Liputan6.com, Jeddah - Badai pasir yang melanda Jeddah dan Mekah, Arab Saudi, pada Selasa petang waktu setempat sempat mengganggu jadwal kedatangan jemaah haji dari Tanah Air. 2 pesawat yang mengangkut jemaah haji Indonesia pun terpaksa dialihkan ke Bandara Internasional Amir Muhammad bin Abdulazis (AMMA) Madinah.
Seharusnya, 2 pesawat tersebut mendarat di Bandara Internasional King Abdul Azis (KAA) Jeddah, sekitar 450 kilometer dari Madinah.
"Ada 2 pesawat, yakni JKG 27 dan SUB 42 yang terpaksa dialihkan ke Bandara Madinah," kata Kepala Daerah Kerja Bandara Jeddah-Madinah PPIH Arab Saudi Nurul Badruttamam di Jeddah, Arab Saudi, Selasa 8 September 2015 malam.
Advertisement
Pantauan Liputan6.com di Mekah, badai pasir yang cukup besar tersebut mengobrak-abrik sebagian wilayah di sekitar Masjidil Haram. Debu pasir tebal yang membumbung tinggi ke udara membuat jarak pandang sebatas 200 meter. Awan gelap pun menaungi wilayah yang menjadi pemondokan jemaah haji Tanah Air.
Selain menerbangkan sampah-sampah plastik, kardus, dan kain ke udara, angin badai juga merusak sejumlah triplek sisa proyek pembangunan gedung. Badai pasir menyelimuti kota Mekah dan Jeddah dari pukul 19.00 WAS hingga pukul 03.00 WAS.
Di Bandara KAA Jeddah, sisa-sisa kepulan debu pasir masih memenuhi ruangan di Plasa Indonesia yang menjadi lokasi transit jemaah haji Indonesia. Saat Liputan6.com tiba menjelang tengah malam, para petugas Daker Bandara tengah sibuk membagikan dan memasangkan masker kepada jemaah haji yang baru turun dari pesawat.
3 Jemaah Dilarikan ke RS
Catu bin Patmi (60), satu dari 3 jemaah asal Jakarta yang baru tiba di bandara dilarikan ke klinik bandara karena mengalami sesak napas.
"Pasien ada riwayat penyakit asma dan paru-paru kronis, sehingga perlu mendapat perawatan di sini," ujar Agung Dewantara, dokter jaga klinik bandara.
"Ada 3 jemaah yang baru datang tiba-tiba sesak napas, ini diakibatkan debu yang menutupi seluruh area bandara. Setelah diberikan injeksi, infusan dan obat respirasi, ketiga jemaah tersebut langsung bergabung kembali bersama rombongan satu kloternya," imbuh dia.
Sedangkan seorang jemaah haji asal Medan dari kloter MES 17, Khairiah Main, terpaksa dilarikan ke rumah sakit akibat patah kaki kanan sebelah atas. Jemaah wanita berusia 65 tahun ini terjatuh akibat terpeleset debu pasir bercampur air saat keluar dari kamar mandi di Plasa Indonesia.
2 Pesawat Dialihkan
Sementara itu, Kepala Seksi Kedatangan dan Pemulangan Jemaah Daker Bandara Jeddah-Madinah Edayanti Dasril Munir menjelaskan, 2 pesawat yang dialihkan ke Bandara Madinah masing-masing dari maskapai Garuda Indonesia dan Saudia Arabia Airlines.
Pesawat JKG 27 dengan nomor penerbangan GA 7274 seharusnya mendarat di Bandara KAA Jeddah pada pukul 19.10 WAS. Pesawat yang membawa 447 jemaah haji asal Provinsi DKI Jakarta ini akhirnya baru mendarat di Jeddah pada pukul 23.13 WAS.
Sedangkah pesawat SUB 42 dengan nomor penerbangan SV 2505 semula dijadwalkan mendarat di Jeddah pada pukul 19.35 WAS. Pesawat yang membawa 437 jemaah asal Surabaya, Jawa Timur ini baru tiba di Jeddah pada pukul 22.45 WAS.
"Alhamdulillah semua penumpang akhirnya tiba di Jeddah, walaupun harus lebih dulu didaratkan di Madinah," kata Edayanti. (Ado/Ron)