Alasan Dicurangi Hacker Korea, Gugatan Prabowo ke MK Lemah

Jierry mengatakan, tidak menutup kemungkinan ada data Komisi Pemilihan Umum (KPU) yang dapat diretas para hacker.

oleh Hanz Jimenez Salim diperbarui 23 Jul 2014, 15:39 WIB
Diterbitkan 23 Jul 2014, 15:39 WIB
Ilustrasi Prabowo-Hatta (Liputan6.com/M.Iqbal)
Ilustrasi Prabowo-Hatta (Liputan6.com/M.Iqbal)

Liputan6.com, Jakarta - Pengunduran diri capres Prabowo Subianto dari Pilpres 2014, diklaim lantaran banyak penggelembungan suara yang dilakukan hacker atau peretas. Jika benar, alasan tersebut tidak dapat dipakai kubu Prabowo-Hatta untuk mengajukan gugatan ke Mahkamah Konstitusi (MK).

"Kalau alasannya pakai hacker, menurut saya makin lemah gugatannya," kata Koordinator Komite Pemilih Indonesia Jierry Sumampow di kantor Kontras, Jakarta Pusat, Rabu (23/7/2014).

Jierry mengatakan, tidak menutup kemungkinan ada data Komisi Pemilihan Umum (KPU) yang dapat diretas para hacker. Contohkan data C1 KPU, namun kenyantaanya data C1 bukan merupakan data utama rekapitulasi yang digunakan KPU dalam merekapitulasi suara nasional.

"Kalau yang upload C1 bisa saja di-hacker. Tapi kan upload C1 hanya sebagai data pembanding, C1 bukan data utama. Artinya, rekapitulasinya tidak diambil dari situ. C1 dilihat langsung dari formulir-formulir yang dari bawah yang direkap secara manual oleh KPU," jelas Jierry.

Alasan mundurnya capres Prabowo Subianto dari proses Pilpres 2014 diungkapkan Ketua Tim Koalisi Merah Putih Perjuangan untuk Kebenaran dan Keadilan, Letnan Jenderal TNI Purnawirawan Yunus Yosfiah.

Yunus mengatakan, alasan itu lantaran kubu Prabowo-Hatta mengklaim adanya kecurangan pada Pilpres dan penggelembungan suara yang diduga dilakukan hacker atau peretas.

Prabowo menyatakan mundur dari capres tak lama sebelum KPU menyatakan pemenang Pilpres 2014, Selasa 22 Juli malam. Pilpres 2014 dimenangkan pasangan capres Joko Widodo-Jusuf Kalla (Jokowi-JK).

Dari hasil rekapitulasi nasional atau 33 provinsi di seluruh Indonesia, Jokowi-JK menang dengan peralihan suara 70.997.883 atau 53,15%. Sedangkan untuk pasangan Prabowo-Hatta mendapatkan 62.576.444 atau 46,85% suara. Selisih perolehan keduanya sebesar 8.421.389 suara atau 6,3%. (Mut)

Baca juga:

Di Mana Hatta Saat Prabowo Tolak Pilpres?

Jokowi Presiden, Pengamanan Pintu Masuk Kota Solo Diperketat

KPU: 3x24 Jam Tak Ada Gugatan ke MK, Jokowi Presiden Sudah Final

Di Balik Mundurnya Prabowo, Jenderal Yunus: Ada Hacker Korea

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya