Menag Lukman: Keberhasilan Haji Bukan karena Menteri Agamanya

Setiap tahun, Indonesia mengirim jemaah haji dalam jumlah terbesar di dunia dengan animo begitu meningkat.

oleh Liputan6.comDevira Prastiwi diperbarui 19 Sep 2018, 15:38 WIB
Diterbitkan 19 Sep 2018, 15:38 WIB
Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin
Dengan sabar, Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin mendengar curhatan jemaah haji Indonesia. (www.kemenag.go.id)

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Agama Lukman Hakim Saifudin mengatakan, keberhasilan pelaksanaan ibadah haji 2018 bukan karena sukses Menteri Agama (Menag), tetapi keberhasilan para petugas haji.

"Jadi, keberhasilan haji yang banyak disampaikan oleh beberapa kalangan, bukan keberhasilan Menteri Agama atau dirjen hajinya, atau Kakanwilnya, tetapi komitmen dari seluruh petugas haji yang sungguh luar biasa," ujar Lukman di sela kunjungannya di Palu, seperti dilansir Antara, Rabu (19/9/2018).

Keberhasilan haji, ucap dia, pada hakikatnya adalah keberhasilan petugas-petugas haji yang tidak hanya memiliki komitmen, tetapi dedikasi luar biasa, kemudian mereka wujudkan ketika melayani tamu-tamu Allah SWT.

Karena terinspirasi dan termotivasi oleh para petugas haji, Lukman juga menitipkan agar itu dapat diikuti oleh program-program yang ada di Kementerian Agama.

Ia mengatakan, setiap tahun, Indonesia mengirim jemaah haji dalam jumlah terbesar di dunia dengan animo begitu meningkat.

"Kita ingin para jemaah haji, setelah mereka pulang ke daerahnya masing-masing, menjadi orang-orang yang menebarkan esensi ajaran agama. Jadi, tingkat kemabruran itu betul-betul aktual dalam lingkungan masyarakat sekitar," ucap Lukman.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Evaluasi Haji

Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin
Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin meninjau Arafah. (MCH Indonesia)

Sementara itu, menurut Lukman, terkait dengan evaluasi pelaksanaan ibadah haji akan menunggu kelompok terbang (kloter) terakhir dari Madinah yang dijadwalkan tiba di Indonesia 26 September 2018.

"Setelah itu, pada akhir atau awal November 2018, kita akan melakukan evaluasi secara nasional," ujarnya.

Menurut Lukman, ada beberapa embarkasi yang akan dijadikan embarkasi antara, salah satunya ada di Kota Palu.

"Kita sedang melakukan pendalaman, salah satunya adalah beberapa persyaratan harus terpenuhi. Karena ada cukup banyak rinciannya dan ini sedang kita kaji bersama," jelas Lukman.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya