Liputan6.com, New Delhi - Peristiwa bangunan runtuh kembali dilaporkan dari India.
"Setidaknya 11 orang, termasuk tiga anak-anak, tewas di New Delhi, Sabtu (19/4), setelah sebuah bangunan tempat tinggal runtuh di pinggiran ibu kota India," demikian menurut laporan pemberitaan lokal dan pihak berwenang setempat seperti dikutip dari AFP, Minggu (20/4/2025).
Insiden itu terjadi pada Sabtu (19/4) dini hari di distrik timur laut kota yang sebagian besar dihuni pekerja migran, dengan tim penyelamat menggali reruntuhan sepanjang hari.
Advertisement
11 orang dinyatakan meninggal, saluran NDTV melaporkan, meskipun 11 lainnya diselamatkan dan dibawa ke rumah sakit. Lima orang masih menjalani perawatan, kata jaringan itu.
Perdana Menteri India Narendra Modi mengatakan dia "sedih atas hilangnya nyawa".
"Belasungkawa bagi mereka yang telah kehilangan orang yang mereka cintai," kantor PM Modi memposting di X. "Semoga yang terluka segera pulih."
Presiden India Droupadi Murmu, yang tinggal di istana resminya hanya 20 kilometer (12 mil) dari lokasi kejadian, mengatakan bahwa "kematian banyak orang termasuk wanita dan anak-anak sangat menyedihkan".
Sejauh ini penyebab runtuhnya bangunan tersebut belum diketahui.
Menteri Delhi Kapil Mishra menyalahkan korupsi di pemerintahan kota, yang dijalankan oleh partai politik saingan, atas keruntuhan bangunan tersebut, dengan mengatakan di X: "Pembangunan bangunan ilegal tersebut sedang berlangsung dengan lancar."
"Survei terhadap semua bangunan ilegal ini diperlukan, tindakan tegas diperlukan terhadap mereka," tambah Menteri Delhi Kapil Mishra.
Laporan media lokal mengatakan bahwa bangunan empat lantai itu "runtuh seperti tumpukan kartu".
Bangunan runtuh sering terjadi di India, dan bangunan ilegal -- yang sering menjadi rumah bagi pekerja migran -- umum terjadi di kota-kota besar.