Liputan6.com, Yogyakarta - Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Sri Sultan Hamengkubuwono X meminta kepada masing-masing pendukung capres dan cawapres untuk tetap tenang setelah Komisi Pemilihan Umum (KPU) mengumumkan hasil pilpres. KPU menyatakan Jokowi-JK sebagai pemenang Pilpres 2014.
Didampingi Danrem 072/Pamungkas Brigjen TNI MS Fadilah, Kapolda DIY Brigjen Pol Oerip Sobagyo, Ketua Timses Prabowo-Hatta DIY Herry Zudianto dan ketua timses Jokowi-JK DIY Bambang Praswanto di Makorem 072 Pamungkas Yogyakarta, Sultan meminta kepada warga untuk selalu menjaga Yogyakarta tetap aman dan aman disela pengumuman Pilpres hari ini oleh KPU RI.
"Saya mohon masyarakat tetap tenang dan kedua timses bisa mengarahkan simpatisannya untuk tetap tenang. Kita berharap agar kondisi di KPU itu tidak mempengaruhi sehingga Yogyakarta dalam keadaan aman tenang dan nyaman," ujar Sultan, Selasa (22/7/2014).
Sultan mempertemukan 2 timses masing-masing capres wilayah DIY karena salah satu capres menolak hasil KPU sehingga pertemuan ini agar menjaga simpatisan dan pendukungnya agar bisa menahan diri. Menurut Sultan masing-masing ketua timses capres se-DIY juga setuju untuk saling menjaga keamanan DIY tetap aman.
"Kemarin siapa yang menang dan kalah kita sudah sepakat, sekarang masalahnya ada yang tidak mengakui kekalahan hasil penhitungan yang akan disahkan KPU. Ada satu pihak menarik diri menyatakan menarik diri, sehingga kami pimpinan daerah berdialog dengan ketua tim sukses untuk Yogyakarta dalam kondusif," ujar Sultan.
Sultan juga meminta warga Yogyakarta bisa menyikapi hasil KPU dengan bijak, sehingga tidak terpengaruh dengan isu-isu yang beredar.
"Saya mohon hasil KPU, warga Yogyakarta bisa menyikapi saya tidak menanggapi aspek politiknya. Saya tidak komentar itu. Saya hanya ingin keadaan Yogyakarta yang tetap kondusif," ujar Sultan.
Sementara itu Kapolda DIY Oerip Subagyo meminta kepada masyarakat tidak terpengaruh isu-isu yang tidak jelas faktanya yang beredar di media sosial maupun pesan singkat.
Advertisement
"Masyarakat tetap menjaga kerukunan dan tidak percaya isu dari SMS yang beredar yang bisa menyesatkan," ujar Oerip. (Sss)