Liputan6.com, Jakarta Kedatangan Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Suryadharma Ali dalam kampanye terbuka Partai Gerindra membuat suhu internal di partai berlambang Kabah memanas. Desakan supaya Suryadharma mundur dari jabatannya menyeruak dari internal PPP.
Ketua DPD PPP DKI Jakarta Abraham Lunggana berpandangan, kedatangan SDA ke acara kampanye akbar Partai Gerindra itu memenuhi undangan Partai Gerindra. Dengan diundangnya SDA dan fungsionaris PPP lainnya seperti Djan Faridz adalah bentuk penghormatan Gerindra kepada PPP.
"Kami PPP DKI berpendapat kehadiran Ketua Umum itu merupakan penghormatan timbal balik dari PPP kepada Partai Gerindra. Undangan Gerindra merupakan kehormatan pimpinan dan pidato ketua umum PPP di acara itu merupakan penghormatan Gerindra kepada PPP," ujar Abraham Lunggana di Gedung DPRD DKI Jakarta, Jalan Kebon Sirih, Jakarta Pusat, (11/4/2014).
Pria yang kerap disapa Haji Lulung ini pun menegaskan, tidak ada larangan bagi SDA dan Djan Faridz, kader PPP yang menjadi Menteri Perumahan Rakyat (Menpera) untuk menghadiri kampanye Partai Gerindra. Yang tidak diperbolehkan adalah kader PPP yang menjadi caleg. Hal ini berdasarkan instruksi harian pemenangan Pemilu 2014 yang dibuat oleh DPP PPP.
"Jadi tidak ada larangan Ketua Umum dan Djan Faridz karena mereka bukan caleg, dalam surat itu nggak ada larangan tertulis, unsur pimpinan pusat PPP kecuali legislatif DPR RI maupun DPRD," ucap Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta ini.
Atas sikap tersebut, Lulung meminta agar para kader PPP di DKI Jakarta tidak terpengaruh dengan adanya upaya dari internal DPP PPP untuk melengserkan SDA melalui jalur muktamar luar biasa. Sikap PPP DKI Jakarta sudah jelas, yaitu menolak upaya pelengseran SDA melalui jalur muktamar.
"DPW PPP mengimbau kepada seluruh jajaran DKI jangan terpengaruh adanya masalah di DPP. Kami sepakat menjaga kehormatan partai mengakui legitimasi pusat oleh Suryadharma Ali dan menolak adanya muktamar dikarenakan tidak punya kekuatan hukum," kata Lulung.
Salah satu yang paling vokal menyerukan pengunduran diri pria yang juga kerap disapa SDA itu adalah Wakil Ketua Umum Emron Pangkapi. Emron menuding anjloknya suara partai akibat Ketua Umum Suryadharma Ali, Wakil Ketua Majelis Syariah KH Noer Mohammad Iskandar, dan Djan Farid menghadiri kampanye Partai Gerindra di Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta.
Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Prabowo Subianto mengatakan, kehadiran Suryadharma Ali ke kampanye Gerindra pada 23 Maret di Stadion GBK merupakan hal yang tak lazim. Capres Partai Gerindra itu juga mengaku bingung dengan kehadiran Suryadharma.
Prabowo mengatakan, Suryadharma meminta izin untuk hadir dalam kampanye Partai Gerindra. Hal itu tentu disambut positif oleh Prabowo sebagai pucuk pimpinan partai. "Masa orang mau hadir kita larang. Kita terima sebagai tanda patriotisme, tanda persaudaraan, dan kebangsaan," ujar Prabowo.
Advertisement
(Shinta Sinaga)
Â