Prediksi Pakaian Adat Presiden HUT RI 79, Berikut yang Dikenakan Tahun-tahun Sebelumnya

Liputan6.com, Jakarta Pemerintah merencanakan perayaan Hari Ulang Tahun ke-79 Republik Indonesia pada 17 Agustus 2024 digelar di dua tempat, yaitu di Ibu Kota Nusantara (IKN) dan Jakarta. Namun, upacara pengibaran bendera merah putih hanya akan dilaksanakan di IKN, sementara di Jakarta akan ada tambahan hiburan yang dikombinasikan dengan acara di IKN. Seperti tahun-tahun sebelumnya, pakaian adat presiden HUT RI 79 menjadi topik yang dicari oleh masyarakat

Tema perayaan HUT RI tahun ini adalah "Nusantara Baru, Indonesia Maju". Dalam setiap upacara peringatan HUT Kemerdekaan RI, Presiden Joko Widodo (Jokowi) selalu mengenakan pakaian adat. Sejak tahun 2017, Jokowi telah mengenakan berbagai pakaian adat yang berbeda setiap tahunnya. Sebelumnya, pada 2015 dan 2016, Jokowi masih mengenakan pakaian formal berupa jas. Prediksi pakaian adat presiden HUT RI 79 pun banyak diperbincangkan.

Publik menantikan pakaian adat apa yang akan dikenakan oleh Presiden Jokowi pada upacara HUT RI ke-79 kali ini. Berikut prediksi pakaian adat presiden HUT RI 79 yang Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Senin (5/8/2024).

Peringatan Hari Ulang Tahun ke-79 Republik Indonesia pada 17 Agustus 2024 akan menjadi momen bersejarah karena upacara pengibaran bendera merah putih akan dilaksanakan di Ibu Kota Nusantara (IKN). Dengan tema "Nusantara Baru, Indonesia Maju," upacara ini tidak hanya menjadi simbol kebangsaan tetapi juga perwujudan dari identitas budaya yang kaya di Indonesia. Salah satu yang paling ditunggu adalah pakaian adat presiden HUT RI 79.

Untuk HUT RI ke-79 yang diadakan di IKN, Presiden Jokowi mungkin akan mengenakan pakaian adat dari Kalimantan Timur. Pakaian adat dari Kalimantan Timur memiliki beragam jenis, corak, dan motif yang mencerminkan keanekaragaman suku di daerah tersebut, seperti Suku Dayak, Suku Kutai, Suku Berau, Suku Banjar, dan Suku Paser. Berikut beberapa prediksi pakaian adat presiden HUT RI 79 yang mungkin dipilih.

Baju adat Miskat dulunya merupakan pakaian resmi Sultan Banjar. Untuk pria, baju ini terdiri dari lengan panjang dengan kancing miring ke kanan, dipadukan dengan celana panjang dan kopiah. Untuk wanita, baju ini juga berlengan panjang dengan kancing miring ke kiri, dipadukan dengan rok kurung panjang. Kesederhanaan dan kesan semi-casual membuatnya cocok untuk dikenakan dalam acara formal seperti upacara HUT RI.

2. Baju Adat Takwo

Baju adat Takwo adalah warisan Kesultanan Kutai yang dulunya hanya dikenakan oleh raja dan keturunannya. Terbuat dari kain beludru atau linen berwarna hitam dengan ukiran emas, baju ini menambah kesan mewah. Bagi pria, dipadukan dengan dodot bermotif batik dan celana panjang. Untuk wanita, dipadukan dengan rok kurung panjang.

3. Baju Adat Ta'a dan Sapei Sapaq

Baju adat Ta'a untuk wanita dan Sapei Sapaq untuk pria berasal dari Suku Dayak Kenyah. Terbuat dari kain beludru hitam dengan ornamen manik-manik, baju Ta'a berupa rompi tanpa lengan dan rok panjang bermotif, sementara Sapei Sapaq dipadukan dengan celana pendek. Aksesoris seperti mandau dan talawang menambah kesan tradisional.

4. Baju Adat Antakusuma (Kutai Kuning)

Baju adat Antakusuma adalah pakaian kebesaran bangsawan Kutai Kertanegara dengan warna dasar kuning dan aksesoris keemasan. Untuk pria, dipadukan dengan celana dan kain tenun. Untuk wanita, tapeh halang yang dipasang longgar menyerupai rok panjang dengan berbagai hiasan.

5. Baju Adat Bulang Burai King

Baju adat Bulang Burai King adalah pakaian wajib suku Dayak yang dikenakan di acara-acara adat. Dihiasi dengan manik-manik dan bulu burung enggang, pakaian ini menandakan status sosial seseorang.

