Kapolri Tito Imbau Pemudik Kembali Lebih Awal untuk Urai Kemacetan Arus Balik

Pemudik disarankan bisa kembali pada tanggal 17 dan 18 Juni untuk mengurai kemacetan puncak arus balik yang diprediksi bakal terjadi pada 19 dan 20 Juni mendatang.

oleh Tim Merdeka diperbarui 16 Jun 2018, 13:40 WIB
Diterbitkan 16 Jun 2018, 13:40 WIB
Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian
Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian. (Merdeka.com/Intan Umbari Prihatin)

Liputan6.com, Jakarta Kapolri, Jenderal Tito Karnavian menyarankan pemudik agar kembali ke perantauan lebih awal untuk mengurai kemacetan puncak arus balik yang diprediksi bakal terjadi pada 19-20 Juni mendatang. Jenderal Tito menyarankan pemudik bisa mulai kembali pada 17 dan 18 Juni.

"Memang kita perkirakan 19-20 Juni. Oleh karena itu, masyarakat tolong jangan paksakan 19-20 untuk kembali, ada alternatif tanggal 17-18. Liburan cukup panjang," ujar Tito di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Jumat (15/6/2018).

Tito menyarankan para pemudik bisa mengambil cuti di tanggal 21-22, agar mengurangi kepadatan arus balik. Selain itu, dia meminta masyarakat memanfaatkan juga teknologi informasi untuk melihat kepadatan arus.

"Karena 18-20 cuti Lebaran cuti bersama pemerintah, 21-22 cuti pribadi 23-24 adalah sabtu minggu. Jadi punya alternatif panjang untuk menentukan kembali," kata dia.

Meski begitu, Tito memastikan telah memerintahkan jajarannya untuk mengantisipasi di beberapa jalan yang menjadi jalur pemudik. Seperti di Cipali, jalur Nagrek, pintu tol Cikarang Utama sampai masuk ke Jakarta.

"Tapi sudah persiapkan antisipasi di pintu tol mulai dari yang di Mayaran, Jawa Tengah, Kertasari Cipali, kemudian Cikarang Utama, Nagrek, dan Gentong Tasikmalaya menuju Bandung kemudian juga arus Cikarang Utama sampai masuk kembali ke Jakarta dan terpecah di jalan," kata Tito.

Dia menambahkan, Polda Lampung dan Banten juga telah diperintahkan bersiap di jalur kepulangan masyarakat dari Sumatera. Seperti di Pelabuhan Bakauheni dan Merak.

"Bakauheni dan Banten Merak betul-betul kita konsentrasi untuk antisipasi kembalinya masyarakat dari Sumatera ke Jawa," kata Tito.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya