Liputan6.com, Jakarta Sumatera Selatan merupakan salah satu provinsi yang menyimpan kekayaan kuliner yang luar biasa. Makanan khas Sumatera Selatan telah lama dikenal dengan cita rasa yang kuat, perpaduan bumbu yang kompleks, dan penggunaan bahan-bahan lokal yang berkualitas. Dari hidangan berkuah hingga kudapan tradisional, setiap makanan khas Sumatera Selatan memiliki cerita dan sejarahnya sendiri.
Advertisement
Baca Juga
Advertisement
Berbicara tentang makanan khas Sumatera Selatan, kita tidak bisa lepas dari pengaruh geografis dan budaya yang membentuk karakteristik kulinernya. Sungai Musi yang membentang di tengah provinsi ini memberikan hasil perikanan melimpah, yang kemudian menjadi bahan utama dalam berbagai hidangan tradisional. Selain itu, penggunaan rempah-rempah dan teknik memasak yang diwariskan turun-temurun menjadikan setiap hidangan memiliki keunikan tersendiri.
Di tengah modernisasi kuliner yang kian pesat, makanan khas Sumatera Selatan tetap mampu mempertahankan eksistensinya dan bahkan semakin diminati pecinta kuliner dari berbagai daerah.Â
Berikut adalah 18 hidangan tradisional yang menjadi kebanggaan Sumatera Selatan, yang telah Liputan6.com rangkum pada Minggu (15/12).
A. Hidangan Berkuah Legendaris
Tekwan: Permata Kuliner dari Tepung dan Ikan
Tekwan merupakan salah satu hidangan berkuah yang menjadi kebanggaan masyarakat Sumatera Selatan. Hidangan ini terdiri dari bola-bola kecil yang dibuat dari campuran daging ikan tenggiri giling dan tepung tapioka, menciptakan tekstur yang kenyal dan lembut di setiap gigitannya.
Yang membuat tekwan istimewa adalah kuah kaldu udangnya yang gurih dan kaya rasa, dilengkapi dengan berbagai komponen pendamping seperti sohun, potongan bengkuang yang menyegarkan, jamur kuping yang memberikan tekstur unik, dan taburan bawang goreng yang menambah aroma. Hidangan ini sering dijadikan menu sarapan favorit atau santapan penghangar tubuh di sore hari.
Celimpungan: Gurihnya Santan Bertemu Kenyal Pempek
Celimpungan hadir sebagai bukti kreativitas kuliner masyarakat Sumatera Selatan dalam mengolah ikan dan tepung sagu. Hidangan ini memiliki bentuk yang mirip dengan pempek, namun dengan ukuran yang lebih kecil dan disajikan dengan kuah yang sangat berbeda.
Keistimewaan celimpungan terletak pada kuah santannya yang kental dan berwarna kuning keemasan akibat penggunaan kunyit dan rempah-rempah pilihan. Kuah yang kaya rempah ini memberikan sensasi gurih, creamy, dan hangat di mulut, menciptakan harmoni sempurna dengan tekstur kenyal dari gumpalan ikan dan tepung sagu. Penyajiannya biasanya dilengkapi dengan taburan bawang goreng dan daun seledri cincang yang menambah kesegaran.
Mie Celor: Kelezatan dalam Balutan Santan
Mie Celor merupakan hidangan mi yang memiliki karakteristik unik dengan penggunaan mi berukuran besar mirip udon. Hidangan ini menjadi salah satu comfort food favorit masyarakat Sumatera Selatan dengan kuah santannya yang kental dan gurih berkat tambahan kaldu udang atau ebi.
Keistimewaan Mie Celor tidak hanya terletak pada kuahnya yang kaya rasa, tetapi juga pada pelengkapnya yang lengkap. Telur rebus yang dibelah dua, tauge yang renyah, dan taburan bawang goreng yang melimpah memberikan variasi tekstur dan rasa yang memperkaya pengalaman menyantap hidangan ini. Beberapa warung tradisional bahkan menambahkan udang goreng sebagai topping spesial.
Advertisement
B. Hidangan Berbahan Ikan dan Daging
Pindang Patin: Asam Pedas yang Menggugah Selera
Pindang Patin merupakan hidangan ikonik yang mencerminkan kekayaan sungai-sungai di Sumatera Selatan. Ikan patin yang dipilih untuk hidangan ini adalah ikan segar berkualitas tinggi, dimasak dalam kuah asam pedas yang kaya akan rempah-rempah tradisional seperti serai, kunyit, lengkuas, dan asam kandis.
Keunggulan Pindang Patin terletak pada kuahnya yang memiliki keseimbangan sempurna antara rasa asam, pedas, dan gurih. Daging ikan patin yang putih dan lembut menyerap sempurna bumbu-bumbu yang digunakan, menciptakan harmoni rasa yang memanjakan lidah. Hidangan ini biasanya disajikan dengan nasi putih hangat dan sambal terasi sebagai pendamping.
Brengkes Tempoyak: Perpaduan Unik Ikan dan Durian
Brengkes Tempoyak menghadirkan kombinasi tidak biasa antara ikan patin dan tempoyak (fermentasi durian) yang menciptakan cita rasa yang sangat khas. Proses pembuatannya melibatkan pembungkusan ikan dan tempoyak dalam daun pisang yang kemudian dipanggang atau dikukus hingga matang.
Aroma khas durian dari tempoyak berpadu dengan kelezatan ikan patin menciptakan sensasi rasa yang kompleks. Rasa asam dari tempoyak membantu mengurangi aroma amis ikan, sementara proses pembungkusan dalam daun pisang menambahkan aroma alami yang menggugah selera. Hidangan ini sering menjadi buruan pecinta kuliner yang mencari pengalaman gastronomi unik.
Pindang Tulang: Gurihnya Sumsum dalam Kuah Pedas
Pindang Tulang menghadirkan pengalaman menyantap hidangan berkuah yang berbeda, dengan menggunakan tulang sapi sebagai bintang utamanya. Tulang-tulang yang dipilih masih memiliki daging dan sumsum yang melimpah, memberikan cita rasa yang kaya dan memuaskan.
Proses pemasakan yang lama membuat kaldu dari tulang sapi meresap sempurna ke dalam kuah yang sudah dibumbui dengan racikan rempah khas Palembang. Rasa pedas yang dominan diimbangi dengan sentuhan asam dari belimbing wuluh atau asam jawa, menciptakan kuah yang membuat ketagihan. Banyak penikmat Pindang Tulang yang specifically mencari sumsum tulang yang lembut dan gurih sebagai bagian paling istimewa dari hidangan ini.
Malbi: Semur Daging Khas Palembang
Malbi merupakan hidangan daging sapi yang dimasak dengan teknik semur namun memiliki karakteristik khas Palembang. Daging sapi pilihan dimasak dalam campuran kecap manis dan rempah-rempah tradisional hingga empuk dan bumbu meresap sempurna ke dalam setiap seratnya.
Keistimewaan Malbi terletak pada penggunaan rempah-rempah yang lebih kompleks dibandingkan semur biasa, menciptakan rasa manis dan gurih yang lebih dalam. Hidangan ini tradisionalnya disajikan dengan nasi minyak yang aromatik, kerupuk udang yang renyah, dan sambal nanas yang menyegarkan, menjadikannya pilihan favorit untuk acara-acara istimewa atau jamuan formal.
C. Hidangan Berbasis Tepung dan Telur
Model: Inovasi Pempek dengan Kuah Kaldu
Model merupakan variasi unik dari pempek yang membedakan dirinya dengan penggunaan kuah kaldu udang yang gurih, berbeda dari kuah cuko yang biasa ditemui pada pempek. Hidangan ini hadir dalam dua varian utama: model ikan yang menggunakan bahan dasar ikan, dan model gendum yang berbahan dasar tepung terigu.
Yang menarik dari Model adalah kombinasi tahu yang dibungkus dengan adonan pempek, menciptakan tekstur yang berlapis. Penyajiannya dilengkapi dengan bihun yang lembut, potongan timun yang menyegarkan, dan taburan ebi yang menambah dimensi rasa gurih. Kuah kaldu udangnya yang hangat menjadikan Model pilihan yang tepat untuk dinikmati di cuaca dingin.
Lenggang: Pempek Berpadu dengan Telur
Lenggang menghadirkan kreasi berbeda dalam dunia pempek dengan mengkombinasikan pempek lenjer yang dibungkus dalam telur, kemudian dipanggang menggunakan daun pisang. Proses pemanggangan dalam daun pisang ini memberikan aroma khas yang tidak dapat ditemukan pada jenis pempek lainnya.
Tekstur Lenggang sangat unik, dengan bagian luar yang sedikit kering dan bagian dalam yang tetap lembut dan kenyal. Hidangan ini biasanya disajikan dengan saus cuka yang memiliki perpaduan rasa asam dan pedas yang khas, menciptakan pengalaman makan yang berbeda dari pempek pada umumnya.
Burgo: Gulungan Tepung dalam Kuah Santan
Burgo merupakan hidangan yang terbuat dari adonan tepung beras dan tepung sagu yang diproses menjadi lembaran tipis kemudian digulung. Kesederhanaan bahan dasarnya diimbangi dengan kompleksitas rasa dari kuah santan kuning yang kaya rempah.
Penyajian Burgo menjadi istimewa dengan tambahan suwiran ayam yang gurih atau telur rebus yang melengkapi nutrisinya. Kuah santannya yang kental dan gurih menjadi kunci kelezatan hidangan ini, sering kali ditambah dengan sambal khusus yang menambah dimensi rasa pedas yang menggugah selera.
Telok Ukan: Inovasi Telur Bebek Berbumbu
Telok Ukan merupakan hidangan istimewa yang menggunakan telur bebek sebagai bahan utamanya. Proses pembuatannya yang rumit dan membutuhkan keahlian khusus menjadikannya salah satu hidangan yang langka dan dicari. Telur bebek dibumbui dengan racikan rempah rahasia, kemudian dimasak kembali dalam cangkangnya sendiri.
Keunikan Telok Ukan terletak pada teknik memasaknya yang mempertahankan bentuk asli telur namun menghasilkan rasa yang kompleks berkat peresapan bumbu. Hidangan ini sering kali menjadi buruan para pecinta kuliner yang mencari pengalaman gastronomi autentik Sumatera Selatan.
Advertisement
D. Kudapan dan Kue Tradisional
Kemplang: Kerupuk Ikan Kebanggaan Palembang
Kemplang merupakan kerupuk ikan yang menjadi salah satu oleh-oleh paling dicari dari Sumatera Selatan. Dibuat dari campuran ikan tenggiri atau gabus berkualitas tinggi dengan tepung tapioka, kemplang memiliki cita rasa ikan yang kuat dan tekstur yang renyah menggiurkan.
Proses pembuatan kemplang melibatkan tahapan yang cukup panjang, mulai dari penggilingan ikan, pencampuran adonan, hingga proses penjemuran dan pemanggangan. Kemplang biasanya disajikan dengan sambal cuka khas Palembang yang memberikan sentuhan asam pedas yang menyegarkan. Tersedia dalam berbagai ukuran dan ketebalan, kemplang menjadi camilan favorit yang bisa dinikmati kapan saja.
Kue Gandus: Lembut dan Manis dalam Balutan Daun
Kue Gandus adalah kue tradisional yang mencerminkan kelembutan kuliner Sumatera Selatan. Terbuat dari campuran tepung beras dan santan yang diolah dengan hati-hati, kue ini memiliki tekstur yang lembut dan rasa yang subtil. Pembungkusan menggunakan daun pisang tidak hanya memberikan aroma khas tetapi juga menambah nilai estetika.
Keistimewaan Kue Gandus terletak pada rasanya yang tidak terlalu manis namun tetap memuaskan. Taburan kelapa parut di atasnya menambahkan tekstur dan rasa yang melengkapi kelembutan kue. Hidangan ini sering disajikan dalam acara-acara tradisional dan menjadi simbol keramahan masyarakat Sumatera Selatan.
Dadar Jiwo: Pancake Tradisional Penuh Rasa
Dadar Jiwo menghadirkan interpretasi lokal dari pancake dengan cara yang unik. Dibuat dari adonan tepung beras yang tipis dan diisi dengan campuran kelapa parut dan gula, kue ini digulung dengan rapi menciptakan lapisan-lapisan yang menggoda.
Rasa manis dari isian kelapa dan gula berpadu sempurna dengan tekstur lembut dari kulit dadar yang tipis. Aroma harum dari kelapa parut yang disangrai memberikan dimensi tambahan pada kue ini. Dadar Jiwo sering dijadikan sajian untuk menyambut tamu atau sebagai penganan di acara-acara khusus.
Kue Maksuba: Warisan Kuliner Bangsawan Palembang
Kue Maksuba merupakan kue mewah yang sering diasosiasikan dengan kaum bangsawan Palembang. Terbuat dari bahan-bahan berkualitas tinggi seperti telur bebek pilihan dan gula khusus, kue ini memiliki tekstur yang lembut dan rasa yang sangat kaya.
Proses pembuatan Kue Maksuba yang rumit dan membutuhkan ketelitian tinggi menjadikannya salah satu kue yang sangat dihargai. Kue ini memiliki lapisan-lapisan tipis yang mirip dengan lapis legit, namun dengan karakteristik rasa yang berbeda. Biasanya disajikan dalam acara-acara penting seperti pernikahan dan perayaan hari besar, Kue Maksuba menjadi simbol kemewahan dan keagungan tradisi kuliner Sumatera Selatan.
E. Hidangan Istimewa dan Ikonik
Kue 8 Jam: Dedikasi dalam Setiap Gigitan
Kue 8 Jam adalah bukti kesabaran dan dedikasi dalam membuat kue tradisional Palembang. Namanya berasal dari waktu yang dibutuhkan untuk membuatnya - delapan jam penuh perhatian dan ketelitian. Terbuat dari bahan-bahan premium seperti telur bebek, gula berkualitas, mentega pilihan, dan susu kental manis, kue ini mencerminkan standar tinggi kuliner tradisional Sumatera Selatan.
Proses pembuatan yang panjang menghasilkan tekstur yang luar biasa lembut dan rasa yang kompleks. Kue ini biasanya menjadi sajian spesial saat Lebaran atau acara-acara penting, menjadikannya simbol kebersamaan dan perayaan dalam budaya Palembang. Kelezatannya yang istimewa membuat orang rela menunggu berjam-jam demi mendapatkan sepotong Kue 8 Jam yang autentik.
Laksan: Pempek dalam Balutan Santan
Laksan menghadirkan variasi unik dalam keluarga besar pempek dengan penyajiannya yang berbeda. Terbuat dari campuran ikan dan tepung sagu yang dibentuk pipih, Laksan memiliki tekstur yang kenyal namun tetap lembut. Yang membedakannya adalah kuah santan berempah yang mengingatkan pada lontong sayur namun dengan cita rasa yang lebih kompleks.
Bumbu-bumbu yang digunakan dalam kuah Laksan menciptakan perpaduan rasa yang harmonis antara gurih, pedas, dan creamy dari santan. Hidangan ini sering dijadikan alternatif bagi mereka yang menginginkan sajian pempek yang berbeda dari biasanya. Penyajiannya yang hangat menjadikan Laksan cocok dinikmati sebagai sajian utama di siang atau malam hari.
Martabak HAR: Warisan Kuliner H. Abdul Rozak
Martabak HAR merupakan kreasi unik yang menjadi bukti akulturasi kuliner di Palembang. Diciptakan oleh Haji Abdul Rozak (HAR), martabak ini membawa sentuhan berbeda dengan penggunaan telur bebek sebagai isian utama. Yang membuatnya istimewa adalah kuah kari kambing yang disajikan sebagai pendamping, menciptakan perpaduan rasa yang tidak terlupakan.
Proses pembuatan Martabak HAR membutuhkan keahlian khusus, terutama dalam mengolah adonan kulit yang tipis namun kuat, serta menciptakan kuah kari yang kaya rasa. Hidangan ini telah menjadi ikon kuliner Palembang yang dicari oleh wisatawan dari berbagai daerah. Kombinasi martabak yang gurih dengan kuah kari yang kental dan aromatik menciptakan pengalaman kuliner yang sulit ditandingi.
Demikianlah 18 makanan khas Sumatera Selatan yang masing-masing memiliki keunikan dan cerita tersendiri. Setiap hidangan mencerminkan kekayaan budaya dan kreativitas kuliner masyarakat Sumatera Selatan dalam mengolah bahan-bahan lokal menjadi hidangan yang menggugah selera. Warisan kuliner ini tidak hanya menjadi kebanggaan daerah tetapi juga memperkaya khazanah kuliner nusantara.
Advertisement