Liputan6.com, Jakarta - Untuk mencukupi kebutuhan BBM masyarakat yang terjebak dalam kemacetan di ruas tol Pejagan-Brebes Timur, PT Pertamina (Persero) mengerahkan empat pick up dan enam motor yang mondar-mandir menyisir masyarakat.
Vice President Corporate Communication Pertamina Wianda Pusponegoro mengatakan, metode mobilisasi pick up dan motor sebagai langkah alternatif untuk memasok BBM ke pemudik.
Ia merincikan, untuk metode antar jemput tersebut, Bahan Bakar Khusus jenis Pertamax dihargai Rp 7.850 untuk 1 liter, Rp 15.000 untuk 2 liter, Rp 39.000 untuk 5 liter, dan Rp 78.500 untuk 10 liter.
Advertisement
"Adapun, Pertamax Plus seharga Rp 44.000 untuk 5 liter, dan Rp 87.500 untuk 10 liter, serta Rp 86.000 per 10 liter untuk Pertamina Dex," jelasnya seperti ditulis Rabu (6/7/2016).
Baca Juga
"Pertamax Series kemasan tersebut di antar ke titik-titik penjualan di dalam tol seperti Rest Area 252 tol Pejagan, jalur Ketanggungan-Jatibarang, Ketanggungan-Bumiayu, dan SPBU Kaligangsa," sebut Wianda.
Dalam data Pertamina, lonjakan arus mudik yang terjadi mulai tanggal 2 Juli lalu, permintaan BBM di Jawa Tengah, khususnya di wilayah Brebes, Tegal, Pemalang dan Pekalongan tercatat meningkat tajam.
Seperti pada 4 Juli, hingga pukul 22.00 WIB, penyaluran Premium di wilayah tersebut mencapai 179 persen dari rata-rata normal atau 1800 kiloliter (KL), diikuti dengan Pertamax sebesar 545 KL atau 382 persen dari rata-rata normal, Pertalite 72 KL atau 179 persen dari rata-rata normal dan Biosolar 368 KL atau 51 persen.
Lebih dari 400 unit mobil tanki BBM dikerahkan dan beberapa di antaranya mendapat pengawalan Kepolisian untuk dapat menuju lokasi yang ditentukan.
Selain stok BBM yang dikirimkan melalui supply point TBBM Tegal, guna mengatasi permasalahan kemacetan dalam distribusi, Pasokan BBM juga dilaksanakan dari supply point Terminal BBM Semarang Group dengan jalur distribusi yang berlawanan dengan arus kemacetan.
Â
**Ingin mendapatkan informasi terbaru tentang Ramadan, bisa dibaca di sini.