Wamil Adalah Singkatan dari Wajib Militer, Ini Aturan dan Negara yang Menerapkan

Wamil adalah kewajiban warga negara bergabung dalam angkatan militer dan menjalani pelatihan militer.

oleh Laudia Tysara diperbarui 25 Agu 2023, 18:10 WIB
Diterbitkan 25 Agu 2023, 18:10 WIB
Jin BTS saat wamil. (Weverse via Soompi)
Jin BTS saat sedang wamil di Korea Selatan. (Weverse via Soompi)

Liputan6.com, Jakarta - Wamil adalah singkatan dari Wajib Militer. Ini sebuah kewajiban yang diterapkan di Korea Selatan. Arti wamil adalah sebuah tanggung jawab yang harus dipenuhi oleh warga negara, terutama pria muda, untuk bergabung dalam angkatan militer dan menjalani pelatihan militer. Wamil melibatkan penyandangan senjata dan partisipasi dalam layanan militer.

Wamil diterapkan bagi individu berusia antara 18 hingga 30 tahun, khususnya laki-laki, yang akan mengenakan seragam militer dan mengikuti pendidikan militer untuk meningkatkan ketangguhan dan kedisiplinan. Meski begitu, setiap negara memiliki aturan berbeda-beda.

Siapa saja yang boleh bebas dari kewajiban wamil? Wamil tidak berlaku untuk semua warga negara, dengan pengecualian termasuk mahasiswa. Lalu, beberapa kelompok seperti atlet yang meraih prestasi tinggi, serta individu dengan kondisi khusus, seperti gangguan fisik atau mental. Simak penjelasan lengkapnya.

Berikut Liputan6.com ulas lebih mendalam tentang wamil, Jumat (25/8/2023).

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Wajib Menjadi Anggota Militer

Jelang Jin BTS Berangkat Wajib Militer Korea Selatan
Tentara Korea Selatan berjaga-jaga sebelum member grup K-Pop BTS, Jin memasuki wajib militer untuk bertugas di depan kamp pelatihan tentara di Yeoncheon, Selasa (13/12/2022). Menyambut keberangkatan Jin BTS wamil, penggemar (ARMY) menaikkan tagar #UntilWeMeetAgainJin yang artinya #SampaiKitaBertemuLagiJin. (AP Photo/Ahn Young-joon)

Wamil adalah singkatan dari Wajib Militer. Pengertian wamil, yakni sebuah kewajiban bagi warga negara Korea Selatan yang berusia muda, terutama pria, untuk menjadi anggota militer. Menurut Kementerian Pertahanan Republik Indonesia, wamil menandakan bahwa seseorang harus menyandang senjata dan ikut serta dalam layanan militer.

Korea Selatan menjadi salah satu negara yang mewajibkan Wamil bagi warga negaranya.

Universitas STEKOM Semarang menjelaskan bahwa wamil adalah kewajiban terutama laki-laki, untuk bergabung dengan tentara. Wamil diterapkan bagi warga negara Korea Selatan yang berusia antara 18 hingga 27 tahun, khususnya pria, dengan tujuan mengintegrasikan mereka dalam struktur angkatan bersenjata.

Para peserta Wamil akan mengenakan seragam militer dan mengikuti serangkaian pendidikan yang bertujuan untuk memperkuat ketangguhan fisik dan mental, serta membentuk kedisiplinan yang tinggi.

Sebagaimana dilaporkan oleh NU.nl, biasanya hanya warga pria yang diharuskan melaksanakan kewajiban ini. Pada saat yang sama, beberapa negara lain, termasuk Israel, Korea Utara, dan Suriname, juga menerapkan wajib militer untuk warga wanitanya. Di sisi lain, wamil bukanlah kewajiban yang harus diemban oleh para mahasiswa, yang diberikan pengecualian dari kewajiban militer.

South China Morning Post mengungkapkan bahwa ada syarat pengecualian bagi waga Korea Selatan yang bisa bebas dari kewajiban wamil. Seperti laki-laki dengan gangguan fisik atau mental, ilmuwan, kriminal, pencari nafkah, atau anak laki-laki tunggal dalam keluarga. Selain itu, atlet yang berhasil meraih medali Olimpiade atau medali emas di Asian Games juga mendapatkan keistimewaan dari kewajiban militer.

 


Dilakukan Selama 21 - 24 Bulan

Warga Rusia Hindari Wajib Militer dengan Kabur ke Georgia
Sekelompok orang Rusia berjalan setelah melintasi perbatasan di Verkhny Lars antara Georgia dan Rusia di Georgia, Selasa (27/9/2022). Sementara itu, warga lainnya turun ke jalan, menggelar demonstrasi menolak wamil di berbagai titik di Rusia. Lebih dari 1.000 warga ditangkap dalam demo ini. (AP Photo/Zurab Tsertsvadze)

Dicontohkan, adanya ancaman yang terus-menerus ditimbulkan oleh Korea Utara terhadap Korea Selatan, termasuk ancaman serangan nuklir yang menghantui, menjadi salah satu faktor kunci yang menjaga relevansi sistem Wajib Militer (Wamil) bagi para pria warga negara Korea Selatan.

Seperti yang dikutip dari sumber berita SBS.com, ancaman yang dihadapi oleh Korea Selatan dari tetangga utara yang tidak stabil menjadi alasan kuat bagi kelangsungan program Wamil di negara ini.

Konflik yang berlangsung antara Korea Utara dan Selatan sejak tahun 1950 hingga 1953, yang berakhir dengan gencatan senjata daripada perjanjian damai, menunjukkan bahwa ketahanan militer yang kokoh dan kesiapan untuk merespons ancaman tetap menjadi aspek krusial dalam dinamika regional yang kompleks.

Bagi individu yang ditugaskan untuk menjalani Wamil, ada beragam pilihan yang tersedia dalam hal memilih cabang militer atau instansi tertentu. Angkatan Darat mengharuskan para peserta untuk menjalani masa tugas selama 21 bulan, sementara Angkatan Udara memerlukan 24 bulan, dan Angkatan Laut mengatur waktu pelayanan sekitar 23 bulan.

Masih melansir dari sumber yang sama, dalam kerangka diversifikasi tugas militer, individu yang mengikuti Wamil juga diberikan opsi untuk menjadi polisi dengan masa pelayanan 21 bulan atau pemadam kebakaran selama 23 bulan.

Sebelumnya, sistem Wamil di Korea Selatan memungkinkan laki-laki untuk menunda kewajiban militernya hingga mencapai usia 30 tahun. Namun, ada perubahan signifikan yang diberlakukan melalui perubahan Undang-Undang Pendaftaran Wamil pada tanggal 1 Agustus 2018.

Perubahan ini mengurangi batas usia penundaan Wamil menjadi 28 tahun. Seiring dengan evolusi kebutuhan pertahanan dan kebijakan negara, sebagaimana diinformasikan dalam laporan yang sama.

Di Indonesia, tidak ada sistem wajib militer yang diterapkan bagi warganya. Seperti yang dijelaskan dalam buku  berjudul Explore Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Jilid 3, negara ini memilih pendekatan yang berbeda dalam mengelola pertahanan dan keamanan.

Meskipun demikian, penting untuk diingat bahwa nilai-nilai kecintaan terhadap tanah air dan tanggung jawab terhadap pertahanan negara tetap diakui melalui pendidikan bela negara. Ini yang membekali warga negara dengan pemahaman mendalam tentang pentingnya memelihara kedaulatan dan keselamatan nasional, sejalan dengan sumber referensi yang disebutkan.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya