Liputan6.com, Makkah - Dua pekan lagi, jemaah akan melaksanakan puncak haji. Mereka perlu mempersiapkan diri dengan baik untuk melaksanakan tahapan ibadah haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina (Armina).
Kepala Pusat Kesehatan Haji, Eka Jusuf Singka, menitipkan 15 pesan kepada jemaah haji melalui Tim Promotif dan Preventif (TPP) dan Tenaga medis di masing-masing kloter (TKHI).
Baca Juga
"Ini 15 pesan yang perlu disampaikan kepada jemaah haji. Jangan bosan mengingatkan jemaah agar melaksanakan pesan-pesan tersebut. Sampaikan setiap hari," ujar Eka, Rabu 8 Agustus 2018.
Advertisement
Ia meminta kepada jemaah calon haji untuk saling mengingatkan satu sama lain.
"Ajak serta Ketua Regu atau Ketua Rombongan dan semua jemaah untuk saling mengingatkan. Mari bersama-sama kita jaga dan layani jemaah haji Indonesia agar dapat melaksanakan puncak ibadah haji menggapai mabrur/mabrurah," jelas Eka.
Tak hanya Eka, sebelumnya, Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin juga mengingatkan jemaah calon haji Indonesia akan suhu ekstrem saat wukuf di Arafah nanti. Menurutnya, diperkirakan suhu akan mencapai 50 derajat Celsius.
"Yang perlu kita antisipasi adalah suhu udara yang akan panas, karena berdasarkan perkiraan tempat wukuf itu bisa mencapai 50 derajat Celsius," kata Lukman.
Lukman juga mengimbau jemaah calon haji menjaga kesehatan tubuh. Hal ini, kata dia, agar jemaah dapat maksimal menjalankan ibadah haji.
Â
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
15 Pesan Jemaah Calon Haji
Berikut 15 pesan untuk jemaah haji:
1. Makan teratur agar tubuh bertenaga dan tidak mudah sakit.
2. Sering minum tidak menunggu haus. Saat Armina nanti suhu di Mekkah diperkirakan makin panas. Waspadai risiko kekurangan cairan dan heat stroke.
3. Gunakan Alat Pelindung Diri (APD) saat keluar pondokan atau tenda termasuk saat antre di toilet di Armina.
4. Kurangi aktivitas fisik yang tidak perlu. Simpan tenaga untuk menyelesaikan Armina.
5. Kurangi aktivitas di luar tenda saat Armina.
6. Bawa obat-obatan pribadi dan mengonsumsinya secara teratur sesuai anjuran dokter.
7. Konsultasikan kesehatan ke petugas kesehatan terutama bagi jemaah berisiko tinggi sebelum berangkat Armina.
8. Bawa dan konsumsi minuman oralit saat di Armina.
9. Peduli serta saling menjaga antar-jemaah minimal yang sekamar atau seregu. Berangkat bersama-sama dan pulang bersama-sama.
10. Membawa pisau cukur sendiri dan tidak dipinjamkan atau meminjam milik orang lain.
11. Ketika di area Armina nanti tidak naik ke atas bukit atau tebing atau bebatuan dan tidak berbaring di jalan atau di kolong kendaraan yang terparkir.
12. Pilih rute melempar jamarat yang aman dan sudah direkomendasikan oleh petugas haji Indonesia yaitu rute yang melalui tenda-tenda jemaah Indonesia dan masuk melalui terowongan. Di jalur tersebut tersebar petugas dan pos kesehatan, sedangkan jalur lainnya tidak ada perlindungan petugas atau pos kesehatan sehingga berbahaya jika dilewati jemaah Indonesia.
13. Tidak memaksakan diri melempar jamarat ketika kondisi kesehatan tidak memungkinkan.
14. Melontar jamarat mengikuti waktu yang sudah ditentukan oleh pemerintah Arab Saudi. Untuk jemaah Indonesia waktu melontar yang disarankan untuk tanggal 10 Zulhijah yaitu setelah ashar atau setelah maghrib dan pada tanggal 11 Dzulhijah setelah Subuh. Jika melontar di waktu selain itu akan berisiko terpapar suhu yang sangat panas dan berdesakan dengan jemaah dari negara lain yang postur tubuhnya lebih besar dari jemaah Indonesia.
15. Hati-hati jika menggunakan tangga berjalan atau eskalator di area jamarat karena curam. Angkat pakaian di atas mata kaki untuk menghindari terinjak atau terbelit di eskalator.
Â
Laporan jurnalis Dream, Maulana Kautsar, dari Tanah Suci
Advertisement