Panduan Padu Padan Outfit Pink Untuk Pria, Patahkan Stereotype

Liputan6.com, Jakarta Warna pink atau merah muda telah lama dibungkus dalam lapisan norma sosial, ekspektasi budaya, dan stereotip yang sulit dihapuskan. Selama bertahun-tahun, warna ini dikaitkan secara eksklusif dengan sisi feminin, membuat banyak pria enggan mengadopsinya dalam gaya berbusana mereka. Namun, dunia fashion kini mulai bergerak lebih dinamis, semakin banyak pria yang bangga mengenakan pink, mengubah stigma menjadi simbol kepercayaan diri, kekuatan, bahkan keanggunan.

Jika menilik sejarah, pink sebenarnya pernah menjadi warna yang identik dengan kekuasaan, keberanian, dan kekayaan. Sayangnya, berkat dorongan pemasaran korporasi di abad ke-20, pink berubah menjadi warna yang dianggap "khusus perempuan," memperkuat batasan gender yang sebenarnya arbitrer.

Kini saatnya kita mendobrak batasan tersebut. Artikel ini akan menjelajah serunya bereksperimen dengan warna pink dalam gaya pria. Mulai dari kombinasi warna, pilihan potongan pakaian, hingga tips agar pink tampak maskulin dan effortless. Karena, seperti warna itu sendiri, ekspresi diri seharusnya tidak mengenal hukum selain keberanian dan kenyamanan diri. Berikut ulasan lengkapnya, dirangkum Liputan6.com dari berbagai sumber, Minggu (27/4/2025).

1. Pink dan Putih: Kombinasi Segar dan Bersih

Kalau kamu baru mulai berkenalan dengan warna pink, padukan saja dengan putih. Pink terang seperti warna permen kapas, strawberry lemonade, atau Hubba Bubba akan terlihat sangat segar dipadukan dengan celana jeans putih atau celana katun off-white.

Ingin tampil santai? Coba sweater pink sherbet dengan celana putih. Mau tampak lebih rapi? Gunakan kemeja pink lembut dengan blazer krem atau putih susu. Untuk suasana liburan, swim short pink pun aman dipakai di pantai.

2. Pink dan Hitam: Kesan Chic dan Berani

Pink dan hitam menghasilkan tampilan yang tajam dan modis, tapi perlu keseimbangan. Pilih pink yang pucat dan padukan dengan celana hitam untuk kesan elegan seperti Scott Fraser, bukan norak seperti Elvis dalam balutan warna mencolok.  Jaga pola dan bahan tetap sederhana, hindari tekstur mengilap atau motif ramai agar tampilan tetap dewasa.

3. Pink dan Abu-Abu: Kombinasi Elegan Nan Fleksibel

Abu-abu adalah sahabat semua warna, termasuk pink. Celana abu-abu muda berpadu sempurna dengan kemeja pink pastel, sementara abu-abu gelap cocok dengan pink yang lebih berry atau dusty. Jika ingin gaya lebih harmonis, gunakan gradasi, pink pucat dengan abu-abu muda, pink tua dengan abu-abu gelap kebiruan.

4. Pink dan Biru: Lembut Tapi Tetap Maskulin

Hindari kombinasi pink terang dengan navy karena bisa terasa terlalu “loud”. Sebaliknya, pilih pink lembut dengan biru pudar, misalnya, kemeja oxford pink dengan jeans denim pudar.  Sweater rajut pink berbulu halus juga menyeimbangkan warna supaya lebih kalem.

5. Pink dan Hijau: Permainan Kontras yang Alami

Pink dan hijau adalah warna komplementer di roda warna. Untuk tampilan stylish tanpa terlihat seperti Joker, pilih hijau tua atau olive dengan pink pastel. Celana hijau gelap dengan sweater pink muda, atau jeans ecru, t-shirt pink soft, dan jaket hijau army.

6. Pink Dusty: Solusi untuk yang Masih Ragu

Jika kamu kurang nyaman dengan pink cerah, pilih dusty pink atau warna merah muda yang tercampur abu-abu atau cokelat. Warnanya lebih netral dan cocok dipadukan dengan earth tones seperti cokelat, taupe, atau navy. Sweater dusty pink dengan celana flanel abu-abu arang atau jeans indigo.

7. Jas Pink: Pakaian Formal yang Berbeda

Jas atau blazer pink? Bisa banget, asal hati-hati. Pilih bahan yang teksturnya matte seperti linen atau corduroy untuk menenangkan kesan warna pink yang "berani". Padukan dengan celana netral seperti putih, abu-abu, atau cokelat muda untuk menjaga kesan elegan, bukan berlebihan seperti Jay Gatsby di pesta.

8. Memulai dari Aksesori

Kalau masih ragu menggunakan pink sebagai pakaian utama, mulai dari aksesori: dasi pink linen, sapu tangan saku beraksen pink, atau bahkan tali sepatu pink di sepatu brogue cokelatmu. Hindari sepatu pink atau sneaker pink terang — terlalu trendi dan rentan terasa norak.

Berikut beberapa langkah praktis dan stylish untuk membuat pink menjadi bagian dari gaya laki-laki.

1. Mulai dari yang Kecil

Kalau kamu belum terbiasa, mulailah dari detail kecil. Misalnya:

• Pakai dasi pink polos atau bermotif.
• Gunakan saputangan saku (pocket square) berwarna pink lembut.
• Atau cukup dengan kaus kaki pink yang mengintip elegan dari balik celana panjangmu.

Ini cara cerdas untuk membiasakan diri tanpa langsung menarik semua perhatian.

2. Pilih Shade Pink yang Sesuai

Pink punya banyak varian warna, dan memilih shade yang pas bisa membuatmu terlihat semakin keren:

• Kulit terang: Coba pink muda seperti blush atau pastel.
• Kulit gelap atau sawo matang: Hampir semua shade pink cocok, tapi coral atau salmon bisa terlihat ekstra menonjol.
• Ingin tampil berani? Fuchsia atau hot pink bisa jadi pilihan menarik di acara santai.

Ingat, pink itu seperti warna lainnya: yang penting cocok dengan tone kulitmu dan rasa percaya dirimu.

3. Pink di Lingkungan Formal? Bisa Banget

Di dunia kerja, pink bisa jadi statement elegan kalau tahu caranya:

• Gunakan kemeja pink pucat di bawah jas abu-abu, biru tua, atau hitam.
• Tambahkan dasi pink bermotif halus untuk acara formal.
• Mau lebih subtil? Cukup tambahkan cufflinks dengan aksen pink.

Dalam dunia bisnis yang penuh warna abu-abu dan biru, sedikit pink menunjukkan inovasi, percaya diri, dan kemampuan untuk berpikir out of the box.

4. Mix and Match yang Cerdas

Pink sangat fleksibel untuk dipadupadankan:

• Pasangkan pink dengan warna netral seperti putih, abu-abu, navy, atau cokelat.
• Ingin gaya lebih fresh? Kombinasikan pink dengan hijau hutan (forest green) atau ecru untuk tampilan santai.
• Hindari terlalu banyak warna terang bersamaan supaya pink tetap menjadi sorotan utamamu.

5. Pilih Waktu yang Tepat

Pink cerah lebih pas untuk musim semi dan musim panas, sedangkan pink yang lebih muted bisa kamu pakai sepanjang tahun. Misalnya:

• Pink blazer untuk garden party di musim semi.
• Kemeja pink pastel untuk rapat kantor di musim hujan.
• Sweater pink lembut untuk gaya kasual saat musim gugur.

6. Jadikan Pink Sebagai Mindset

Mengenakan pink bukan cuma soal pakaian, tapi soal mentalitas. Ini tentang berani menunjukkan kepribadianmu, tidak takut dengan ekspektasi sosial lama, dan merayakan individualitas. Ingat, maskulinitas modern itu inklusif: kuat, lembut, ekspresif, dan bebas dari batasan warna.

Kalau David Bowie, Pharrell Williams, bahkan para pebisnis papan atas sudah nyaman memakai pink, kenapa kamu tidak? 

Perjalanan warna pink dalam dunia fashion pria cukup panjang. Warna ini tidak selalu dianggap “feminim” seperti yang banyak orang kira sekarang. Kalau kita kembali ke masa Renaissance, sekitar abad ke-15 hingga ke-17, pink justru jadi warna yang sangat bergengsi untuk pria. Di masa itu, seni, musik, dan mode berkembang pesat, dan pink adalah salah satu warna yang sering dipakai oleh bangsawan pria. 

Pink dianggap sebagai turunan dari merah, warna yang melambangkan kekuatan, perang, dan kekayaan. Jadi, kalau ada pria pakai pakaian pink di masa itu, itu artinya dia punya status sosial tinggi dan selera fashion yang tajam.

Masuk ke awal abad ke-20, segalanya mulai berubah. Industri pemasaran, khususnya di Amerika, mulai mengaitkan warna pink dengan anak perempuan, dan biru untuk anak laki-laki. Ini bukan berdasarkan tradisi panjang, tapi lebih karena strategi bisnis, semakin banyak perbedaan dibuat, semakin banyak produk bisa dijual. Akhirnya, persepsi masyarakat tentang warna pink mulai bergeser: dari netral dan kuat menjadi "feminim".

Untungnya, di akhir abad ke-20 dan awal abad ke-21, pink kembali merebut hati para pria. Banyak selebriti seperti David Bowie, Kanye West, dan Pharrell Williams tampil percaya diri mengenakan pink. Pink menjadi simbol pria modern yang berani mengekspresikan diri, menantang stereotip lama, dan menunjukkan rasa percaya diri tanpa takut dihakimi.

Di beberapa budaya lain, pink tidak pernah punya label "khusus perempuan". Di banyak budaya Asia Timur, pink melambangkan musim semi dan kehidupan baru. Suku Maasai di Afrika mengenakan pink untuk menunjukkan keberanian para pejuangnya. Di India, warna pink dipakai pria dalam banyak acara perayaan dan upacara. Jadi, pink sebenarnya selalu punya makna positif dan universal.

Pink bukan cuma cantik dilihat, tapi juga punya efek psikologis. Warna ini bisa menenangkan emosi, memunculkan rasa hangat dan nyaman. Ada bahkan sebuah warna pink khusus, "Baker-Miller Pink", yang dipakai di beberapa penjara dan rumah sakit untuk mengurangi agresivitas dan menciptakan ketenangan.

Dulu, pink sempat diasosiasikan sebagai warna untuk bayi laki-laki karena dianggap versi "lembut" dari merah yang kuat. Baru setelah pertengahan abad ke-20, pink mulai dikunci sebagai warna "perempuan". Tapi kini, dengan perubahan pandangan tentang maskulinitas, pink kembali diadopsi pria sebagai lambang kekuatan baru: kekuatan untuk tampil jujur, percaya diri, dan bebas mengekspresikan siapa dirinya.