Penyebab Penyakit Jantung di Usia Muda, Wajib Diwaspadai

Penyakit jantung di usia muda makin meningkat. Ketahui penyebab, faktor risiko, dan cara pencegahannya di sini.

oleh Rizka Nur Laily Muallifa diperbarui 08 Jan 2025, 11:17 WIB
Diterbitkan 08 Jan 2025, 11:17 WIB
ciri penyakit jantung di usia muda
ciri penyakit jantung di usia muda ©Ilustrasi dibuat AI

Liputan6.com, Jakarta Jantung merupakan organ vital manusia, oleh karena itu kesehatannya perlu dijaga dengan serius. Penyakit jantung kini tidak lagi menjadi masalah yang hanya menyerang lansia. Faktanya, banyak anak muda mulai mengalami gangguan jantung akibat gaya hidup yang tidak sehat dan kebiasaan buruk yang terus-menerus dijalani. Kondisi ini memicu kekhawatiran serius di kalangan tenaga medis dan masyarakat umum.

Laporan dari WHO menyebutkan bahwa penyakit jantung menyumbang satu dari tiga kematian di seluruh dunia. Kasus ini juga menunjukkan peningkatan di kalangan usia 20-an hingga 30-an, terutama akibat kebiasaan makan tidak sehat, stres, dan minimnya aktivitas fisik.

Dirangkum Liputan6.com dari berbagai sumber medis, faktor-faktor seperti merokok, tekanan darah tinggi, obesitas, dan konsumsi alkohol menjadi penyebab utama serangan jantung pada usia muda. Artikel ini akan membahas penyebabnya secara rinci dan memberikan panduan langkah-langkah pencegahan untuk menjaga kesehatan jantung sejak dini.

Penyebab Penyakit Jantung di Usia Muda: Gaya Hidup Buruk dan Pola Makan Tidak Sehat

Pola makan tinggi lemak, garam, dan gula telah menjadi kebiasaan umum di kalangan anak muda. Makanan cepat saji dan minuman manis memicu peningkatan kadar kolesterol serta hipertensi, yang menjadi penyebab utama penyumbatan pembuluh darah.

Merokok juga memperparah kondisi ini. Nikotin dalam rokok menyebabkan penyempitan arteri dan menurunkan kadar oksigen dalam darah. Sebuah studi menyatakan bahwa menghirup asap rokok meningkatkan risiko penyakit jantung dua kali lipat dibandingkan mereka yang tidak merokok.

Selain itu, konsumsi alkohol berlebihan turut meningkatkan tekanan darah dan memperburuk kerusakan arteri. Kombinasi dari faktor-faktor ini secara perlahan mempercepat risiko serangan jantung pada usia muda.

Penyebab Penyakit Jantung di Usia Muda: Kurangnya Aktivitas Fisik dan Gaya Hidup Sedentary

Keluarga Bahagia
Batasi screentime pada anak. /copyright Fimela/ Guntur Merdekawan

Gaya hidup yang kurang aktif, seperti terlalu lama duduk di depan komputer atau bermain gawai, membuat tubuh menjadi kurang bugar. Kurangnya aktivitas fisik memperbesar risiko obesitas dan diabetes, yang berhubungan langsung dengan gangguan jantung.

Menurut American Heart Association, olahraga ringan selama 150 menit per minggu dapat mengurangi risiko serangan jantung secara signifikan. Olahraga seperti berjalan cepat, berenang, atau bersepeda membantu menjaga berat badan ideal dan memperkuat otot jantung.

Namun, kebanyakan anak muda saat ini cenderung malas bergerak dan lebih memilih aktivitas yang minim energi. Ini menjadi salah satu pemicu utama lonjakan kasus penyakit jantung di usia muda.

Penyebab Penyakit Jantung di Usia Muda: Stres dan Tekanan Psikologis yang Tidak Terkelola

Stres yang berkepanjangan tanpa pengelolaan yang baik juga menjadi penyebab utama gangguan jantung. Tekanan psikologis meningkatkan kadar hormon kortisol, yang berkontribusi pada kenaikan tekanan darah dan detak jantung.

Penelitian menunjukkan bahwa individu dengan stres kronis cenderung mengadopsi kebiasaan buruk, seperti makan berlebihan, merokok, atau konsumsi alkohol. Kombinasi ini mempercepat kerusakan pada sistem kardiovaskular.

Untuk mengatasi stres, para ahli menyarankan meditasi, yoga, dan olahraga ringan sebagai cara alami mengurangi ketegangan mental dan menjaga kesehatan jantung.

Penyebab Penyakit Jantung di Usia Muda: Faktor Genetik dan Riwayat Keluarga

Faktor genetik juga berperan penting dalam meningkatkan risiko penyakit jantung pada usia muda. Seseorang dengan riwayat keluarga penderita hipertensi, diabetes, atau kolesterol tinggi lebih rentan mengalami masalah jantung.

Kondisi ini sering kali tidak terdeteksi hingga memicu serangan jantung tiba-tiba. Oleh karena itu, pemeriksaan kesehatan rutin sangat dianjurkan untuk mendeteksi potensi risiko sejak dini.

Selain itu, tes darah untuk mengukur kadar kolesterol dan gula dapat membantu memetakan langkah pencegahan lebih efektif bagi mereka yang memiliki risiko genetik tinggi.

Penyebab Penyakit Jantung di Usia Muda: Obesitas dan Hipertensi yang Tidak Terkendali

Ilustrasi obesitas, perut buncit
Ilustrasi obesitas, perut buncit. (Photo by Andres Ayrton/Pexels)

Obesitas menjadi salah satu faktor risiko terbesar untuk penyakit jantung. Berat badan berlebih menyebabkan tekanan ekstra pada jantung dan memicu resistensi insulin, yang berujung pada diabetes dan hipertensi.

Data dari WHO menunjukkan bahwa lebih dari 70% pasien jantung di usia muda memiliki masalah berat badan. Selain itu, tekanan darah tinggi mempercepat penebalan dinding arteri, meningkatkan risiko penyumbatan dan serangan jantung.

Mengadopsi pola makan sehat, menghindari makanan olahan, dan rutin berolahraga dapat membantu menurunkan risiko ini secara signifikan.

1. Apa tanda-tanda serangan jantung di usia muda?

Gejala yang sering muncul meliputi nyeri dada, sesak napas, pusing, dan keringat dingin. Namun, pada beberapa kasus, gejalanya bisa samar atau muncul tiba-tiba.

2. Apakah serangan jantung di usia muda bisa disembuhkan?

Dengan penanganan yang cepat dan tepat, banyak pasien muda yang berhasil pulih. Namun, pencegahan melalui gaya hidup sehat tetap menjadi kunci utama.

3. Bagaimana cara mencegah serangan jantung di usia muda?

Lakukan pola makan sehat, rutin berolahraga, kelola stres dengan baik, dan hindari merokok serta alkohol. Periksa kesehatan secara berkala juga sangat dianjurkan.

4. Apakah faktor genetik sangat berpengaruh?

Ya, riwayat keluarga dengan penyakit jantung meningkatkan risiko. Oleh karena itu, deteksi dini melalui medical check-up sangat penting.

5. Apakah obesitas bisa menyebabkan penyakit jantung?

Tentu. Obesitas meningkatkan tekanan darah dan kadar kolesterol, yang memperbesar risiko penyumbatan pembuluh darah dan serangan jantung.

Penyakit jantung di usia muda semakin menjadi perhatian serius akibat gaya hidup tidak sehat dan stres yang berkepanjangan. Dengan mengenali faktor risiko dan melakukan langkah-langkah pencegahan sejak dini, potensi terkena serangan jantung dapat ditekan secara signifikan.

Penting untuk selalu menjaga pola hidup sehat, melakukan pemeriksaan kesehatan berkala, dan mengelola stres dengan baik. Jantung adalah organ vital yang harus dijaga sepanjang hidup, tanpa memandang usia.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya