Liputan6.com, Jakarta Awal tahun 2025 ditandai dengan bencana kebakaran Los Angeles yang melanda California, Amerika Serikat, memaksa puluhan ribu warga untuk mengungsi dari tempat tinggal mereka. Kebakaran Los Angeles ini menjadi salah satu tragedi yang memperlihatkan betapa dahsyatnya kekuatan alam ketika berhadapan dengan kondisi cuaca ekstrem dan perubahan iklim yang terjadi secara global.
Kebakaran Los Angeles yang terjadi pada Januari 2025 ini telah menghancurkan lebih dari 1.000 bangunan dan mengakibatkan setidaknya enam belas korban jiwa. Intensitas kebakaran yang luar biasa, dipicu oleh angin Santa Ana yang kencang dan kondisi kekeringan yang berkelanjutan, menyebabkan lebih dari 130.000 penduduk harus dievakuasi dari wilayah yang terdampak.
Advertisement
Melihat skala kehancuran yang ditimbulkan oleh kebakaran Los Angeles ini, nyatanya kebakaran besar ini mengingatkan kita pada sejumlah peristiwa kebakaran besar lainnya yang pernah terjadi di berbagai penjuru dunia. Sejarah mencatat, kebakaran hebat kerap terjadi akibat berbagai faktor seperti kelalaian manusia, kondisi cuaca ekstrem, hingga bencana alam yang sulit diprediksi.
Advertisement
Berikut adalah lima kebakaran terbesar dalam sejarah dunia yang meninggalkan jejak kehancuran dan pelajaran penting bagi umat manusia, yang telah Liputan6.com rangkum pada Minggu (12/1).
Kebakaran Siberian Taiga 2003
Kebakaran hutan Siberian Taiga pada tahun 2003 tercatat sebagai kebakaran terbesar dalam sejarah dengan luas area terdampak mencapai 55 juta acre. Kebakaran ini melanda wilayah Siberia Timur, sebagian wilayah Rusia, China bagian timur laut, dan Mongolia utara.
Suhu tinggi tidak biasa dan kondisi kering menjadi faktor utama yang memperparah kebakaran ini. Emisi karbon yang dilepaskan dalam kebakaran ini setara dengan pengurangan karbon yang dijanjikan Uni Eropa dalam Protokol Kyoto.
Asap dari kebakaran ini mempengaruhi kualitas udara di kawasan sekitar dan berkontribusi pada penipisan lapisan ozon. Data menunjukkan peningkatan frekuensi dan intensitas kebakaran di wilayah Siberia yang berdampak pada pola iklim global.
Kebakaran Australia 2019-2020
Kebakaran Australia periode 2019-2020, yang dikenal dengan sebutan "Black Summer", menghanguskan lebih dari 42 juta acre wilayah di berbagai negara bagian, termasuk New South Wales dan Victoria.
Kekeringan berkepanjangan dan gelombang panas menjadi pemicu utama kebakaran ini. Tercatat sekitar tiga miliar hewan terdampak, ribuan rumah dan properti hancur selama periode kebakaran berlangsung.
Kebakaran ini menghasilkan perubahan dalam strategi penanganan kebakaran dan praktik penggunaan lahan di Australia. Pemerintah melakukan evaluasi menyeluruh terhadap sistem pencegahan dan penanganan kebakaran.
Advertisement
Great Fire 1910
Great Fire 1910, atau "Big Burn", menghanguskan sekitar 3 juta acre lahan di Idaho utara dan Montana barat. Kebakaran ini menciptakan pola cuaca tersendiri, termasuk badai petir yang memicu kebakaran baru di berbagai lokasi.
Dalam peristiwa ini, 87 petugas pemadam kebakaran tewas saat bertugas memadamkan api. Kebakaran ini tercatat sebagai salah satu yang terburuk dalam sejarah Amerika Serikat dan mengubah kebijakan pengelolaan hutan secara nasional.
Pasca kejadian ini, Amerika Serikat mengembangkan sistem pencegahan dan penanganan kebakaran hutan yang lebih sistematis. Berbagai protokol keselamatan baru diterapkan untuk melindungi petugas pemadam kebakaran.
Kebakaran Chinchaga 1950
Kebakaran Chinchaga tahun 1950 menghanguskan 4,2 juta acre wilayah British Columbia dan Alberta di Kanada. Api menyebar tanpa kendali selama beberapa minggu sebelum akhirnya padam karena hujan.
Asap dari kebakaran ini menciptakan fenomena "Great Smoke Pall" yang mempengaruhi kualitas udara di Amerika Utara bagian timur hingga wilayah Eropa. Lokasi kebakaran yang terpencil menjadi tantangan utama dalam upaya pemadaman.
Data historis menunjukkan bahwa petir kering selama musim panas menjadi pemicu utama kebakaran ini. Kondisi geografis dan cuaca mempersulit akses tim pemadam kebakaran ke lokasi.
Black Dragon Fire 1987
Black Dragon Fire atau Kebakaran Daxing'anling 1987 menghanguskan 2,5 juta acre lahan di perbatasan China dan Rusia. Kebakaran berlangsung selama lebih dari satu bulan penuh.
Dalam kejadian ini, tercatat 191 korban jiwa dan ribuan orang kehilangan tempat tinggal. Hasil investigasi menunjukkan bahwa aktivitas manusia berkontribusi pada terjadinya kebakaran ini.
Kebakaran ini mendorong peningkatan kerja sama internasional dalam pencegahan dan penanganan kebakaran hutan, khususnya di wilayah perbatasan. Protokol penanganan bencana lintas negara dibentuk setelah kejadian ini.
Advertisement