6. Baju Adat Bulan Kuurung

Baju adat Bulan Kuurung biasanya dikenakan oleh dukun dan memiliki tiga jenis: lengan pendek, lengan panjang, dan tanpa lengan. Dihiasi dengan manik-manik bermotif tertentu.

7. Baju Adat Sakai

Baju adat Sakai terkenal karena keanggunan dan kesederhanaannya. Untuk wanita, berupa kebaya berlengan panjang dipadukan dengan batik celup khas Kutai dan aksesoris kalung serta sanggul. Untuk pria, berupa busana sederhana dengan bawahan celana panjang dan sarung di pinggang.

Setiap tahun, Presiden Joko Widodo selalu mengenakan pakaian adat yang berbeda saat memimpin upacara peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) Kemerdekaan Republik Indonesia. Berikut adalah deretan pakaian adat yang telah dikenakan Presiden Jokowi dari tahun ke tahun.

1. Baju Adat Khas Tanah Bumbu (2017)

Pada upacara HUT ke-72 RI di Istana Merdeka pada 17 Agustus 2017, Presiden Jokowi untuk pertama kalinya mengenakan baju adat. Ia memilih pakaian adat khas Tanah Bumbu, Batulicin, Provinsi Kalimantan Selatan. Pakaian tersebut terdiri dari jas berwarna hitam, ditambah kain songket, dan penutup kepala, mencerminkan kekayaan budaya Kalimantan Selatan.

2. Baju Adat dari Aceh (2018) 

Pada upacara HUT ke-73 RI pada 17 Agustus 2018, Presiden Jokowi mengenakan baju adat dari Aceh. Pakaian ini terdiri dari penutup kepala yang disebut kupiah meukeutop, terbuat dari kain tetron berwarna merah, hijau, kuning, dan hitam. Untuk atasannya, Jokowi mengenakan bajee berwarna hitam berlengan panjang, dilengkapi dengan hiasan sulaman kasab di ujung lengan, mencerminkan kebudayaan Aceh yang kaya.

3. Baju Adat dari Klungkung, Bali (2019)

Pada upacara HUT ke-74 RI pada 17 Agustus 2019, Jokowi mengenakan baju adat khas Klungkung dari Bali. Pakaian tersebut berwarna hitam dengan motif cokelat, dipadukan dengan kain sebagai bawahan dan tutup kepala. Biasanya, pakaian ini dikenakan oleh keluarga raja di Bali untuk menghadiri acara kenegaraan, menampilkan kekayaan budaya Bali yang elegan.

4. Baju Adat Khas Timor Tengah Selatan, NTT (2020) 

Pada upacara HUT ke-75 RI pada 17 Agustus 2020, Jokowi mengenakan baju adat khas Timor Tengah Selatan, Nusa Tenggara Timur (NTT). Pakaian ini terdiri dari kain motif berantai nunkolo, yang dimodifikasi dari bentuk belah ketupat dengan batang tengah yang berarti sumber air. Bagian pinggir pakaian bergerigi melambangkan wilayah berbukit dan berkelok-kelok, sedangkan warna merah melambangkan keberanian laki-laki nunkolo.

5. Baju Adat dari Lampung (2021)

Pada upacara HUT ke-76 RI, Presiden Jokowi mengenakan pakaian adat pepadun dari Lampung. Ciri khas dari pakaian adat ini terlihat dari jenis kain dan topi yang dikenakannya. Baju adat ini merupakan busana khas yang kerap digunakan para pemuka adat Lampung pepadun. Jenis kain yang dipakai oleh Presiden saat itu bukanlah songket maupun tapis, melainkan bernama bida, mencerminkan kebudayaan Lampung yang unik.

6. Baju Adat Kesultanan Buton (2022)

Pada upacara HUT ke-77 RI, Jokowi mengenakan baju adat dari Kesultanan Buton, Sulawesi Tenggara, yang disebut dolomani. Dolomani adalah pakaian adat kebesaran Sultan Buton yang terdiri dari baju, celana, sarung, dan kopiah. Pakaian ini juga dilengkapi dengan kotango (baju dalaman), sulepe (ikat pinggang), ewanga (keris atau badik), dan katuko (tongkat). Motif baju dolomani bergambar bungo rongo melambangkan perjalanan seorang pemimpin.

7. Baju Adat Kasunanan Surakarta (2023)

Pada upacara HUT ke-78 RI, Jokowi mengenakan baju adat dari Surakarta, yakni ageman songkok singkepan ageng. Pakaian ini biasanya dikenakan para raja dalam acara Enggar Eggar soho Tedhak Loji, sebuah acara di mana raja keluar dari keraton menaiki kereta kuda dan dikawal perangkat keraton untuk melihat kondisi masyarakat. Di sepanjang jalan, Sang Raja membagikan uang dan makanan sebagai rasa cinta kasih kepada rakyatnya.