Pandangan Pengamat Bola tentang Naturalisasi Emil Audero: Lebih Cepat Lebih Baik, Timnas Indonesia Memang Memerlukannya

Bola.com, Jakarta PSSI sedang merencanakan untuk menaturalisasi tiga pemain keturunan yang akan memperkuat Timnas Indonesia, dan salah satu dari mereka adalah Emil Audero Mulyadi. Emil, yang saat ini menjadi penjaga gawang di klub Palermo yang berkompetisi di Liga Italia, sebelumnya menimbulkan kontroversi karena keengganannya untuk segera menjadi Warga Negara Indonesia.

Jika Emil, yang memiliki darah keturunan dari ayahnya yang berasal dari Mataram, NTB, resmi bergabung dengan Timnas Indonesia, maka posisi penjaga gawang akan semakin kuat untuk menghadapi empat pertandingan tersisa di putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026. "Menurut saya lebih cepat lebih baik Emil Audero segera dinaturalisasi. Karena posisi kiper butuh sosok lain yang kualitasnya setara dengan Maarten Paes," kata Gusnul Yakin.

Pemerhati sepak bola senior dari Malang ini menyoroti bahwa persaingan di Grup C untuk lolos ke Piala Dunia 2026 di Amerika Serikat, Kanada, dan Meksiko semakin memanas. Fokus utama adalah pada perebutan posisi runner-up yang semakin sengit.

Jatah satu tempat di grup ini hampir pasti menjadi milik Timnas Jepang karena poin mereka sudah tidak dapat dikejar oleh tim lain. Namun, untuk posisi kedua, persaingan masih sangat ketat. Australia telah mengumpulkan tujuh poin dan hanya unggul satu poin dari Timnas Indonesia, Timnas Arab Saudi, Timnas Bahrain, dan Timnas China.

"Tanpa mengecilkan kualitas kiper lokal, saya kira tepat bila Emil Audero segera bergabung dengan Timnas Indonesia. Dalam persaingan ketat, ada kemungkinan Maarten Paes absen karena cedera atau akumulasi. Apalagi Paes juga sudah dapat satu kartu kuning," ujarnya. Hal ini menunjukkan bahwa kehadiran Emil Audero bisa menjadi tambahan yang sangat diperlukan untuk memperkuat skuad Timnas Indonesia dalam menghadapi tantangan yang ada.

Gusnul Yakin menyatakan bahwa akan sangat ideal jika Emil Audero turut berjuang bersama Timnas Indonesia sejak awal fase penyisihan grup di zona Asia. Hal ini dianggap penting untuk memberikan kesan yang lebih positif dan menunjukkan komitmen yang kuat dari Emil Audero.

"Kesannya sangat berbeda dan baik bagi Emil Audero jika dia bermain sejak babak penyisihan. Anggapan publik pasti berbeda bila Emil Audero bergabung ketika Timnas Indonesia sudah lolos ke Piala Dunia 2026. Sehingga tak ada kesan dia aji mumpung, karena tiba-tiba masuk setelah kita meraih tiket Piala Dunia 2026 tanpa kerja keras di babak awal," tuturnya.

Gusnul mengungkapkan bahwa bergabung sejak awal akan menghindarkan Emil dari anggapan negatif. Dengan demikian, Emil tidak akan terlihat seperti memanfaatkan situasi setelah Timnas Indonesia berhasil lolos ke Piala Dunia 2026. Ini menunjukkan bahwa kontribusinya adalah hasil dari usaha bersama sejak awal, bukan sekadar ikut menikmati hasil akhir tanpa berjuang di tahap-tahap awal.

Gusnul Yakin menjelaskan bahwa bergabungnya Emil Audero secara cepat memberikan kesempatan baginya untuk membangun komunikasi dan chemistry dengan Jay Idzes dan rekan-rekannya. Dengan demikian, waktu yang dimiliki Emil Audero untuk beradaptasi menjadi lebih banyak, sehingga dapat mempererat hubungan dengan pemain lainnya.

"Emil Audero datang dari Italia, sementara mayoritas pemain naturalisasi asal Belanda. Dia tetap butuh adaptasi agar saling mengenal karakter dan sifat individu pemain yang sudah lebih dulu di Timnas Indonesia. Terutama diskusi menyangkut teknis permainan di lapangan," paparnya. Emil Audero perlu memahami karakter dan gaya bermain masing-masing pemain agar dapat berkolaborasi dengan lebih baik di lapangan. Adaptasi ini sangat penting agar Emil bisa menyatu dengan tim dan memahami strategi serta dinamika permainan yang diterapkan.