Misteri Warna Kucing Oren Terungkap Setelah Diteliti 60 Tahun, Banyak di Jantan

Penelitian ini membutuhkan waktu 60 tahun untuk diungkap.

oleh Ibrahim Hasan Diperbarui 17 Apr 2025, 18:00 WIB
Diterbitkan 17 Apr 2025, 18:00 WIB
Kucing Oren
Misteri Warna Kucing Oren Terungkap (Sumber: Pexels)... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta Setelah enam dekade jadi tanda tanya, gen penyebab warna oren pada kucing domestik akhirnya terkuak. Dua tim peneliti independen dari Universitas Stanford dan Universitas Kyushu mengungkap gen di balik bulu oren yang populer di kucing kesayangan kita. Penemuan ini menjadi jawaban atas teka-teki genetik yang telah lama membingungkan ilmuwan.

Penelitian ini dilakukan dengan membandingkan ekspresi gen pada kulit kucing oranye dan non-oranye. Hasilnya, ditemukan bahwa gen bernama Arhgap36 bekerja 13 kali lebih aktif pada kucing oranye. Tim peneliti mendapati bahwa ekspresi berlebihan ini terkait dengan hilangnya segmen DNA sepanjang 5 kilobase. Kilobase (kb atau kbp) adalah satuan ukuran yang digunakan untuk mengukur panjang asam nukleat, seperti DNA atau RNA.

DNA yang hilang ini bukan bagian dari gen utama, namun ternyata mengatur aktivitas gen lain yang memengaruhi warna bulu. Hilangnya segmen ini ditemukan pada seluruh kucing oranye dalam basis data penelitian.  Greg Barsh dari Universitas Stanford menyebut ini sebagai teka-teki genetika yang kompleks.

“Itu merupakan misteri genetik, sebuah teka-teki,” katanya kepada Science. Kini, warna unik kucing oren bukan lagi sekadar mitos, tapi hasil kerja keras ilmiah selama puluhan tahun.

Berikut penjelasan ilmuwan tentang warna oren pada kucing dirangkum Liputan6.com dari Sciencealert, Kamis (17/4/2025). 

 

Gen Arhgap36 Menghambat Warna Gelap

Kucing Oren
Misteri Warna Kucing Oren Terungkap (Sumber: Pexels)... Selengkapnya

Pada 2024, peneliti menemukan bahwa gen bernama Arhgap36 menjadi pusat dari misteri warna oranye ini. Gen ini mengekspresikan RNA 13 kali lebih banyak di kulit kucing berwarna oren dibandingkan dengan kucing lain. Aktivitas tinggi ini memicu terbentuknya pigmen oranye kemerahan.

Yang mengejutkan, lonjakan ekspresi gen ini tidak disebabkan oleh mutasi pada bagian utama pengkode gen. Justru, para ilmuwan menemukan ada segmen DNA sepanjang 5 kilobase yang hilang di area non-pengkode. Segmen ini diduga mengatur ekspresi gen secara tidak langsung.

Hidehiro Toh dari Universitas Kyushu menyebut bahwa Arhgap36 juga menghambat pigmen gelap. Inilah sebab kenapa kucing oren memiliki warna khas yang menyala.

“Gen ini menekan ekspresi pigmen eumelanin dan mendorong produksi pigmen pheomelanin berwarna merah ke kuning,” ujarnya. 

 

Kebanyakan Kucing Oren Itu Jantan

Kucing Oren
Misteri Warna Kucing Oren Terungkap (Sumber: Pexels)... Selengkapnya

Mutasi warna oranye pada bulu ternyata berkaitan dengan kromosom X. Kucing jantan hanya memiliki satu kromosom X, sehingga satu mutasi sudah cukup membuat seluruh bulunya oranye. Sedangkan kucing betina punya dua kromosom X yang saling menyeimbangkan ekspresi warna.

Karena itulah, kucing betina lebih sering memiliki pola belang atau tortoiseshell campuran warna oranye dan hitam. Setiap sel kulit mereka memilih secara acak salah satu kromosom X untuk diekspresikan. Proses ini dikenal sebagai inaktivasi X.

“Pada kasus langka ketika kedua kromosom X pada betina membawa mutasi ini, mereka bisa menjadi kucing oren penuh seperti jantan,” jelas Barsh.

Tapi karena sifat pewarisan kromosom X yang berbeda, ini jadi kejadian yang sangat jarang ditemukan.

Warna Kucing Oren Bukan Sekadar Keindahan

Kucing Oren
Misteri Warna Kucing Oren Terungkap (Sumber: Pexels)... Selengkapnya

Bagian DNA sepanjang 5 kilobase yang hilang mungkin terdengar kecil, tapi dampaknya besar. Wilayah non-pengkode ini bisa berfungsi sebagai pengatur (regulator) gen lain yang mengontrol warna. Hilangnya bagian ini membuat Arhgap36 jadi terlalu aktif.

Para peneliti menelusuri data genetik dari 188 kucing untuk memastikan konsistensi temuan ini. Semua kucing oranye dalam database memiliki penghapusan ini. Sementara itu, kucing non-oranye tidak menunjukkan perubahan tersebut.

“Secara keseluruhan, pengamatan ini memberikan bukti genetik dan genomik yang kuat bahwa penghapusan 5 kb menyebabkan warna oranye terkait jenis kelamin,” tulis Barsh dan tim dalam makalah mereka. 

Penemuan ini tidak hanya menguak misteri warna, tapi juga membuka pemahaman baru tentang bagaimana bagian DNA yang 'diam' bisa begitu berpengaruh.

 

Sifat Kucing Oren yang Khas

Enggak Habis Pikir, 8 Potret Posisi Tidur Kucing Oren Ini Bikin Tepuk Jidat
Kucing oren (Sumber: Boredpanda)... Selengkapnya

Melansir dari Moderncat, kucing oranye dikenal karena kepribadiannya yang ramah, sosial, dan penuh kasih sayang. Mereka sering digambarkan sebagai hewan peliharaan yang suka diperhatikan dan sangat terikat dengan pemiliknya.  

Jenis pola bulu mereka bervariasi, dari tabby klasik hingga mackerel dan spotted. Semua kucing oranye memiliki pola tabby meskipun samar, karena gen warna bulu selalu menampakkan pola ini. Warna mata mereka juga menarik, biasanya emas atau tembaga, yang menambah daya tarik visual mereka.

Kucing oranye cenderung lebih aktif dan suka bermain dibanding kucing lain. Mereka sering dianggap lebih vokal dan ekspresif. Daya tarik ini membuat banyak kucing oranye menjadi karakter ikonik dalam budaya pop, seperti film Garfield dan Puss in Boots.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

EnamPlus

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya