Liputan6.com, Jakarta Gangguan kepribadian narsistik adalah salah satu gangguan mental yang membuat pengidapnya merasa sangat penting dan harus dikagumi. Atau istilah ini sering disebut haus pujian. Kini jangan khawatir, jika tak ada yang memuji ada orang yang mau dibayar untuk memberi pujian.
Baca Juga
Advertisement
Dilansir Liputan6.com dari Asahi, Rabu (8/1/2024), seorang pria Jepang berusia 43 tahun, yang dikenal sebagai 'Paman Pujian', memiliki pekerjaan unik dengan memuji orang di depan Stasiun JR Shibuya pada akhir November tahun lalu. Ia berdiri diam dengan wajah datar sambil memegang papan bertuliskan "Saya sangat memuji Anda." Pekerjaan memuji orang ini ternyata cukup menarik perhatian meski gajinya terbilang kecil.
Satu jam berselang, seorang gadis SMP berusia 15 tahun mendekatinya. Paman Pujian mulai melontarkan kalimat apresiasi dengan bahasa tubuh dan gestur tangan yang meyakinkan. Gadis itu tampak puas dan memberikan 150 yen sebelum pergi.
Profesi ini mulai viral sejak Fuji TV menayangkan dokumenter pendek tentang pekerjaannya pada September 2024 lalu. Paman Pujian awalnya kehilangan pekerjaan dan keluarganya akibat kecanduan judi.
Awal Mula Profesi Paman Pujian
Paman Pujian memulai pekerjaannya setelah jatuh ke titik terendah dalam hidupnya. Ia kehilangan keluarga, pekerjaan, dan sempat hidup di jalanan akibat kecanduan judi. Ide untuk memuji orang demi uang muncul ketika ia sadar bahwa semua orang butuh apresiasi.
Awalnya, ia hanya berdiri dengan papan bertuliskan kata-kata pujian sederhana. Meski tampak aneh, profesi ini mulai menarik perhatian orang-orang di Tokyo. Setiap pujian yang ia lontarkan diiringi dengan bahasa tubuh dan senyum yang tulus.
"Jika aku memuji, akan lebih sedikit orang yang merasa bersalah," ungkap Paman Pujian dalam dokumenter Fuji TV. Baginya, pekerjaan ini lebih dari sekadar mencari nafkah.
Advertisement
Punya Langganan Setia
Meski awalnya diabaikan banyak orang, Paman Pujian kini memiliki klien setia. Mereka kerap datang untuk mendengar pujian yang bisa mengangkat semangat mereka. Dalam sehari, ia bisa memuji lebih dari 30 orang.
Pelanggan datang dari berbagai kalangan, mulai dari siswa sekolah hingga pekerja kantoran. Setiap interaksi selalu diakhiri dengan senyum dan ucapan terima kasih. Tak jarang, pelanggan kembali untuk meminta lebih banyak pujian.
"Jika orang lain menikmatinya, saya pun senang. Itulah sebabnya saya mampu melakukannya selama tiga tahun terakhir," ujar Paman Pujian dalam sebuah wawancara.
Gaji dan Perjalanan Paman Pujian
Meski gaji kerja memuji orang ini tidak besar, Paman Pujian tetap bertahan dengan profesinya. Dalam sehari, ia bisa menghasilkan sekitar 10.000 yen atau sekitar Rp1 juta. Pendapatannya bergantung pada jumlah orang yang ia puji.
Profesi ini membawanya berkeliling Jepang. Hingga kini, ia telah mengunjungi 31 dari 47 prefektur di negara tersebut. Setiap perjalanan membawa cerita dan pengalaman baru.
"Saya jarang dipuji secara langsung," ujar seorang klien remaja yang merasa puas setelah mendapatkan kata-kata apresiasi dari Paman Pujian. Profesi ini membuktikan bahwa terkadang, kata-kata sederhana bisa sangat berarti bagi seseorang.
Advertisement