Profil Tammy Duckworth, Sosok Senator yang Cecar Pete Hegseth Terkait ASEAN

Profil Tammy Duckworth: veteran perang Irak dan senator AS yang vokal soal ASEAN dan Indo-Pasifik. Fasih berbahasa Indonesia, ia membawa wawasan unik ke politik global.

oleh Andre Kurniawan Kristi diperbarui 16 Jan 2025, 17:04 WIB
Diterbitkan 16 Jan 2025, 17:04 WIB
Senator AS Bawa Bayi ke Kantor
Senator Illinois, Tammy Duckworth membawa bayinya meninggalkan ruang kongres Gedung Capitol Hill, Washington DC, Kamis (19/4). Dengan suara bulat, pada Rabu (18/4), senat AS mengizinkan orang tua membawa bayi mereka ke ruangan kerja. (AP/Alex Brandon)... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta Tammy Duckworth, seorang senator dari Partai Demokrat, telah lama dikenal sebagai sosok berpengaruh di politik Amerika Serikat. Ia adalah seorang veteran perang Irak, penerima penghargaan Purple Heart, dan mantan Asisten Sekretaris Departemen Urusan Veteran AS. Baru-baru ini, nama Duckworth kembali menjadi sorotan setelah ia mempertanyakan pengetahuan calon Menteri Pertahanan AS, Pete Hegseth, mengenai ASEAN dalam sidang konfirmasi.

Duckworth memiliki latar belakang yang kaya dengan pengalaman di kawasan ASEAN. Masa kecilnya dihabiskan di berbagai negara Asia Tenggara, termasuk Indonesia, di mana ia mengenyam pendidikan di Jakarta International School. Kemampuannya berbicara bahasa Indonesia dan Thailand menunjukkan kedekatannya dengan budaya dan masyarakat Asia Tenggara.

Dalam sidang konfirmasi, Duckworth menyoroti pentingnya pemahaman mendalam tentang ASEAN sebagai kawasan strategis di Indo-Pasifik. Pertanyaan kritisnya kepada Hegseth mencerminkan pandangan diplomatiknya yang luas dan komitmennya terhadap hubungan internasional yang kokoh.

Masa Kecil dan Latar Belakang ASEAN Tammy Duckworth

Tammy Duckworth lahir di Thailand dari pasangan Amerika-Thailand. Kehidupan masa kecilnya banyak dihabiskan di negara-negara Asia Tenggara, termasuk Thailand, Singapura, Laos, dan Indonesia. Lingkungan multikultural ini membentuk pandangan globalnya dan memberinya pemahaman mendalam tentang dinamika kawasan ASEAN.

Saat tinggal di Jakarta, Duckworth bersekolah di Jakarta International School. Dalam wawancara dengan majalah Chicago pada 2012, ia mengungkapkan bahwa bahasa pertamanya adalah Thailand, diikuti oleh bahasa Indonesia.

Pekerjaan ayahnya di Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menjadi alasan utama keluarganya sering berpindah tempat. Pengalaman ini memberinya wawasan luas tentang hubungan internasional, yang menjadi fondasi kuat dalam karier politiknya.

Karier Militer yang Membanggakan

Duckworth memulai karier militernya di Garda Nasional Angkatan Darat Illinois sebagai pilot helikopter Blackhawk. Pada 2004, ia ditugaskan ke Irak dalam Operasi Kebebasan Irak. Dalam salah satu misi, helikopternya ditembak oleh RPG, yang mengakibatkan kehilangan kedua kakinya dan sebagian fungsi lengan kanannya.

Setelah kecelakaan itu, Duckworth menghabiskan setahun untuk pemulihan di Walter Reed Army Medical Center. Selama masa pemulihannya, ia mulai menjadi advokat bagi para veteran, berfokus pada peningkatan akses ke layanan kesehatan dan pekerjaan bagi mereka yang kembali dari medan perang.

Pada 2014, setelah 23 tahun berdinas, Duckworth pensiun dengan pangkat Letnan Kolonel. Karier militernya menjadi salah satu tonggak utama yang menginspirasi banyak kebijakan pro-veteran yang ia dorong di kemudian hari.

Perjalanan Politik Duckworth

Karier politik Tammy Duckworth dimulai ketika ia menjabat sebagai Direktur Departemen Urusan Veteran Illinois. Di bawah kepemimpinannya, program-program inovatif seperti hotline krisis veteran 24/7 dan insentif pajak bagi perusahaan yang mempekerjakan veteran berhasil diluncurkan.

Pada 2009, Presiden Barack Obama menunjuknya sebagai Asisten Sekretaris Departemen Urusan Veteran. Dalam peran ini, ia bekerja untuk mengatasi tunawisma veteran dan menciptakan program untuk mendukung kebutuhan khusus veteran perempuan dan penduduk asli Amerika.

Duckworth terpilih menjadi anggota DPR AS pada 2012 dan kemudian sebagai senator pada 2016. Sebagai senator, ia dikenal karena keberpihakannya pada keluarga pekerja dan veteran, serta kebijakan yang mendukung hak reproduksi dan kesetaraan gender.

Pertanyaan Kritis kepada Pete Hegseth

Dalam sidang konfirmasi Pete Hegseth sebagai calon Menteri Pertahanan, Duckworth mengajukan pertanyaan tentang ASEAN. Ia meminta Hegseth untuk menyebutkan jumlah anggota ASEAN dan nama salah satu negara anggotanya. Hegseth, yang menyebut Korea Selatan dan Jepang sebagai sekutu, dikoreksi oleh Duckworth.

Duckworth menjelaskan bahwa tidak ada dari ketiga negara yang disebut oleh Hegseth termasuk dalam ASEAN. Pernyataan ini menggarisbawahi pentingnya memahami kawasan Indo-Pasifik dalam konteks geopolitik global.

Pertanyaan Duckworth mencerminkan pendekatan diplomatiknya yang tajam dan pengetahuannya tentang kawasan yang semakin menjadi pusat perhatian dunia.

Komitmen terhadap ASEAN dan Indo-Pasifik

Sebagai senator, Duckworth aktif mempromosikan hubungan AS dengan negara-negara di kawasan Indo-Pasifik. Ia percaya bahwa kawasan ini adalah kunci untuk menghadapi pengaruh China yang semakin besar. Komitmennya terhadap ASEAN mencakup berbagai aspek, mulai dari keamanan hingga ekonomi.

Duckworth juga mendorong investasi infrastruktur di Illinois yang melibatkan mitra internasional, termasuk dari Asia Tenggara. Upayanya mencerminkan dedikasinya untuk memastikan bahwa hubungan internasional juga berdampak positif pada komunitas lokal di negara bagian yang diwakilinya.

Sebagai anggota Komite Hubungan Luar Negeri, ia memainkan peran penting dalam memperkuat hubungan bilateral dan multilateral dengan negara-negara ASEAN, termasuk Indonesia.

1. Siapa Tammy Duckworth?

Tammy Duckworth adalah seorang senator AS, veteran perang Irak, dan penerima penghargaan Purple Heart. Ia juga dikenal karena perannya dalam mempromosikan kebijakan pro-veteran dan keluarga pekerja.

2. Apa yang membuat Duckworth relevan dalam isu ASEAN?

Duckworth memiliki pengalaman langsung di Asia Tenggara, termasuk Indonesia, di mana ia menghabiskan masa kecilnya. Pengetahuannya tentang ASEAN membuatnya vokal dalam isu Indo-Pasifik.

3. Mengapa pertanyaan Duckworth kepada Hegseth penting?

Pertanyaan tersebut menyoroti kurangnya pemahaman calon Menteri Pertahanan tentang kawasan strategis Indo-Pasifik, yang dianggap penting dalam kebijakan luar negeri AS.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya