Jemaah Haji Indonesia ke Padang Arafah Terbagi 3 Gelombang

Jemaah haji Indonesia akan diberangkatkan dari Mekah ke Padang Arafah pada Kamis 2 Oktober 2014

oleh Liputan6 diperbarui 26 Sep 2014, 06:12 WIB
Diterbitkan 26 Sep 2014, 06:12 WIB
Padang Arafah
Jamaah haji menaiki bukit pengampunan di Padang Arafah di dekat Kota Mekah, Arab Saudi, (REUTERS/Amr Abdallah Dalsh)

Liputan6.com, Mekah - Jemaah haji Indonesia akan diberangkatkan dari Mekah ke Padang Arafah pada Kamis 2 Oktober 2014 (satu hari menjelang puncak haji/wukuf) dalam tiga gelombang.

"Gelombang pertama 08.00-12.00," kata Direktur Pelayanan Haji Luar Negeri Kemenag Sri Ilham Lubis, usai rapat koordinasi penyelenggaraan haji di Kantor Urusan Haji Indonesia Daerah Kerja, Mekah, Arab Saudi, Kamis (26/9/2014).

Hadir pada rapat itu antara lain Dubes RI untuk Arab Saudi AM Fachir, Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah Abdul Djamil, Konjen RI di Jeddah Darmakirti Syailendra, dan Ketua Daker Mekah Endang Jumali.

Tahap selanjutnya adalah pukul 12.00-18.00 dan selanjutnya 18.00 sampai selesai. "Diharapkan sebelum tengah malam sudah sampai Arafah," kata Sri Ilham.

Ia mengatakan satu maktab (sekitar 3.000 sampai 4.000 jemaah) akan dilayani oleh sejumlah bus yang bolak balik tiga kali putaran. Jarak antara Mekah ke Arafah sekitar 24.8 kilometer. Indonesia sendiri terdiri dari 52 maktab.

Selain itu, imbuh Sri Ilham, juga sudah disiapkan transportasi bagi jemaah dari Arafah menuju Muzdalifah, dan selanjutnya menuju Mina.

Dalam prosesi haji, pada 8 Zulhijah atau 2 Oktober (Kamis) seluruh jemaah diberangkatkan dari Mekah ke Arafah.

Keesokan harinya (9 Zulhijah atau 3 Oktober) jemaah melakukan wukuf. Setelah waktu Magrib, jemaah bergerak ke Muzdalifah untuk bermalam. Bagi jemaah Indonesia disarankan bergerak dari Muzdalifah ke Mina setelah tengah malam untuk selanjutnya melempar jumrah di Mina.

Mengenai jemaah yang safari wukuf (sakit sehingga harus wukuf dengan menggunakan kendaran), Sri Ilham mengatakan, jumlah bus tergantung dengan jumlah jemaah yang sakit.

Mengenai jemaah yang akan safari wukuf, masih menurut Sri Ilham, dikonsultasikan dengan Balai Pengobatan Haji Indonesia (BPHI). "Tahun lalu disiapkan bus," kata Sri Ilham. (Ant)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya