IHSG Berbalik Arah Memerah, Saham BOAT Melonjak 24,27%

Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melemah pada perdagangan Kamis, 21 November 2024 di tengah aksi jual saham oleh investor asing sentuh Rp 1 triliun.

oleh Agustina Melani diperbarui 21 Nov 2024, 18:56 WIB
Diterbitkan 21 Nov 2024, 18:55 WIB
IHSG Berbalik Arah Memerah, Saham BOAT Melonjak 24,27%
Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berbalik arah ke zona merah pada perdagangan Kamis (21/11/2024).(Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berbalik arah ke zona merah pada perdagangan Kamis (21/11/2024). Koreksi IHSG terjadi di tengah mayoritas sektor saham yang tertekan dan 316 saham memerah.

Mengutip data RTI, IHSG ditutup terpangkas 0,55 persen ke posisi 7.140,91. Indeks LQ45 anjlok 1,02 persen ke posisi 866,22.Sebagian besar indeks saham acuan tertekan.

Pada perdagangan Kamis pekan ini, IHSG berada di level tertinggi 7.209,35 dan level terendah 7.140,91. Sebanyak 316 saham melemah sehingga menekan IHSG. 231 saham menguat dan 244 saham diam di tempat.

Total frekuensi perdagangan 1.127.729 kali dengan volume perdagangan 17 miliar saham. Nilai transaksi harian Rp 9,8 triliun. Posisi dolar Amerika Serikat terhadap rupiah di kisaran 15.920. Investor asing jual saham Rp 1,13 triliun. Seiring aksi jual itu, total pembelian saham oleh investor asing menjadi Rp 25,8 triliun.

Mayoritas sektor saham memerah. Sektor saham consumer nonsiklikal turun 0,92 persen, dan catat koreksi terbesar. Sektor saham keuangan terpangkas 0,80 persen dan sektor saham properti tergelincir 0,77 persen.

Sektor saham basic melemah 0,19 persen, sektor saham industri susut 0,69 persen, sektor saham consumer siklikal melemah 0,22 persen. Sektor saham transportasi terpangkas 0,71 persen. Sedangkan sektor saham infrastruktur melambung 0,94 persen, dan catat penguatan terbesar.

Sektor saham energi mendaki 0,25 persen, sektor saham kesehatan melonjak 0,41 persen dan sektor saham teknologi naik 0,27 persen.

Pada perdagangan Kamis pekan ini, saham INDF turun 2,24 persen ke posisi Rp 7.625 per saham. Harga saham INDF dibuka melemah lima poin ke posisi Rp 7.775 per saham. Harga saham INDF berada di level tertinggi Rp 7.775 dan level terendah Rp 7.600 per saham.Total frekuensi perdagangan 3.295 kali dengan volume perdagangan 73.369 saham. Nilai transaksi Rp 56,3 miliar.

Saham BOAT melonjak 24,27 persen menjadi Rp 256 per saham. Harga saham BOAT dibuka naik enam poin ke posisi Rp 222 per saham. Harga saham BOAT berada di level tertinggi Rp 256 dan level terendah Rp 214 per saham. Total frekuensi perdagangan 18.464 kali dengan volume perdagangan 2.844.952 saham. Nilai transaksi Rp 69,2 miliar.

 

Apa Saja Sentimen IHSG?

Indeks Harga Saham Gabungan Akhir Tahun 2022 Ditutup Lesu
Karyawan melintasi layar yang menampilkan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) saat acara Penutupan Perdagangan Bursa Efek Indonesia Tahun 2022 di Jakarta, Jumat (30/12/2022). PT Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat ada 59 perusahaan yang melakukan Initial Public Offering (IPO) atau pencatatan saham sepanjang 2022. Pada penutupan perdagangan akhir tahun, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup lesu 0,14% atau 9,46 poin menjadi 6.850,62. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Mengutip Antara, dalam kajian tim riset PT Pilarmas Investindo Sekuritas menyebutkan, bursa regional Asia cenderung bergerak variasi, pasar tampaknya dipengaruhi faktor eskalasi konflik Rusia dan Ukraina.

"Pasar cemas pasca Ukraina meluncurkan rudal jelajah Storm Shadow buatan Inggris ke Rusia, menandai penggunaan senjata baru dari Barat setelah meluncurkan rudal buatan Amerika Serikat (AS),” demikian seperti dikutip.

Selain itu, faktor lainnya yaitu pelaku pasar fokus menilai prospek suku bunga acuan dan mencermati pernyataan The Fed untuk sinyal di mana sebagian besar pasar masih mengharapkan penurunan sebesar 25 basis poin pada Desember 2024.

Sebelumnya, Presiden Fed Boston Susan Collins mengungkapkan pemotongan suku bunga tambahan diperlukan, tetapi menambahkan bahwa pembuat kebijakan tidak boleh bergerak terlalu cepat atau terlalu lambat.

Dari dalam negeri, Bank Indonesia (BI) memutuskan mempertahan suku bunga BI Rate di posisi 6 persen, sebagai upaya untuk memperkuat stabilitas nilai tukar rupiah dari dampak semakin tingginya ketidakpastian geopolitik dan perekonomian global, dengan perkembangan politik di AS dan juga konsisten dengan arah kebijakan moneter untuk memastikan tetap terkendalinya inflasi dalam sasaran 2,5 plus minus 1 persen pada 2024 dan 2025.

Pelaku pasar menilai kebijakan moneter yang dilakukan oleh BI merupakan sebuah mitigasi dari volatilitas nilai rupiah sehingga ini diharapkan menahan terjadinya aliran keluar modal asing dari pasar keuangan dalam negeri.

Top Gainers-Losers

Terjebak di Zona Merah, IHSG Ditutup Naik 3,34 Poin
Pekerja melintasi layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di BEI, Jakarta, Rabu (16/5). Meski terjebak di zona merah, IHSG berhasil mengakhiri perdagangan di level 5.841. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Saham-saham yang masuk top gainers antara lain:

  • Saham LMPI melonjak 35 persen
  • Saham KETR melonjak 34,94 persen
  • Saham VICO melonjak 34,83 persen
  • Saham INTD melonjak 34,43 persen
  • Saham BINO melonjak 34,09 persen

 

Saham-saham yang masuk top losers antara lain:

  • Saham HADE merosot 16,67 persen
  • Saham CNKO merosot 14,29 persen
  • Saham PIPA merosot 10 persen
  • Saham SINI merosot 9,98 persen
  • Saham LION merosot 9,35 persen

 

Saham-saham teraktif berdasarkan nilai antara lain:

  • Saham BBRI senilai Rp 1,6 triliun
  • Saham BBCA senilai Rp 923,7 miliar
  • Saham BMRI senilai Rp 472,3 miliar
  • Saham TLKM senilai Rp  355,2 miliar
  • Saham ADRO senilai Rp 296,8 miliar

 

Saham-saham teraktif berdasarkan frekuensi antara lain:

  • Saham BBRI tercatat 75.578 kali
  • Saham PSAB tercatat 53.490 kali
  • Saham AWAN tercatat 45.554 kali
  • Saham DOSS tercatat 38.901 kali
  • Saham PMMP tercatat 37.480 kali

Bursa Saham Asia Pasifik

Ilustrasi bursa saham Asia (Foto by AI)
Ilustrasi bursa saham Asia (Foto by AI)

Bursa saham Asia Pasifik anjlok pada perdagangan Kamis, 21 November 2024. Hal ini seiring investor mengamati saham teknologi di kawasan itu setelah produsen chip Nvidia melaporkan kinerja lebih baik dari perkiraan.

Mengutip CNBC, Nvidia melaporkan lonjakan pendapatan year on year (YoY) sebesar 94 persen untuk kuartal ketiga menjadi USD 35,08 miliar.

Namun, hal itu masih merupakan perlambatan berturut-turut dari tiga kuartal sebelumnya, ketika penjualan naik masing-masing 122 persen, 262 persen dan 265 persen. Di sisi lain, laba bersih selama kuartal itu naik menjadi USD 19,3 miliar dibandingkan USD 9,24 miliar pada periode sama tahun lalu.

Selain itu, semua mata juga tertuju pada saham India yang terkait dengan miliarder Gautam Adani, setelah Chairman grup Adani India didakwa bersama yang lain di pengadilan federal New York atas tuduhan terkait dengan skema penyuapan dan penipuan besar-besaran.

Saham perusahaan Adani Group anjlok dengan perusahaan induk Adani Enterprises susut 19 persen. Sedangkan saham Adani Green Energy merosot 18,09 persen dan saham Adani Energy turun 20 persen.

Saham Adani Power tergelincir 10,5 persen, saham Adani Port turun 15 persen dan saham Adani Wilmar melemah 10 persen.

Indeks Nifty 50 di India turun 0,72 persen, sedangkan indeks BSE Sensex merosot 0,57 persen.

Di sisi lain, indeks Nikkei 225 di Jepang melemah 0,85 persen ke posisi 38.026,17. Indeks Topix terpangkas 0,54 persen dan ditutup ke posisi 2.682,81.

Indeks Kospi di Korea Selatan ditutup ke posisi 2.480,63. Indeks Kosdaq merosot 0,33 persen dan ditutup ke posisi 680,67. Saham Samsung Electronics menguat 1,99 persen. Indeks ASX 200 di Australia melemah dan ditutup ke posisi 8.323.

Indeks Hang Seng di Hong Kong terpangkas 0,32 persen, dan indeks CSI 300 naik 0,09 persen ke posisi 3.989,3.

Infografis Jurus Pemerintahan Prabowo - Gibran Capai Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis Jurus Pemerintahan Prabowo - Gibran Capai Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya