79 yakni 'Nusantara Baru, Indonesia Maju', menjadi momen penyambutan Ibu Kota Baru, Nusantara, yang dirancang untuk menjadi pusat pemerintahan dan ekonomi yang modern dan berkelanjutan, serta menjadi tahun perpindahan tongkat estafet kepemimpinan presiden, yang diharapkan membawa semangat baru dan energi positif dalam memajukan Indonesia.

Sementara itu, "Indonesia Maju" menekankan tujuan pembangunan yang berfokus pada peningkatan kualitas hidup, pertumbuhan ekonomi, dan kemajuan teknologi, mencerminkan harapan untuk menjadikan Indonesia sebagai negara yang lebih berdaya saing di tingkat global dengan menekankan inovasi, pendidikan, dan kemajuan sosial. Jargon ini juga mencerminkan komitmen pemerintah dan masyarakat untuk terus berinovasi dan beradaptasi dengan perubahan zaman, serta memastikan bahwa semua lapisan masyarakat mendapatkan manfaat dari kemajuan yang dicapai. Kombinasi kedua frasa tersebut menyiratkan visi untuk menggabungkan kekuatan sejarah dan budaya dengan langkah-langkah modern menuju kemajuan yang berkelanjutan, memastikan bahwa kemerdekaan yang telah diraih terus memberikan manfaat dan kemajuan bagi seluruh rakyat Indonesia. Ini juga menekankan pentingnya kolaborasi antara pemerintah, sektor swasta, dan masyarakat dalam menciptakan lingkungan yang kondusif bagi pembangunan yang inklusif dan berkelanjutan, sehingga setiap individu dapat berperan aktif dalam membangun bangsa.

Konsep Visual HUT RI 79

Makna Jargon HUT RI 79, Lengkap dengan Konsep Visualnya
Logo utama HUT RI 79. (Liputan6.com/web/Setneg RI)

Dikutip dari laman Kementerian Komunikasi dan Informatika Pemerintah Provinsi Jawa Timur, Filosofi logo, dirumuskan dengan gambaran besar identitas visual HUT ke-79 Kemerdekaan RI, yaitu Indonesia membutuhkan semangat baru yang besar dengan persatuan dan kesetaraan untuk mencapai segala tujuan. Dalam perjuangan yang baru ini, negara tetap berprinsip pada nilai-nilai luhur dengan memperhatikan kodrat alam dan budaya. Kata kunci dalam filosofi logo adalah nusantara, transisi, adaptif, kesetaraan, alam dan budaya.

Identitas visual HUT ke-79 Kemerdekaan RI menggambarkan karakter yang mengalir, saling terhubung dan luwes menyiratkan rasa ramah dan dekat dengan masyarakat, serta terdiri dari bagian yang repetitif dan terstruktur yang menambah sifat kokoh dan seimbang, mencerminkan sikap profesional dalam bekerja membangun negara. Karakter visual dalam logo, memiliki tiga poin utama yakni luwes dan adaptif, berkaitan, serta kokoh dan seimbang.

Luwes dalam konteks visual bersifat adaptif yang berarti dapat mengikuti lingkungan sekitar dan menyerupai likuid. Hal ini mencerminkan pembangunan Indonesia yang beradaptasi dengan alam dan mempertahankan sumber daya yang ada. Karakter visual kedua adalah berkaitan, yang bermakna sifat persatuan dan gotong royong menjadi latar belakang adanya elemen visual yang digambarkan berkaitan, saling mengisi satu sama lain. Indonesia terdiri dari berbagai adat yang berbeda, namun hal tersebut tidak menyurutkan sifat persatuan, melainkan semakin mengisi kekosongan, saling melengkapi satu dengan yang lain.

Sedangkan poin ketiga adalah kokoh dan seimbang, walaupun bersifat adaptif, negara tetap memiliki pondasi yang kokoh dan pertahanan yang kuat. Karena diperlukan adanya keseimbangan antara segala bidang dalam kabinet untuk menjalankan visi dan misi Indonesia di masa depan.

Konsep visual logo, dibagi menjadi tujuh poin konsep. Yakni, negara kepulauan, lambang negara, pertumbuhan ekonomi, keberlanjutan, ekonomi hijau, persatuan dan harapan, serta kesetaraan. Konsep pertama, angka 79 dibentuk dari beberapa bagian yang merupakan satu kesatuan dan berkaitan, menggambarkan Indonesia sebagai negara kepulauan. Kedua, lambang negara ujung angka 7 menyerupai paruh Garuda, lambang negara yang berisi salah satu pilar kebangsaan yaitu Pancasila, serta melambangkan kekuatan negara.

Konsep ketiga, pertumbuhan ekonomi, angka 7 yang menyerupai panah ke kanan atas merupakan simbol harapan Indonesia untuk meningkatkan investasi dan ekspor untuk memenuhi misi indonesia dalam menggerakkan ekonomi. Konsep keempat, keberlanjutan, arah lengkungan dari segala arah yang saling terhubung satu sama lain, menyimbolkan prinsip pembangunan negara yang berkelanjutan. Konsep kelima, ekonomi hijau, bentuk dahan dan daun dari angka 9 merupakan prinsip pembangunan negara yang berlandaskan ekonomi hijau, bersinergi dengan alam dan selalu memperhatikan akar budaya dan identitas.

Konsep keenam, persatuan dan harapan, kaki angka 7 dan 9 terbuat dari bentuk yang sama, membentuk 2 tangan yang menyatu sebagai simbol persatuan masyarakat Indonesia walaupun memiliki pendapat yang berbeda-beda. Dan terakhir, konsep ketujuh, kesetaraan, dua gelombang dengan arah yang sama di atas dan di bawah merepresentasikan tujuan Indonesia untuk desentralisasi dan memeratakan pembangunan demi mencapai kesetaraan.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya