Liputan6.com, Jakarta Said Abdullah akhirnya buka suara terkait isu yang melibatkan Hasto Kristiyanto. Dalam keterangannya di hadapan para pers, Said berharap apa yang telah diputuskan oleh KPK terhadap Hasto tidak meluas ke mana-mana dan menjadi pengadilan opini. Lebih lanjut, ia pun mengatakan bahwa Hasto sudah berjanji akan patuh terhadap semua proses hukum yang ada.
“Mas Hasto sendiri juga sudah menyatakan bahwa akan patuh terhadap hukum. Dan hal itu telah dibuktikan oleh Mas Hasto selama ini, beliau senantiasa patuh tiap kali KPK melakukan pemanggilan,” jelasnya.
Advertisement
Baca Juga
Di sisi lain, Said juga mengungkapkan harapannya agar pihak KPK bisa bertindak proporsional dan tidak mendapatkan intervensi dari manapun. Menurutnya, hal ini harus dilakukan agar marwah hukum di dalam negara bisa tetap terjaga.
Advertisement
Minta Jangan Berspekulasi Terlalu Jauh
Dalam kesempatan yang sama, Said meminta kepada publik untuk tidak berspekulasi bahwa KPK akan memanggil Ketua Umum PDIP, yaitu Megawati Soekarnoputri. Dalam keterangannya, Said menjelaskan bahwa kasus HM yang diduga sebagai pelaku penyuapan tidak ada hubungannya dengan ketua umum PDIP tersebut.
“Sepengetahuan saya sebagai DPP Partai, kasus HM ini sama sekali tidak ada sangkut pautnya dengan Ibu Ketua Umum. Janganlah kita menggiring opini lebih maju dari proses hukum itu sendiri. Kita menjaga negara ini didasarkan pada hukum, bukan pada kekuasaan, serta juga bukan pada pengadilan opini,” ucapnya.
Menurut Said, jika kehidupan kebangsaan terus gaduh, berpolemik secara tidak proporsional, terdapat urusan-urusan hukum yang bisa diotak-atik, serta ada ketidakpastian dalam hukum akan membuat persepsi masyarakat dan pelaku pasar jadi negatif.
“Kita sekarang sedang menghadapi situasi ekonomi yang tidak mudah. Kelas menengah kita merosot, terjadi sejumlah pemutusan hubungan kerja. Market menunggu arah kebijakan ekonomi dari pemerintahan Presiden Prabowo, khususnya tentang kebijakan ekonomi. Berikan suasana yang kondusif agar pemerintah bisa bekerja dengan baik,” tuturnya.
Advertisement
Berharap Situasi Bisa Lebih Kondusif untuk Keberlangsungan Perekonomian
Lebih lanjut, Said menjelaskan bahwa kondisi sekarang ini membuat para pelaku ekonomi lesu dan butuh kebijakan yang jelas dari pemerintah. Di lain pihak, dirinya juga mengatakan bahwa investor global juga mulai menaruh harapan terhadap Presiden Donald Trump yang membuat sentimen negatif terhadap rupiah.
“Besar kemungkinan Presiden Trump juga akan mengenakan tarif terhadap negara-negara mitra dagang. Ekonomi Tiongkok sedang melambat, padahal Tiongkok adalah mitra dagang terbesar Indonesia. Hal ini akan menjadi ancaman buat produk ekspor kita ke Amerika Serikat,” jelasnya.
“Kalau di dalam negeri kita gaduh terus-menerus, saya khawatir investor akan memilih keluar sesaat dari Indonesia, terutama investasi pada sektor portofolio, dan harganya sangat mahal buat perekonomian nasional. Padahal Presiden Prabowo memerlukan mitra investasi untuk membuka akses lapangan kerja buat rakyat, dan memberikan nilai tambah terhadap perekonomian nasional,” lanjut Said.
Sebagai penutup, Said meminta sekali lagi kepada publik untuk menjaga kehidupan kebangsaan ke depannya. Hal ini tentu bertujuan untuk membuahkan harapan bangsa serta menjaga optimisme agar kehidupan di masa depan bisa lebih baik lagi.
“Saya juga berharap agar pemerintah bisa membangun komunikasi publik yang jelas, khususnya kepada rakyat dan investor dalam satu vocal point. Jangan semua pihak yang berbicara, karena itu justru bisa membingungkan dan membuat pesan utamanya tidak sampai,” tutupnya.