Efek Anak Melewatkan Sahur di Bulan Puasa, Bisa Gemetar hingga Pingsan

Anak melewatkan sahur bisa berdampak buruk bagi kesehatan, seperti hipoglikemia dan konsentrasi berkurang. Maka, penting agar anak dapat nutrisi seimbang saat sahur.

oleh Tim Health Diperbarui 07 Mar 2025, 07:00 WIB
Diterbitkan 07 Mar 2025, 07:00 WIB
Ilustrasi Malas Belajar, Murid Lelah, Tidur
Ilustrasi Efek Anak Melewatkan Sahur pada Tubuh. Photo by Freepik... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta Rasa malas mungkin datang saat sahur karena terlalu mengantuk. Namun, bila anak melewatkan sahur bisa membawa dampak negatif bagi kesehatannya.

Salah satu bahaya utama dari melewatkan sahur adalah hipoglikemia, di mana tubuh kekurangan gula darah. Kondisi ini akan membuat merasa lemas dan letih.

"Tidak sahur dapat menyebabkan kadar gula darah turun drastis, yang berpotensi mengakibatkan pusing, gemetar, lemas, bahkan pingsan," kata ahli gizi lulusan Dr. dr. Lucy Widasari, M.Si mengutip Antara.

Ia juga menyebut dampak tidak sahur saat menjalani puasa juga bisa mempengaruhi daya ingat pada anak. "Studi menunjukkan bahwa kurangnya asupan makanan di pagi hari dapat menurunkan performa akademik dan daya ingat pada anak," ujarnya.

Bayangkan saja, saat berpuasa, seharusnya tetap produktif, namun dengan kondisi tubuh yang tidak optimal, aktivitas seperti sekolah bisa terganggu.

Melewatkan makan dan minum saat sahur juga bisa menyebabkan mulut kering dan muncul masalah pencernaan terutama yang memiliki riwayat mag.

Suasana Hati Buruk karena Tidak Sahur

Tidak sahur juga bisa berdampak pada suasana hati (mood) yang buruk.

"Anak yang melewatkan sahur berisiko mengalami perubahan mood seperti mudah marah, gelisah, atau stres akibat kurangnya energi yang cukup untuk mengontrol emosi," ucapnya.

Promosi 1

Melewatkan Sahur Bikin Rentan Sakit

Lebih lanjut, Lucy memaparkan dampak yang terjadi pada anak jika tidak sahur bisa menyebabkan penurunan daya tahan tubuh.

"Penurunan daya tahan tubuh, menghambat produksi sel-sel imun yang melawan virus dan bakteri sehingga anak lebih rentan terhadap infeksi seperti flu, batuk, dan penyakit lainnya," tambah Lucy.

 

Saran untuk Sahur yang Sehat

Ilustrasi anak, ibu, sahur, buka puasa, Islami
Ilustrasi anak, ibu, sahur, buka puasa, Islami. (Image by freepik)... Selengkapnya

Agar terhindar dari bahaya di atas, disarankan untuk mengonsumsi makanan bergizi seimbang saat sahur. Upayakan untuk bangun saat sahur untuk makan dan minum.

Berikut beberapa jenis makanan yang dianjurkan:

  • Makanan tinggi protein: Seperti telur, ayam, dan ikan, yang memberikan energi tahan lama.
  • Makanan tinggi lemak sehat: Seperti alpukat dan kacang-kacangan, yang memberikan energi secara bertahap.
  • Makanan tinggi serat: Seperti oatmeal, sayur, dan buah, yang memperlambat pencernaan dan membuat kita kenyang lebih lama.

Hindari makanan yang dapat memperlambat metabolisme tubuh, seperti gorengan dan makanan tinggi gula. Makanan tersebut dapat menyebabkan lonjakan insulin dan rasa lapar yang cepat. Selain itu, jangan lupa untuk minum cukup air putih agar tubuh tetap terhidrasi dengan baik.

Untuk membuat sahur lebih menyenangkan, bisa mencoba berbagai menu yang menggugah selera.

Ingatlah bahwa sahur bukanlah lomba makan tercepat. Nikmati setiap suapan dan pastikan mendapatkan nutrisi yang tepat. 

 

Minum Air Putih Saat Sahur Penting

Tubuh membutuhkan makan untuk energi
Minum air putih yang cukup saat sahur dan berbuka puasa. (unsplash.com/@enginakyurt)... Selengkapnya

Selain makanan, pastikan kebutuhan cairan diisi saat sahur. Pastikan minum satu gelas air putih saat bangun tidur. Lalu, sebelum Imsak tiba minum lagi segelas air. Akan lebih baik jika tambah segelas air putih lagi untuk membantu memenuhi kebutuhan cairan.

Infografis Jadwal Imsakiyah 1446 H Ramadhan 2025 untuk Wilayah DKI Jakarta.
Infografis Jadwal Imsakiyah 1446 H Ramadhan 2025 untuk Wilayah DKI Jakarta. (Liputan6.com/Abdillah)... Selengkapnya
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

EnamPlus

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya