Begal Motor Makin Marak, Simak Tipsnya agar Tidak Jadi Korban

Aksi kejahatan seperti begal motor kembali marak di bulan Ramadan yang berbarengan dengan pandemi Corona Covid-19.

oleh Septian Pamungkas diperbarui 04 Mei 2020, 16:30 WIB
Diterbitkan 04 Mei 2020, 16:30 WIB
Guru Wanita Korban Begal Kehilangan Rp 48 Juta, Lengan Tersayat Pisau
Ilustrasi begal. Ilustrasi: Kriminologi.id

Liputan6.com, Jakarta - Aksi kejahatan seperti begal motor kembali marak di bulan Ramadan yang berbarengan dengan pandemi Corona Covid-19. Kondisi jalan relatif lebih lengang karena adanya Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) dimanfaatkan pelaku kejahatan untuk melancarkan aksinya.

Agar terhindar dari tindak kejahatan yang biasa terjadi tengah malam atau dini hari tersebut dibutuhkan antisipasi dini.

Pendiri sekaligus instruktur Jakarta Defensive Driving Consulting (JDDC), Jusri Pulubuhu mengatakan, terdapat dua hal yang perlu diperhatikan saat mengendarai sepeda motor untuk menghindari tindak kriminalitas kejahatan begal.

Bagian pertama adalah antisipasi pra perjalanan. Dimana, perjalanan haruslah direncanakan terlebih dahulu, sehingga dapat menaksir mana rute yang tepat dan aman. 

"Apabila pulang larut malam dengan menggunakan motor, pastikan untuk memilih jalan yang ramai, serta tidak terlalu banyak persimpangan. Lalu, jangan berkendara terlalu mencolok, pastikan gunakan helm tertutup (full face), jaket tebal, celana panjang, dan sepatu kets," katanya kepada Liputan6.com.

Selain itu, Jusri juga menegaskan, pemilik kendaraan sebaiknya selalu mengisi bensin penuh saat berkendara di malam hari. Hal ini dimaksudkan untuk menghindari kejadian atau hal-hal yang bisa diantisipasi sebelumnya. 

"Perhatikan kondisi rantai motor, jangan sampai dorong-dorong motor, karena rantai putus atau bensin habis," ujarnya.

Tips Lainnya

Bagian kedua, antisipasi saat perjalanan. Menurutnya, pengendara harus mengantisipasi orang yang terlihat mencurigakan atau selalu membuntuti.

Apabila merasa dibuntuti, segera berhenti di tempat ramai, seperti warung rokok atau mengubah arah tujuan dengan masuk ke dalam gang atau kompleks perumahan. 

"Memacu kendaraan terlalu kencang tentu tidak disarankan dan usahakan tidak terlalu panik. Karena biasanya pelaku begal akan berpikir ulang, apabila kita mengurangi kecepatan, atau masuk ke dalam gang serta kompleks daerah sekitar. Kita harus waspada, dengan sering melihat (kaca) spion," kata Jusri.

Selain itu, lebih baik kendaraan dilengkapi dengan perangkat keamanan serta tidak mengambil tindakan berbahaya saat berada dalam kondisi terdesak. "Pastikan barang berharga apa pun jangan ditaruh di motor, termasuk STNK," tuturnya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya