Liputan6.com, Jakarta Kanker paru-paru sering dikaitkan langsung dengan kebiasaan merokok. Namun, data dan fakta terbaru menunjukkan bahwa banyak penderita kanker paru justru berasal dari kalangan non-perokok. Artinya, penyebab kanker paru ternyata jauh lebih kompleks dari yang selama ini kita bayangkan.Â
Menurut laporan CNBC Indonesia, sekitar 85-90% kasus kanker paru yang ditemukan pada non-perokok berasal dari faktor lain selain asap rokok. Mulai dari paparan polusi udara hingga bahan kimia berbahaya di lingkungan sekitar bisa menjadi pemicunya. Ini menjadikan kanker paru sebagai ancaman serius yang bisa menyerang siapa saja, tanpa memandang kebiasaan merokok.Â
Maka dari itu, mengenali berbagai penyebab dan faktor risiko menjadi langkah awal untuk menjaga kesehatan paru-paru sejak dini.Â
Advertisement
Rokok Tetap Menjadi Pemicu Terbesar
Merokok merupakan penyebab utama kanker paru karena kandungan zat karsinogen di dalamnya. Zat-zat ini merusak lapisan sel paru secara terus-menerus, dan kerusakan yang berulang inilah yang memicu mutasi sel menjadi kanker. Semakin banyak batang rokok yang diisap per hari, semakin tinggi pula risiko terkena kanker paru.
Tubuh sebenarnya memiliki kemampuan memperbaiki sel yang rusak akibat rokok, namun jika paparan terus berlangsung, kemampuan ini jadi menurun. Itulah mengapa perokok aktif memiliki kemungkinan lebih besar untuk mengidap kanker paru. Meski begitu, bukan berarti berhenti merokok di usia dewasa tidak bermanfaat—justru sangat menurunkan risiko, bahkan setelah bertahun-tahun merokok.
Namun yang mengejutkan, perokok pasif atau orang yang sering terpapar asap rokok juga memiliki risiko yang tidak kalah tinggi. Mereka mungkin tidak merokok langsung, tetapi partikel berbahaya tetap masuk ke saluran pernapasan dan merusak jaringan paru secara perlahan.
Advertisement
Polusi Udara dan Lingkungan Tercemar
Selain rokok, paparan polusi udara menjadi biang kerok lain penyebab kanker paru. CNBC Indonesia menyebut bahwa paparan jangka panjang terhadap udara kotor dapat memicu peradangan kronis dan kerusakan pada paru-paru. Gas buang kendaraan, asap industri, dan bahkan debu di dalam rumah bisa menjadi sumber polutan yang tidak terlihat namun mematikan.
Khususnya bagi mereka yang tinggal di kota besar dengan kualitas udara rendah, risiko terpapar partikel PM2.5 sangat tinggi. Partikel mikroskopik ini bisa masuk ke dalam alveoli paru dan mengganggu sistem imun. Seiring waktu, kerusakan yang terjadi bisa mengarah pada perkembangan sel kanker.
Bekerja maupun tinggal di lingkungan yang tercemar zat beracun karsinogen seperti asbes, eter, hidrokarbon, dan arsenik anorganik turut berkontribusi besar terhadap kanker paru. Ini berarti pekerja pabrik, konstruksi, hingga rumah tangga yang menggunakan bahan kimia tertentu pun harus lebih waspada.
Riwayat Keluarga dan Faktor Genetik
Kanker paru juga bisa muncul karena adanya faktor keturunan dalam keluarga. Jika seseorang memiliki orang tua, saudara kandung, atau kerabat dekat yang pernah mengidap kanker paru, maka risikonya meningkat secara signifikan. Ini disebabkan oleh gen tertentu yang bisa membuat tubuh lebih rentan terhadap mutasi sel kanker.
Namun faktor genetik ini bukan berarti seseorang pasti akan terkena kanker paru. Ia hanya meningkatkan peluang, terutama jika dikombinasikan dengan gaya hidup yang buruk dan lingkungan yang tercemar. Oleh karena itu, penting bagi mereka yang memiliki riwayat keluarga dengan kanker paru untuk melakukan pemeriksaan rutin.
Deteksi dini menjadi kunci dalam mencegah perkembangan kanker lebih lanjut. Salah satu bentuk skrining yang disarankan adalah CT scan dosis rendah, terutama bagi mereka yang memiliki kombinasi faktor risiko seperti usia di atas 50 tahun, riwayat keluarga, dan paparan zat karsinogen.
Advertisement
9 Gejala Kanker Paru-Paru yang Sering Dianggap Sepele
Kanker paru-paru sering berkembang diam-diam tanpa gejala jelas di awal. Karena gejalanya mirip infeksi ringan, banyak orang mengabaikannya. Padahal, semakin cepat dikenali, semakin besar peluang untuk ditangani dengan baik.
Berikut ini adalah daftar gejala kanker paru yang sering disalahartikan atau tidak dianggap serius:
1. Batuk Berkepanjangan
Batuk yang tidak kunjung sembuh selama lebih dari tiga minggu bisa menjadi tanda awal kanker paru. Apalagi jika batuk semakin memburuk dari waktu ke waktu, disertai suara parau atau rasa sakit di dada.
2. Sesak Napas
Jika kamu merasa cepat kehabisan napas meski melakukan aktivitas ringan, ini bisa menjadi sinyal terganggunya fungsi paru. Sesak napas terjadi karena pertumbuhan sel kanker menghambat saluran udara.
3. Suara Serak
Perubahan suara menjadi serak yang menetap selama beberapa minggu perlu diwaspadai. Kondisi ini bisa menandakan tekanan tumor pada saraf pita suara.
