Louis van Gaal Dipertimbangkan Jadi Direktur Teknik Timnas Indonesia: Apa Sebenarnya Peran dan Tugas Dirtek?

Berita beredar bahwa Louis van Gaal mungkin akan diangkat sebagai Direktur Teknik baru untuk Timnas Indonesia. Pengangkatan Van Gaal ini kemungkinan akan bersamaan dengan penunjukan pelatih baru, yaitu Justin Kluivert.

Pada hari Senin, 6 Januari 2025, Ketua PSSI, Erick Thohir, baru saja memutuskan untuk mengganti Shin Tae-yong dari posisi pelatih Timnas Indonesia. Alasan yang diberikan adalah "dinamika kepemimpinan, komunikasi, dan taktik."

Berita ini dengan cepat menyebar luas. Erick Thohir menyatakan bahwa ada tiga calon pelatih yang sedang dipertimbangkan, dan salah satu dari mereka akan dipilih. Dikabarkan bahwa Justin Kluivert akan tiba di Indonesia pada minggu depan.

Selain penunjukan pelatih baru, Timnas Indonesia juga kemungkinan akan mendapatkan arahan dari Direktur Teknik, yaitu mantan pelatih papan atas, Louis van Gaal.

Sejauh ini belum ada pernyataan resmi dari PSSI mengenai kabar ini, termasuk tentang penunjukan Kluivert. Namun, beberapa media di Eropa telah melaporkan tentang pemilihan Kluivert dan Van Gaal.

Louis van Gaal dikenal sebagai salah satu tokoh besar dalam dunia sepak bola. Dia pernah mencapai puncak karier sebagai pelatih terkemuka dunia, meskipun itu terjadi sekitar dua dekade yang lalu.

Saat ini, Van Gaal telah berusia 73 tahun. Jika benar dia menjadi Direktur Teknik Timnas Indonesia, apa kira-kira tugas dan peran Van Gaal bagi tim tersebut?

Posisi seperti Technical Director, Sporting Director, dan Director of Football memiliki fungsi yang hampir sama, namun juga menunjukkan perbedaan. Hal ini bergantung pada klub atau federasi yang menawarkan posisi tersebut, serta dapat disesuaikan dengan kemampuan calon yang bersangkutan.

Dalam konteks ini, terdengar kabar bahwa Van Gaal akan menduduki posisi sebagai Technical Director atau Direktur Teknik. Walaupun demikian, tugas dan tanggung jawab yang akan diemban oleh Van Gaal sangat bergantung pada kebijakan PSSI.

Umumnya, seorang Direktur Teknik memiliki tanggung jawab untuk membangun dan menjaga filosofi sepak bola jangka panjang sebuah klub, yang dalam konteks ini adalah tim nasional Indonesia.

Direktur Teknik bertugas memastikan bahwa visi keseluruhan tim nasional tetap konsisten, mulai dari pengembangan pemain muda hingga tim utama. Ini mencakup segala aspek, mulai dari praktik kepelatihan hingga pengembangan pemain.

Secara singkat, peran seorang Direktur Teknik bersifat strategis, dengan tujuan untuk menjamin keberlanjutan dan kesinambungan dalam operasi sepak bola tim nasional.

Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, peran Direktur Teknik tidak memiliki tugas yang pasti dan bervariasi tergantung pada klub atau federasi yang mempekerjakannya. Sebagai contoh, tanggung jawab yang diemban oleh Txiki Begiristain, mantan Direktur Teknik Manchester City, bisa sangat berbeda dibandingkan dengan tugas yang diemban oleh Luis Campos, Direktur Teknik Paris Saint-Germain. Oleh karena itu, tugas tersebut disesuaikan dengan kebutuhan klub yang mempekerjakan mereka.

Walaupun demikian, secara umum, ada beberapa tugas pokok yang biasanya diemban oleh Direktur Teknik di klub atau tim nasional. "Filosofi dan Identitas:" Seorang Direktur Teknik bertugas membentuk etos sepak bola tim, memastikan bahwa semua tim, mulai dari akademi hingga tim senior, mengikuti gaya bermain dan visi yang konsisten. "Pengembangan Pemuda:" Mengawasi akademi pemuda adalah salah satu tanggung jawab utama, memastikan adanya jalur yang jelas bagi pemain muda untuk masuk ke tim senior, sambil menciptakan program pengembangan bakat jangka panjang.

"Struktur Kepelatihan:" Direktur Teknik bertanggung jawab untuk menerapkan filosofi kepelatihan yang terpadu, memastikan bahwa sesi pelatihan di setiap level selaras dengan identitas bermain keseluruhan tim. "Pengawasan Infrastruktur:" Selain berfokus pada taktik sepak bola, Direktur Teknik juga mengelola ilmu olahraga klub, fasilitas medis, dan infrastruktur lain yang penting untuk menunjang performa dan pengembangan pemain.