Wamil Berapa Lama Dilaksanakan? Simak Ketentuannya

Apa alasan adanya wamil di Korea?

oleh Woro Anjar Verianty diperbarui 09 Agu 2024, 11:45 WIB
Diterbitkan 09 Agu 2024, 11:45 WIB
Jin BTS lulus wamil. (Im Byung-shik/Yonhap via AP)
Jin BTS lulus wamil. (Im Byung-shik/Yonhap via AP)

Liputan6.com, Jakarta Wajib militer (wamil) di Korea Selatan sering menjadi topik perdebatan, terutama karena keharusan ini dapat memicu berbagai reaksi dari masyarakat. Banyak yang merasa enggan menjalani wamil dan mencari berbagai cara untuk terhindar dari kewajiban tersebut. Namun, di balik kontroversi ini, muncul pertanyaan mendasar yang sering muncul: wamil berapa lama dilaksanak? 

Bagi sebagian orang, khususnya mereka yang bekerja di industri hiburan, ada ketentuan khusus yang membolehkan mereka untuk menunda kewajiban wamil hingga usia tertentu. Namun, fenomena terbaru menunjukkan bahwa terdapat upaya-upaya untuk menghindari kewajiban ini melalui cara-cara yang tidak sesuai dengan ketentuan. Salah satu pertanyaan yang mungkin timbul adalah, wamil berapa lama dan apa saja syarat-syaratnya?

Belum lama ini, terungkap bahwa sebuah organisasi pialang besar terlibat dalam skandal memalsukan catatan kesehatan untuk menghindari wamil. Ini menimbulkan pertanyaan lebih jauh tentang durasi wamil dan bagaimana aturan ini diterapkan secara praktis. Ingin tahu lebih lanjut tentang wamil berapa lama dan implikasinya? 

Temukan jawabannya dalam pembahasan berikut ini yang telah Liputan6.com rangkum, pada Jumat (9/8/2024).

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Durasi Wamil di Korea Selatan

8 Potret Jin BTS Selesai Jalani Wajib Militer, Disambut Hangat Member dan ARMY
Jin BTS (Sumber: Allkpop)

Di Korea Selatan, kewajiban militer, atau wamil, merupakan tugas yang harus dijalani oleh seluruh pria Korea Selatan yang sehat dan berusia antara 18 hingga 28 tahun. Durasi wamil bervariasi tergantung pada unit penugasan masing-masing, dengan waktu pelaksanaan sebagai berikut:

  • Army (Angkatan Darat): 18 bulan
  • Navy (Angkatan Laut): 20 bulan
  • Air Force (Angkatan Udara): 22 bulan
  • Marine Corps (Korps Marinir): 18 bulan
  • Social Service Agent (Agen Layanan Sosial): 21 bulan

Peraturan durasi wamil di Korea Selatan saat ini jauh lebih singkat dibandingkan dengan masa lalu. Pada awalnya, semua peserta wamil diwajibkan menjalani masa dinas selama 36 bulan atau tiga tahun penuh, tanpa memandang unit penugasannya. Namun, seiring dengan waktu, durasi ini telah dipersingkat untuk menyesuaikan dengan kebutuhan dan situasi saat ini.

Selain durasi wamil, terdapat sejumlah peraturan yang harus dipatuhi oleh peserta. Salah satu peraturan dasar adalah memotong rambut dengan gaya militer yang standar. Pada masa lalu, penggunaan smartphone di pangkalan militer dilarang keras hingga tahun 2020. Selama periode tersebut, peserta wamil hanya bisa berkomunikasi dengan dunia luar melalui surat atau telepon dengan waktu yang sangat terbatas.

Namun, mulai Juli 2020, peserta wamil diizinkan untuk menggunakan smartphone mereka. Meskipun demikian, untuk alasan keamanan, mereka diwajibkan memasang aplikasi khusus dan menempelkan stiker di atas kamera ponsel mereka. Penggunaan smartphone kini diperbolehkan dari pukul 18.00 hingga 22.00 pada hari kerja, serta dari pukul 07.00 hingga 22.00 pada hari libur dan akhir pekan. Perubahan ini bertujuan untuk memberikan keseimbangan antara kebutuhan komunikasi dan keamanan di lingkungan militer.


Berapa Gajinya?

Di Korea Selatan, setiap individu yang menjalani wajib militer (wamil) akan menerima gaji bulanan. Besaran gaji ini bervariasi berdasarkan pangkat masing-masing anggota militer. Gaji wamil dapat berubah setiap tahunnya, tergantung pada kebijakan dan anggaran pemerintah. Berikut adalah rincian gaji wamil di Korea Selatan pada tahun 2020:

  • Private (Prajurit): Gaji sebesar 510.100 KRW per bulan. Dalam nilai rupiah, ini setara dengan sekitar 5.900.356 IDR 
  • Private First Class (Prajurit Kelas Satu): Gaji sebesar 552.100 KRW per bulan. Dalam nilai rupiah, ini setara dengan sekitar 6.383.916 IDR 
  • Corporal (Kopral): Gaji sebesar 610.300 KRW per bulan. Dalam nilai rupiah, ini setara dengan sekitar 7.060.948 IDR 
  • Sergeant (Sersan): Gaji sebesar 676.100 KRW per bulan. Dalam nilai rupiah, ini setara dengan sekitar 7.819.356 IDR 

Gaji ini dirancang untuk memenuhi kebutuhan dasar peserta wamil selama masa dinas mereka. Dengan besaran yang berbeda-beda berdasarkan pangkat, sistem gaji ini juga mencerminkan tingkat tanggung jawab dan pengalaman yang dimiliki oleh masing-masing anggota militer.


Sejarah Wajib Militer di Korea Selatan

Wajib militer di Korea Selatan diterapkan sebagai respons terhadap situasi keamanan yang unik dan kompleks di kawasan tersebut. Berdasarkan informasi yang dikutip dari SBS.com, alasan utama di balik kewajiban ini adalah ancaman yang terus-menerus dari Korea Utara terhadap Korea Selatan, khususnya terkait potensi serangan nuklir. Konflik antara kedua negara, yang dimulai pada tahun 1950, berakhir dengan gencatan senjata pada tahun 1953, bukan dengan perjanjian damai. Hal ini menyebabkan ketegangan yang berkepanjangan antara Korea Utara dan Korea Selatan hingga saat ini.

Karena gencatan senjata tersebut tidak menyelesaikan konflik secara permanen, ancaman dari Korea Utara tetap ada dan sulit untuk diprediksi kapan akan terjadi. Dalam konteks ini, wajib militer dianggap sebagai langkah strategis untuk memastikan bahwa Korea Selatan memiliki kesiapan yang memadai, baik dari segi fisik maupun mental, untuk membela negara dari potensi ancaman tersebut. Sistem wajib militer ini bertujuan untuk mempersiapkan warga negara, terutama laki-laki, agar siap menghadapi kemungkinan situasi darurat dan menjaga keamanan nasional.

Dengan mempertimbangkan situasi keamanan pasca-terpecahnya semenanjung Korea menjadi dua negara yang terpisah, yaitu Korea Utara dan Korea Selatan, pemerintah Korea Selatan menganggap wajib militer sebagai solusi yang paling efektif untuk mempertahankan keamanan dan stabilitas negara. Kebijakan ini mencerminkan kebutuhan strategis untuk memastikan bahwa negara memiliki kekuatan pertahanan yang cukup untuk menghadapi segala kemungkinan ancaman di masa depan.

 

 

 

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya