Liputan6.com, Jakarta Bank syariah di Indonesia telah mengalami perkembangan yang signifikan sejak kemunculannya pada awal 1990-an. Sebagai negara dengan populasi Muslim terbesar di dunia, Indonesia menyediakan pasar yang sangat potensial untuk perkembangan perbankan syariah. Saat ini, bank syariah telah menjadi bagian integral dari sistem keuangan nasional, menawarkan alternatif bagi masyarakat yang menginginkan layanan perbankan sesuai dengan prinsip-prinsip Islam.
Baca Juga
Advertisement
Berbeda dengan bank konvensional, bank syariah beroperasi berdasarkan prinsip bagi hasil dan tidak menerapkan sistem bunga yang dianggap riba dalam Islam. Produk-produk yang ditawarkan bank syariah meliputi tabungan mudharabah, deposito mudharabah, pembiayaan murabahah, dan berbagai jenis pembiayaan lainnya yang sesuai dengan syariat Islam.Â
Kehadiran bank syariah juga mendorong inklusivitas keuangan, terutama bagi segmen masyarakat yang sebelumnya enggan menggunakan layanan perbankan karena alasan religius. Pemerintah Indonesia telah menunjukkan dukungan yang kuat terhadap perkembangan perbankan syariah melalui berbagai kebijakan dan regulasi.Â
Berikut ini Liputan6.com ulas mengenai contoh bank Syariah Indonesia yang telah dirangkum dari berbagai sumber, Kamis (8/8/2024).Â
1. Bank Syariah Indonesia (BSI)
Bank Syariah Indonesia (BSI) adalah hasil merger dari tiga bank syariah BUMN: Bank Syariah Mandiri, BNI Syariah, dan BRI Syariah pada 1 Februari 2021. Sebagai bank syariah terbesar di Indonesia, BSI memiliki aset gabungan yang signifikan, menjadikannya salah satu bank syariah terbesar di dunia. BSI menawarkan berbagai produk dan layanan perbankan syariah, mulai dari tabungan, pembiayaan, hingga layanan korporasi dan investasi. Dengan jaringan yang luas mencakup ribuan kantor cabang dan ATM di seluruh Indonesia, BSI berkomitmen untuk menjadi pemain utama dalam pengembangan ekonomi syariah di Indonesia.
2. Bank Muamalat Indonesia
Bank Muamalat Indonesia memiliki tempat istimewa dalam sejarah perbankan syariah Indonesia sebagai bank syariah pertama yang didirikan pada tahun 1991. Diprakarsai oleh Majelis Ulama Indonesia (MUI) dan didukung oleh sekelompok pengusaha Muslim, Bank Muamalat mempelopori industri keuangan syariah di negara ini. Selama bertahun-tahun, bank ini telah mengembangkan berbagai produk inovatif yang sesuai dengan prinsip syariah, termasuk tabungan haji, pembiayaan berbasis bagi hasil, dan sukuk. Meskipun menghadapi berbagai tantangan, Bank Muamalat tetap menjadi salah satu pemain utama dalam industri perbankan syariah Indonesia.
3. Bank Mega Syariah
Bank Mega Syariah, yang awalnya bernama Bank Umum Tugu, bertransformasi menjadi bank syariah pada tahun 2004. Sebagai bagian dari Mega Group yang juga memiliki Bank Mega konvensional, Bank Mega Syariah telah membangun reputasi yang kuat dalam melayani segmen ritel dan UMKM. Bank ini dikenal dengan produk-produk inovatifnya seperti Tabungan Haji, Deposito Plus, dan berbagai skema pembiayaan syariah. Bank Mega Syariah juga aktif dalam program pemberdayaan ekonomi masyarakat melalui berbagai inisiatif CSR.
Advertisement
4. Bank BTPN Syariah
BTPN Syariah memiliki posisi unik sebagai satu-satunya bank syariah di Indonesia yang fokus melayani segmen prasejahtera produktif (unbankable). Bank ini terkenal dengan produk pembiayaan mikro "Pembiayaan Paket Masa Depan" yang ditujukan untuk pemberdayaan perempuan di pedesaan. Melalui pendekatan yang menggabungkan pembiayaan dengan pembinaan dan pendampingan, BTPN Syariah telah berhasil membantu ribuan perempuan untuk memulai dan mengembangkan usaha mikro mereka, berkontribusi pada pengentasan kemiskinan dan inklusi keuangan.
5. Bank Aceh Syariah
Bank Aceh Syariah adalah hasil konversi dari Bank Aceh konvensional menjadi bank syariah penuh pada tahun 2016. Konversi ini sejalan dengan pemberlakuan syariat Islam di Provinsi Aceh. Bank Aceh Syariah memiliki peran penting dalam pengembangan ekonomi di Aceh, dengan fokus pada pembiayaan sektor produktif dan UMKM. Bank ini juga aktif dalam mempromosikan produk-produk perbankan syariah yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat Aceh, seperti pembiayaan pertanian dan perikanan berbasis akad syariah.
6. Bank BJB Syariah
BJB Syariah adalah anak perusahaan dari Bank BJB (Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten) yang beroperasi sebagai bank umum syariah. Didirikan pada tahun 2010, bank ini memiliki fokus pada pengembangan ekonomi daerah, terutama di wilayah Jawa Barat dan Banten. BJB Syariah menawarkan berbagai produk pembiayaan yang ditujukan untuk mendukung sektor-sektor produktif di kedua provinsi tersebut, termasuk pembiayaan untuk proyek-proyek infrastruktur daerah dan UMKM.
Â
7. Bank Panin Dubai Syariah
Bank Panin Dubai Syariah adalah hasil kerjasama antara Bank Panin dengan Dubai Islamic Bank, salah satu bank syariah terkemuka di dunia. Kombinasi ini membawa pengalaman lokal Bank Panin dan keahlian internasional Dubai Islamic Bank dalam perbankan syariah. Bank ini menawarkan berbagai produk perbankan syariah dengan standar internasional, termasuk layanan wealth management syariah dan pembiayaan korporasi berbasis syariah. Bank Panin Dubai Syariah juga aktif dalam pasar sukuk dan instrumen keuangan syariah lainnya.
8. Bank Syariah Bukopin
Bank Syariah Bukopin, yang kini telah berubah nama menjadi Bank KB Bukopin Syariah setelah diakuisisi oleh KB Kookmin Bank dari Korea Selatan, menawarkan layanan perbankan syariah dengan fokus pada sektor UMKM dan korporasi. Bank ini memiliki keunggulan dalam pembiayaan sektor perdagangan dan jasa, serta aktif dalam pengembangan produk-produk perbankan digital yang sesuai dengan prinsip syariah. Dengan dukungan teknologi dari KB Kookmin Bank, Bank KB Bukopin Syariah berpotensi untuk memperluas jangkauan layanannya di masa depan.
9. Bank Victoria Syariah
Bank Victoria Syariah adalah anak perusahaan dari Bank Victoria yang beroperasi sebagai bank umum syariah sejak 2010. Bank ini fokus pada pembiayaan sektor produktif dan pengembangan usaha kecil dan menengah. Salah satu keunggulan Bank Victoria Syariah adalah layanan pembiayaan properti syariah, termasuk KPR iB dan pembiayaan konstruksi berbasis akad musyarakah mutanaqisah. Bank ini juga aktif dalam mengembangkan layanan digital banking untuk meningkatkan aksesibilitas produk-produk perbankan syariahnya.
Advertisement
10. Bank Net Indonesia Syariah
Bank NTB Syariah adalah hasil konversi dari Bank NTB konvensional menjadi bank syariah penuh pada tahun 2018. Konversi ini sejalan dengan visi Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat untuk mengembangkan ekonomi syariah di wilayahnya. Bank NTB Syariah memiliki peran penting dalam mendukung pengembangan sektor pariwisata halal di NTB, yang dikenal dengan destinasi wisata seperti Lombok dan Sumbawa. Bank ini juga aktif dalam pembiayaan sektor UMKM dan pertanian, yang merupakan tulang punggung ekonomi NTB.
11. Bank Net Indonesia Syariah
Sebelumnya dikenal sebagai Bank Maybank Syariah Indonesia, bank ini telah diakuisisi oleh PT Berkah Anugerah Abadi dan berganti nama menjadi Bank Net Indonesia Syariah pada tahun 2021. Dengan perubahan kepemilikan ini, Bank Net Indonesia Syariah memfokuskan diri pada pengembangan digital banking syariah. Bank ini bertujuan untuk menjadi pionir dalam menyediakan layanan perbankan syariah berbasis teknologi, termasuk mobile banking yang canggih dan berbagai produk fintech syariah. Strategi ini diharapkan dapat menarik segmen nasabah milenial dan Gen Z yang melek teknologi.
12. Bank Jabar Banten Syariah
Bank Jabar Banten (BJB) Syariah adalah unit usaha syariah dari Bank BJB yang kemudian spin-off menjadi bank umum syariah pada tahun 2010. Sebagai bank daerah, BJB Syariah memiliki fokus khusus pada pengembangan ekonomi di wilayah Jawa Barat dan Banten. Bank ini menawarkan berbagai produk pembiayaan yang disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat lokal, seperti pembiayaan untuk petani, pedagang pasar tradisional, dan UMKM. BJB Syariah juga aktif dalam program-program kemitraan dengan pemerintah daerah untuk mendukung pembangunan infrastruktur dan pengembangan ekonomi daerah berbasis syariah.