4. Nyeri Dada Terus-Menerus
Rasa nyeri di dada yang tidak hilang-hilang, terutama saat bernapas dalam atau tertawa, dapat menandakan adanya iritasi atau peradangan akibat kanker. Ini berbeda dengan nyeri akibat otot atau tulang biasa.
5. Batuk Berdarah
Munculnya darah saat batuk merupakan gejala yang tidak boleh diabaikan. Ini menunjukkan kemungkinan perdarahan di saluran pernapasan akibat kerusakan jaringan paru.
6. Penurunan Berat Badan Tanpa Sebab
Turunnya berat badan secara drastis tanpa melakukan diet atau olahraga berlebih bisa menandakan adanya masalah serius dalam tubuh, termasuk kanker paru yang mengganggu metabolisme.
7. Kehilangan Nafsu Makan
Penderita kanker paru kerap mengalami hilangnya minat untuk makan, yang bisa mempercepat penurunan berat badan dan memperburuk kondisi tubuh secara umum.
8. Kelelahan Ekstrem
Tubuh terasa lelah berlebihan meski tidak banyak beraktivitas adalah gejala sistemik kanker. Energi tubuh terkuras untuk melawan pertumbuhan sel abnormal.
9. Pembengkakan Kelenjar Getah Bening
Pembengkakan kelenjar di sekitar paru bisa menjadi indikasi bahwa kanker telah menyebar ke bagian tubuh lain. Ini bisa terlihat di area leher atau ketiak dan terasa sebagai benjolan kecil.
7 Cara Efektif Mencegah Kanker Paru Sejak Dini
Pencegahan selalu lebih baik daripada pengobatan, apalagi untuk penyakit seperti kanker paru yang sering terdeteksi saat sudah parah. Tidak hanya perokok aktif, semua orang perlu waspada—terutama jika sering terpapar polusi atau bahan kimia berbahaya.
Berikut adalah langkah-langkah pencegahan yang bisa kamu terapkan mulai sekarang:
1. Berhenti Merokok Sekarang Juga
Rokok adalah penyebab utama kanker paru. Semakin cepat berhenti, semakin besar peluang tubuh pulih dari kerusakan sel. Bahkan mereka yang sudah merokok bertahun-tahun tetap bisa menurunkan risiko secara signifikan setelah berhenti.
2. Hindari Paparan Asap Rokok
Menjadi perokok pasif juga berisiko tinggi terkena kanker paru. Jauhi area merokok dan hindari berada di lingkungan tertutup yang penuh asap rokok. Bila tinggal bersama perokok, minta mereka merokok di luar rumah.
3. Gunakan Masker di Area Berpolusi
Sebaiknya menggunakan masker, terutama di daerah dengan tingkat polusi tinggi. Masker bisa menyaring partikel berbahaya seperti PM2.5 yang dapat menembus hingga ke paru-paru. Pilih masker N95 atau sejenis yang benar-benar efektif menyaring polutan.
4. Jaga Kualitas Udara di Rumah
Pastikan sirkulasi udara di rumah berjalan baik. Gunakan alat penjernih udara (air purifier), hindari penggunaan bahan kimia beracun, dan buka jendela secara rutin untuk pertukaran udara. Udara bersih di dalam rumah sama pentingnya dengan udara di luar.
5. Perbanyak Konsumsi Buah dan Sayur
Makanan tinggi antioksidan, seperti sayuran hijau dan buah beri, membantu melawan kerusakan sel akibat radikal bebas. Pola makan sehat juga memperkuat sistem imun dan menurunkan risiko berbagai jenis kanker, termasuk kanker paru.
6. Rutin Berolahraga
Aktivitas fisik memperkuat sistem pernapasan dan meningkatkan oksigenasi tubuh. Cukup 30 menit olahraga ringan seperti jalan kaki, bersepeda, atau berenang setiap hari sudah sangat bermanfaat. Selain untuk paru-paru, olahraga juga baik untuk jantung dan mental.
7. Lakukan Pemeriksaan Paru Secara Berkala
Bagi mereka yang memiliki faktor risiko tinggi—seperti riwayat keluarga, mantan perokok, atau sering terpapar bahan kimia—skrining paru sebaiknya dilakukan secara rutin. CT scan dosis rendah adalah salah satu metode efektif untuk deteksi dini.
Tips tambahan: Pencegahan bukan soal satu kebiasaan besar, tapi soal banyak kebiasaan kecil yang dilakukan terus-menerus. Mulailah dari yang paling mudah dulu, lalu tingkatkan perlahan.
Advertisement
Pertanyaan Seputar Kanker Paru-paru
Apa saja gejala awal kanker paru-paru?
Gejala awal kanker paru-paru bisa berupa batuk persisten, nyeri dada, sesak napas, dan penurunan berat badan yang tidak dapat dijelaskan.
Apakah semua orang yang terpapar radon akan terkena kanker paru-paru?
Tidak semua orang yang terpapar radon akan terkena kanker paru-paru, namun paparan dalam jangka waktu lama dapat meningkatkan risiko.
Bagaimana cara mencegah kanker paru-paru?
Cara terbaik untuk mencegah kanker paru-paru adalah dengan tidak merokok, menghindari paparan asap rokok, dan menjaga lingkungan tetap bersih dari polusi.
Apakah kanker paru-paru hanya terjadi pada perokok?
Tidak, kanker paru-paru juga dapat terjadi pada non-perokok, terutama yang terpapar faktor risiko lainnya seperti polusi udara dan radon.
