Pramono Edhie Janji Bangun Perbatasan dengan Nasionalisme

Pramono juga berjanji akan membangun wilayah perbatasan sesuai dengan potensi yang ada jika dirinya mendapatkan mandat rakyat.

oleh Riski Adam diperbarui 23 Feb 2014, 01:47 WIB
Diterbitkan 23 Feb 2014, 01:47 WIB
pramono-edhi-140209c.jpg

Liputan6.com, Jakarta - Peserta Konvensi Calon Presiden (Capres) Partai Demokrat, kembali melakukan debat bernegara ke-6 yang diselenggarakan Komite Konvensi di Ballroom Hotel Novotel, Balikpapan pada Sabtu 22 Februari 2014. Dalam pemaparannya, peserta konvensi  Jendral Purn TNI Pramono Edhie Wibowo menegaskan, pembangunan kedaulatan negara serta keamanan dan kemakmuran wilayah perbatasan baik di Kalimantan maupun didaerah lainnya, tidak bisa diselesaikan dengan membangun tembok beton dan kawat baja saja.

"Kedaulatan bangsa dan negara hanya dapat dijaga oleh warga Indonesia dengan nasionalisme bukan dengan tembok beton. Dengan nasionalisme, kedaulatan bangsa bisa dijaga oleh warga Indonesia di manapun dia berada," kata Pramono, Sabtu (22/2/2014).

Mantan Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD) ini menyatakan, bila dirinya mendapatkan mandat rakyat untuk menjadi Presiden pada periode esok, maka akan membangun perbatasan sesuai dengan potensi yang ada. Dia juga akan menjadikan putra daerah sebagai bagian dari program pembangunan wilayah perbatasan.

"Yang pasti, jangan habiskan sumber kekayaan, ingat anak cucu kita semua," tegasnya.

Terkait dengan pengeboran minyak yang selama ini marak terjadi di wilayah Indonesia oleh perusahaan asing, Pramono berjanji akan mendorong peran serta bangsa Indonesia dalam mengeksplorasi sumber daya alam minyak di negeri sendiri.

"Kalau bisa dijalankan sendiri kenapa harus panggil perusahaaan asing, saya dukung putra dan perusahaan daeerah dan nasional untuk siap menjalankan fungsi penting ini demi kesejahteraan bangsa seluruh rakyat Indonesia," ungkapnya.

Adik ipar Presiden SBY ini juga mengingatkan, sebaiknya ada batasan pengerukan sumber daya alam seperti minyak yang diambil dari perut bumi Indonesia. Karena, tindakan demikian akan menghabiskan sumber daya alam yang ada, dan di sisi lain menciptakan ketergantungan yang cukup besar.

"Sumber daya alam akan ada waktunya habis dieksploitasi, dan tidak menyisakan sesuatu apapun untuk anak-cucu kita," tukas Pramono.

Baca Juga:
Menanti Pemilu Selama 33 Tahun, Pramono Edhie Curhat ke Warga
Konvensi Dikritik, Demokrat: Ini Sudah Seperti Capres di AS
Anies Baswedan: Jokowi Bukan Saingan Saya

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya