Â
Liputan6.com, Jakarta Bila seseorang yang tengah berpuasa mengalami gejala gula darah rendah atau hipoglikemia, diperbolehkan untuk membatalkan puasa. Ia harus segera mengonsumsi makanan atau minuman manis.
Baca Juga
Seseorang dikatakan mengalami hipoglikemia bila kadar gula darah berkisar di bawah 70 mg/dl. Dokter spesialis lpenyakit dalam Sidartawan Soegondo menyampaikan, gejala gula darah rendah bisa datang sekitar 1 hingga 2 jam sebelum waktu buka puasa tiba.
Advertisement
"Gejala hipoglikemia bisa terjadi 1-2 jam sebelum Magrib. Gejalanya mudah lapar, mual, jantung berdebar-debar. Kalau sudah begitu, boleh untuk membatalkan puasa," jelas Sidarta beberapa waktu lalu di Jakarta.
Ia menyampaikan agar seseorang tidak memaksakan diri saat gejala hipoglikemia terjadi. Jika tidak langsung diberi makanan atau minuman manis, maka orang yang bersangkutan bisa pingsan.
"Kalau pun misalnya, tinggal 10 menit lagi nih Magrib. Ya, tetap jangan ditahan. Batalkan saja puasa. Jika tidak, nanti Anda akan pingsan," lanjut Sidarta.
Â
Bahaya Otak Kekurangan Glukosa
Pertolongan pertama pada orang yang terkena gejala hipoglikemia memang minum minuman manis (bergula). Ini untuk mengembalikan kadar gula darah yang rendah.
"Gejala hipoglikemia juga keringat dingin, yang bisa membuat orang pingsan. Ini karena efek hipoglikemia itu otak kekurangan glukosa. Begitu minum minuman bergula, gula asli ya bukan gula buatan (pemanis buatan). Tubuh akan kembali normal," Sidarta menjelaskan.
Ada bahaya saat otak kekurangan glukosa. Kerusakan otak dapat terjadi, yang mana seseorang dapat mudah lupa.
"Makanya, jangan sampai hipoglikemia. Saat terjadi kerusakan otak, enggak akan bisa dipulihkan," ujarnya.
Advertisement