Rapat Pleno Golkar, Ical Beri Penjelasan Koalisi ke Prabowo-Hatta

Agenda rapat pleno Golkar adalah membahas perjalanan Golkar menuju Pemilu 2014.

oleh Oscar Ferri diperbarui 22 Mei 2014, 22:34 WIB
Diterbitkan 22 Mei 2014, 22:34 WIB
Prabowo Temui Ical, Ada Apa Ya?
Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie dengan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto (Liputan6.com/Andrian M. Tunay)

Liputan6.com, Jakarta - DPP Partai Golkar menggelar rapat pleno terkait dengan koalisi ke Partai Gerindra, PAN, PPP, PKS, dan PBB dalam menghadapi Pemilu Presiden (Pilpres) 9 Juli mendatang. Partai-partai itu mengusung pasangan capres-cawapres Prabowo Subianto dan Hatta Rajasa.

Ketua Umum DPP Golkar Aburizal Bakrie atau Ical menjelaskan agenda yang diketengahkan dalam rapat pleno ini. "Kasih penjelasan saja ke kader-kader soal apa yang telah kita lakukan dan koalisi kita," kata Ical di Kantor DPP Golkar, Slipi, Jakarta Barat, Kamis (22/5/2014).

Namun, Ical membantah rapat pleno ini digelar untuk merespons pertemuan tertutup para sesepuh Golkar yang tergabung dalam Keluarga Besar Eksponen Ormas Karya Kekaryaan (Tri Karya) kemarin malam. Di mana para sesepuh itu mempertanyakan keputusan Ical selaku ketum yang merapat ke Prabowo-Hatta, bukan ke Joko Widodo-Jusuf Kalla.

"Nggak. Nggak. Ini penjelasan saja. Semua kan senang ngejelasin," kilah Ical.

Wakil Ketua Umum DPP Partai Golkar Sharif Cicip Sutardjo juga mengakui agenda rapat pleno malam ini membahas perjalanan Golkar menuju Pemilu 2014. Termasuk sampai pada keputusan untuk merapat ke Prabowo-Hatta.

"Ini pembahasan perjalanan Golkar sampai pada koalisi Prabowo-Hatta," ujar Menteri Kelautan dan Perikanan ini.

Keluarga Besar Eksponen Ormas Karya Kekaryaan (Tri Karya) mengadakan pertemuan tertutup kemarin malam di Hotel JW Marriott, Jakarta.

Mereka berkumpul lalu mempertanyakan terhadap keputusan Ical sebagai Ketua Umum Golkar yang memilih merapat ke pasangan capres-cawapres Prabowo-Hatta. Padahal, di satu sisi mantan Ketum Golkar Jusuf Kalla digaet menjadi cawapres PDI Perjuangan Joko Widodo.

"Kenapa ke Prabowo-Hatta? Kenapa nggak ke satunya lagi yang ada unsur Golkar dan mantan ketum?" kata Ketua Umum Musyawarah Keanggotaan Gotong Royong (MKGR) Golkar Zainal Bintang.

Tak cuma itu, Eksponen Tri Karya juga mendesak agar DPP Golkar segera mempercepat pelaksanaan Musyawarah Nasional (Munas) pada Oktober 2014 ini. Mengingat, DPP Golkar sempat mengubah pelaksanaan Munas menjadi setiap 6 tahun sekali.

"Kalau sesuai AD/ART itu setiap 5 tahun sekali. Berdasar Munas sebelumnya di Pekanbaru, Riau yang dilaksanakan pada 4-9 Oktober 2009, maka Munas selanjutnya dilaksanakan 4-9 Oktober 2014," ucap dia.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya