4 Keajaiban Ayat Kursi yang Tak Diketahui Semua Muslim

Ayat kursi memiliki manfaat yang dahsyat jika kita membacanya. Ayat kursi sendiri sebenarnya adalah bagian dari surat Al-Baqarah (surat kedua di dalam Al-qur'an) dan merupakan ayat ke 255 dari surat tersebut.

oleh Fitri Syarifah diperbarui 28 Jan 2021, 13:35 WIB
Diterbitkan 21 Apr 2020, 20:40 WIB
Lip 6 default image
Gambar ilustrasi

Liputan6.com, Jakarta Ayat kursi memiliki manfaat yang dahsyat jika kita membacanya. Ayat kursi sendiri sebenarnya adalah bagian dari surat Al-Baqarah (surat kedua di dalam Al-qur'an) dan merupakan ayat ke 255 dari surat tersebut.

Ayat kursi terdiri dari 9 kalimat yang menceritakan segala hal yang ada karena Allah. Itulah mengapa, meskipun seluruh ayat dari semua surat di Al-Qur'an adalah mulia, namun ayat kursi ini memiliki keutamaannya sendiri.

"Allaahu laa ilaaha illaa huw, al-ḥayyul-qayyụm, laa ta`khużuhụ sinatuw wa laa naụm, lahụ maa fis-samaawaati wa maa fil-arḍ, man żallażii yasyfa'u 'indahuu illaa bi`iżnih, ya'lamu maa baina aidiihim wa maa khalfahum, wa laa yuḥiiṭụna bisyai`im min 'ilmihii illaa bimaa syaa`, wasi'a kursiyyuhus-samaawaati wal-arḍ, wa laa ya`ụduhụ ḥifẓuhumaa, wa huwal-'aliyyul-'aẓiim".

(Allah, tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia Yang Hidup kekal lagi terus menerus mengurus (makhluk-Nya); tidak mengantuk dan tidak tidur. Kepunyaan-Nya apa yang di langit dan di bumi. Tiada yang dapat memberi syafa'at di sisi Allah tanpa izin-Nya? Allah mengetahui apa-apa yang di hadapan mereka dan di belakang mereka, dan mereka tidak mengetahui apa-apa dari ilmu Allah melainkan apa yang dikehendaki-Nya. Kursi Allah meliputi langit dan bumi. Dan Allah tidak merasa berat memelihara keduanya, dan Allah Maha Tinggi lagi Maha Besar.) - Al-Baqarah Ayat 255.

Dari ayat inilah, ayat kursi menunjukkan beberapa hal. Berikut ulasannya, dikutip AlquranAlhadi:

1. Mengandung Nama dan Sifat Allah

Mengutip laman AboutIslam, pada kalimat pertama mengandung dua nama Allah, Al-Hayyu (Yang Maha Hidup) dan Al-Qayyuum (Yang Maha Mandiri).

"Allaahu laa ilaaha illaa huw, al-hayyul-qayyuum"

"Allah, tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia Yang Hidup kekal lagi terus menerus mengurus (makhluk-Nya)"

Sebagaimana pada kalimat terakhir yang juga mengandung dua nama Allah, Al-'Aliy (Yang Maha Tinggi) dan Al-'Azhiim (Yang Maha Agung).

"wa huwal-'aliyyul-'aẓiim" (dan Allah Maha Tinggi lagi Maha Besar)

 

2. Memberitahu sifat manusia sekaligus keagungan Allah

Ilustrasi Al-qur'an
Ilustrasi Al-qur'an (sumber: Pixabay)

Pada kalimat kedua, Allah memberitahu kita kalau manusia bisa lelah dan mengantuk, sementara Allah tidak.

"laa ta`khużuhuu sinatuw wa laa na`ụm" (tidak mengantuk dan tidak tidur)

Sedangkan pada kalimat kedelapan, Allah memberi tahu kita kalau meskipun Allah harus menjaga langit dan Bumi seisinya, Allah sama sekali tidak lelah.

"wa laa ya`ụduhụ ḥifẓuhumaa" (Dan Allah tidak merasa berat memelihara keduanya)

 

3. Salah satu ayat yang derajatnya paling tinggi di antara surat-surat atau do'a lainnya.

Persiapan Menyambut Ramadhan
Membaca Al-Qur'an / Sumber: iStockphoto

Abu Hurairah RA berkata: Rasulullah SAW mengatakan, Segala sesuatu itu memiliki pundak/puncak, dan pundak/puncaknya al-Qur’an itu adalah surah al-Baqarah. Dalam surah itu terdapat satu ayat, ayat tersebut merupakan ayat paling utama dalam al-Qur’an, Itulah ayat al-Kursi.

Hadits dha'if, diriwayatkan oleh al-Tirmizi (hadis no. 2803). Dia mengisyaratkan ke-"dha'if"-an (Hadits yang tingkatannya di bawah hadits hasan atau tidak memenuhi syarat sebagai hadits shahih maupun hasan) hadits ini karena salah seorang perawi (seseorang yang meriwayatkan suatu hadits) dalam sanad (urutan orang-orang yang menjadi sandaran atau jalan yang menghubungkan satu hadits atau sunnah sampai kepada Nabi SAW) ini adalah Hakim bin Jubair yang menurut banyak kritikus rijalul hadits (perawi) sebagai perawi yang dha'if ("lemah") - Taqrib al-Tahdzib, jil. I, hal. 176, perawi no. 1468.

 

4. Membaca ayat Kursi di malam hari, Anda akan dijauhi setan sampai pagi datang

Amalan Ramadhan
Membaca Al-Qur'an / Sumber: iStockphoto

Sebagaimana disebutkan dalam hadits:

Abu Hurairah RA berkata: Saya (Abu Hurairah) telah ditugaskan oleh Rasulullah saw untuk menjaga hasil zakat yang diambil pada bulan Ramadhan (makanan dll), tiba-tiba datang seseorang yang mengambil makanan. Saya pun merampasnya lagi dan berkata: Akan saya adukan kamu kepada Rasulullah SAW! Kemudian saya pun menceritakannya, termasuk pesan orang tersebut yang berkata : Jika kamu ingin tidur bacalah ayat al-Kursi niscaya kamu akan selalu dalam lindungan Allah dan setan tidak bisa mendekatimu sampai pagi.

Lalu, Nabi saw berkomentar:

Dia telah jujur kepadamu padahal dia adalah pendusta, dia itu adalah setan.

- Hadis sahih, diriwayatkan oleh al-Bukhari secara mua’llaq (suatu ketentuan atau takdir dari Allah SWT, namun masih bisa diubah dengan usaha atau ikhtiar manusia) - hadits no. 5010 dan pada kitab wakalah bab iza wakkala rajulan

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Live Streaming

Powered by

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya