Profil 5 Pimpinan KPK Terbaru, Ada Perwira Tinggi Polri hingga Mantan Wakil Ketua BPK RI

Inilah lima pimpinan KPK baru, dipimpin Setyo Budiyanto. 5 pimpinan KPK terbaru ini semuanya laki-laki. Profil mereka terdiri dari perwira tinggi Polri hingga ahli akuntansi. Berikut profil 5 pimpinan KPK terbaru selengkapnya.

oleh Rizka Muallifa diperbarui 21 Nov 2024, 16:02 WIB
Diterbitkan 21 Nov 2024, 16:02 WIB
Inspektur Jenderal Kementerian Pertanian (Irjen Kementan), Setyo Budiyanto.
Inspektur Jenderal Kementerian Pertanian (Irjen Kementan), Setyo Budiyanto/Istimewa.

 

Liputan6.com, Jakarta Pada 21 November 2024, rapat pleno Komisi III DPR RI menetapkan lima pimpinan baru Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) untuk periode 2024-2029. Setyo Budiyanto terpilih sebagai Ketua KPK, sementara empat wakil ketua yang dipilih adalah Fitroh Rohcahyanto, Ibnu Basuki Widodo, Johanis Tanak, dan Agus Joko Pramono. Semua pimpinan yang baru ini adalah pria, dengan latar belakang beragam dari berbagai sektor.

Kelima pimpinan KPK yang terpilih berasal dari latar belakang yang berbeda, termasuk perwira tinggi Polri, jaksa, hakim, dan mantan pejabat Badan Pemeriksa Keuangan (BPK).  Masing-masing anggota membawa perspektif baru yang dapat memperkuat komitmen KPK dalam menghadapi tantangan besar.

Dengan pengangkatan ini, KPK di bawah kepemimpinan baru diharapkan dapat menjalankan misi pemberantasan korupsi di Indonesia dengan lebih efektif. Mereka menghadapi tantangan besar dalam memperkuat pemberantasan korupsi di Indonesia. Berikut profil singkat kelima pimpinan KPK terbaru. Berikut profil singkat kelima pimpinan KPK terbaru selengkapnya, Kamis (21/11). 

1. Setyo Budiyanto: Ketua KPK dengan Latar Belakang Polri

Kapolda Sulut Irjen Pol Setyo Budiyanto saat menyampaikan rilis akhir tahun 2023, di Hotel Grandwhizz Manado, Jumat (29/12/2023).
Kapolda Sulut Irjen Pol Setyo Budiyanto saat menyampaikan rilis akhir tahun 2023, di Hotel Grandwhizz Manado, Jumat (29/12/2023).

Setyo Budiyanto adalah seorang perwira tinggi Polri dengan pengalaman panjang di bidang reserse. Sebelum menjabat sebagai Ketua KPK, ia menjabat sebagai Inspektur Jenderal Kementerian Pertanian RI.

  • Lahir: 29 Juni 1967
  • Pendidikan: Lulusan Akpol 1989, dengan berbagai pelatihan kepemimpinan di PTIK, Sespim, hingga Sespimti.
  • Karier Terdahulu: Pernah menjadi Direktur Penyidikan KPK (2020), Kapolda Sulawesi Utara (2022), dan Kapolda NTT (2021).

Setyo dikenal sebagai sosok tegas dan berpengalaman dalam menangani kasus-kasus tindak pidana ekonomi dan korupsi.

2. Fitroh Rohcahyanto: Jaksa yang Tegas dan Profesional

Mantan Direktur Penuntutan KPK Fitroh Rohcahyanto mendaftar seleksi calon pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (Capim KPK).
Mantan Direktur Penuntutan KPK Fitroh Rohcahyanto mendaftar seleksi calon pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (Capim KPK). (Istimewa)

Fitroh Rohcahyanto adalah seorang jaksa yang pernah menjabat sebagai Direktur Penuntutan KPK.

  • Karier: Mengawali karier di Kejaksaan Agung, ia banyak menangani kasus-kasus korupsi besar selama bergabung di KPK.
  • Gaya Kepemimpinan: Dikenal tegas dalam menjalankan tugas, Fitroh sering menekankan pentingnya profesionalisme dan transparansi dalam proses hukum.
  • Visi di KPK: Fitroh berkomitmen untuk menjaga independensi lembaga serta mempercepat penyelesaian kasus-kasus besar.

3. Ibnu Basuki Widodo: Hakim Senior yang Berpengalaman

Ibnu Basuki Widodo
Ibnu Basuki Widodo (Foto: Dok. Pribadi)

Ibnu Basuki Widodo adalah seorang hakim senior yang saat ini bertugas di Pengadilan Tinggi Manado.

  • Latar Belakang: Berkarier di dunia peradilan sejak tingkat pengadilan negeri, ia memiliki pengalaman luas dalam menangani kasus pidana dan perdata.
  • Pendidikan: Menyelesaikan studi hukum di universitas terkemuka di Indonesia, serta mengikuti pelatihan tata kelola hukum di luar negeri.
  • Fokus: Ibnu membawa visi untuk memperkuat integritas hukum dalam pemberantasan korupsi.

4. Johanis Tanak: Jaksa Berpengalaman dan Akademisi Hukum

Paparan Wakil Ketua KPK Johanis Tanak Terkait Penahanan Bupati Sidoarjo Ahmad Muhdlor Ali
Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menahan Bupati Sidoarjo, Jawa Timur, Ahmad Muhdlor Ali (AMA) alias Gus Muhdlor selama 20 hari pertama. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Johanis Tanak adalah seorang jaksa kelahiran Toraja Utara dengan gelar doktor dalam ilmu hukum.

  • Pendidikan: Lulus dari Fakultas Hukum Universitas Hasanuddin dan meraih gelar doktor dari Universitas Airlangga.
  • Karier: Pernah menjabat sebagai Kepala Kejaksaan Tinggi Sulawesi Tengah dan Jambi, serta Direktur Tata Usaha Negara di Kejaksaan Agung.
  • Komitmen: Johanis ingin memperkuat koordinasi antara KPK dan institusi lain dalam upaya pemberantasan korupsi.
 

5. Agus Joko Pramono: Ahli Akuntansi dan Mantan Wakil Ketua BPK

Agus Joko Pramono
Agus Joko Pramono (Foto: BPK RI)

Agus Joko Pramono memiliki latar belakang sebagai ahli akuntansi dengan pengalaman panjang di Badan Pemeriksa Keuangan (BPK).

  • Lahir: Palembang, 1 Agustus 1972
  • Pendidikan: Lulusan STAN, Magister Akuntansi UGM, dan kandidat doktor di Universitas Padjadjaran.
  • Karier: Pernah menjadi Wakil Ketua BPK dan dosen di berbagai perguruan tinggi.
  • Keahlian: Agus akan membawa perspektif akuntabilitas dalam tata kelola keuangan negara di KPK.

Profil Singkat 5 Pimpinan KPK

Setyo Budiyanto: Perwira tinggi Polri, Ketua KPK.

Fitroh Rohcahyanto: Jaksa, Direktur Penuntutan KPK.

Ibnu Basuki Widodo: Hakim senior, Pengadilan Tinggi Manado.

Johanis Tanak: Jaksa dengan gelar doktor hukum.

Agus Joko Pramono: Ahli akuntansi, mantan Wakil Ketua BPK.

Siapa Ketua KPK yang baru?

Ketua KPK periode 2024-2029 adalah Setyo Budiyanto, seorang perwira tinggi Polri dengan pengalaman panjang di bidang reserse.

Apa latar belakang kelima pimpinan KPK baru?

Lima pimpinan KPK memiliki latar belakang beragam: perwira Polri, jaksa, hakim, dan ahli akuntansi.

Apa fokus kerja pimpinan KPK terbaru?

Pemberantasan korupsi, penguatan integritas, dan akuntabilitas tata kelola negara menjadi prioritas utama.

Bagaimana proses pemilihan pimpinan KPK?

Pemilihan dilakukan melalui voting oleh Komisi III DPR dengan melibatkan 44 anggota dari delapan fraksi.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya