Apa itu Gen Beta? Anak Kelahiran 2025-2039 yang Diprediksi Mahir Teknologi dan Sangat Menghargai Perbedaan

Gen Beta yang lahir pada 2025-2039 diprediksi akan mahir teknologi dan sangat menghargai keberagaman sosial.

oleh Rizka Muallifa diperbarui 03 Des 2024, 16:50 WIB
Diterbitkan 03 Des 2024, 16:50 WIB
Ilustrasi globalisasi, teknologi
Ilustrasi globalisasi, teknologi. (Image by jannoon028 on Freepik)

Liputan6.com, Jakarta Generasi Beta, yang terdiri dari individu yang lahir antara 2025 dan 2039, diprediksi akan menjadi generasi yang sangat berbeda dibandingkan pendahulunya, yakni Gen Alpha dan Gen Z. Secara umum, Gen Beta diharapkan tumbuh di dunia yang serba digital dan sangat terhubung, dengan kemampuan teknologi yang jauh lebih canggih. Kehadiran mereka di dunia digital akan memengaruhi banyak sektor, termasuk pendidikan dan pekerjaan, dengan cara yang belum terbayangkan sebelumnya.

Penting untuk mencatat bahwa meskipun teknologi akan menjadi bagian penting dalam kehidupan mereka, Gen Beta tidak hanya akan mahir dalam menggunakan perangkat canggih, tetapi juga diperkirakan akan lebih terbuka dan menghargai perbedaan dalam masyarakat. Mereka diprediksi akan tumbuh di lingkungan yang penuh dengan rasa keingintahuan tinggi dan toleransi terhadap berbagai kelompok sosial dan budaya.

Seiring dengan transisi dari Gen Alpha yang mengakhiri masa kelahiran pada 2024, kehadiran Gen Beta menjadi babak baru dalam sejarah demografi global. Apa yang membedakan mereka dengan generasi sebelumnya, dan mengapa mereka dipandang sebagai generasi yang siap menghadapi tantangan teknologi dan sosial dengan pendekatan yang lebih inklusif? Simak penjelasan lebih lanjut.

Tahun Kelahiran dan Ciri Khas Utama

teknologi
Ilustrasi orangtua yang sedang memperkenalkan teknologi. (Foto: Unsplash/Alexander Dummer)

Gen Beta adalah generasi yang akan lahir mulai tahun 2025 hingga 2039. Menurut analis sosial terkenal, McCrindle, generasi ini diprediksi akan menjadi pengintegrasi teknologi yang signifikan, lebih mahir dalam mengoperasikan teknologi canggih, dan memiliki sikap yang lebih inklusif serta toleran terhadap perbedaan. Mereka tumbuh di dunia yang lebih maju, dengan teknologi yang berkembang pesat, dan sudah pasti akan memiliki hubungan yang lebih dekat dengan berbagai perangkat digital sejak usia dini.

Dibandingkan dengan generasi sebelumnya, Gen Beta diperkirakan akan lebih terbuka dalam hal keberagaman sosial dan budaya. Mereka diharapkan menjadi kelompok yang tidak hanya menerima keberagaman, tetapi juga aktif melibatkan diri dalam menciptakan masyarakat yang lebih inklusif dan saling menghormati. Ini menjadikan mereka generasi yang lebih mudah beradaptasi dengan dunia yang semakin multikultural.

Perbedaan dengan Gen Alpha dan Gen Z

Sebelum Gen Beta, ada dua generasi yang cukup dikenal, yakni Gen Z dan Gen Alpha. Gen Z, yang lahir antara 1997 dan 2009, sangat bergantung pada teknologi dan seringkali dianggap lebih individualistis, berfokus pada kehidupan digital ketimbang berinteraksi secara langsung. Di sisi lain, Gen Alpha, yang lahir antara 2010 hingga 2024, tumbuh dengan lingkungan yang lebih dekat dengan keluarga mereka, berkat pengaruh kuat dari para orang tua yang berasal dari generasi milenial.

Gen Beta, dengan karakteristiknya yang lebih terhubung dengan teknologi dan lebih menghargai perbedaan sosial, diprediksi akan menjadi jembatan bagi perubahan besar dalam dunia digital dan sosial. Mereka akan dibesarkan dengan pengetahuan yang mendalam tentang penggunaan teknologi dan cara-cara baru untuk berinteraksi dalam dunia yang semakin mengglobal.

Mahir dalam Teknologi Sejak Dini

Gen Beta akan tumbuh dengan teknologi yang jauh lebih canggih dari yang kita kenal saat ini. Dengan adanya kemajuan dalam bidang kecerdasan buatan (AI), Internet of Things (IoT), dan perangkat pintar lainnya, anak-anak Gen Beta akan memiliki akses ke alat yang lebih canggih dan serbaguna sejak usia sangat muda. Ini akan mempengaruhi cara mereka belajar, bekerja, dan berinteraksi dengan dunia di sekitar mereka.

Mereka juga diperkirakan akan lebih terbiasa dengan teknologi seperti augmented reality (AR) dan virtual reality (VR), yang akan memberikan mereka pengalaman yang lebih imersif dalam pendidikan dan hiburan. Karena itu, generasi ini akan sangat bergantung pada teknologi untuk berbagai aspek kehidupan, baik dalam hal komunikasi, belajar, maupun hiburan.

Dunia yang Multikultural dan Inklusif

Toleransi
Ilustrasi Toleransi dan Keberagaman Credit: unsplash.com/DuyPham

Di samping kemajuan teknologi, Gen Beta diperkirakan akan tumbuh di lingkungan yang lebih multikultural dan terbuka. Mereka akan memiliki pemahaman yang lebih besar tentang pentingnya keberagaman dan inklusivitas. 

Ini karena mereka akan berinteraksi dengan berbagai budaya, agama, dan kelompok sosial lainnya sejak dini. Generasi ini diharapkan akan lebih toleran terhadap perbedaan dan lebih terbuka dalam melibatkan diri dalam aktivitas sosial yang melibatkan beragam kelompok.

1. Apa itu Gen Beta dan kapan mereka lahir?

Gen Beta adalah generasi yang akan lahir antara 2025 dan 2039. Mereka diprediksi akan sangat mahir dalam teknologi dan lebih terbuka terhadap perbedaan sosial.

2. Apa yang membedakan Gen Beta dengan Gen Z dan Gen Alpha?

Gen Beta akan lebih terhubung dengan teknologi canggih dan lebih terbuka terhadap keberagaman sosial. Mereka juga akan tumbuh di lingkungan yang lebih digital dibandingkan Gen Z dan lebih toleran daripada Gen Alpha.

3. Bagaimana pengaruh teknologi terhadap Gen Beta?

Gen Beta diperkirakan akan tumbuh dengan kecanggihan teknologi, seperti AI, AR, dan VR, yang akan mempengaruhi cara mereka belajar, bekerja, dan berinteraksi dengan dunia sekitar.

 

 

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Live Streaming

Powered by

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya