Liputan6.com, Jakarta - Warga Kota Batam, Kepulauan Riau melaksanakan tradisi ngabuburit dengan cara memancing ikan sambil tetap menerapkan aturan jaga jarak fisik dan sosial guna mencegah penularan virus Corona Covid-19.
Pada Minggu, 17 Mei 2020, di sepanjang Jembatan Tengku Fisabilillah (Jembatan I Barelang) Kota Batam, belasan pemancing berjejer rapi dan membuat formasi dengan jarak paling pendek sekitar 1,5 meter melakukan ngabuburit.
Baca Juga
Meski ada yang tidak mengenakan masker secara sempurna, aktivitas mereka relatif aman. Tidak nampak di antaranya yang saling berkomunikasi. Mereka terkesan asyik dengan pikiran dan alat pancing masing-masing.
Advertisement
"Cuma ini lagi yang bisa dilakukan. Ngabuburit keliling mal atau pasar kaget sudah enggak bisa lagi," kata warga Tembesi, Arif, seperti dikutip dari Antara, Senin (18/5/2020).
Ia mengaku datang berdua bersama kawannya. Namun sang kawan memilih untuk memancing di Jembatan II Nara Singa.
"Asyik sih memancing ini, bisa membunuh waktu. Tahu-tahu sudah waktunya berbuka puasa," kata Arif.
Menurut Arif, ia bisa mulai memancing sejak sekitar pukul 13.00 hingga 17.00 WIB.
Meski Matahari tengah terik, tetapi embusan angin yang relatif kencang membuatnya tetap sejuk, sehingga para pemancing bisa tahan berjam-jam saat siang hari.
Arif mengaku sebenarnya jarang mendapat ikan. Meski begitu, ia mengaku menyukai aktivitas memancing sambil ngabuburit ini.
"Mungkin karena saya amatir banget ya, baru mulai belajar. Enggak kayak yang lain, bisa dapat ikan," jelas dia.
Â
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Untuk Redam Pikiran
Sementara itu, warga Batuaji lainnya, Anda, menyatakan, selain untuk menghabiskan waktu saat Ramadan, memancing juga sekaligus mencari rezeki.
"Kalau dapat ikan, bisa untuk lauk di rumah," kata pria yang harus dirumahkan dari tempatnya bekerja karena dampak pandemi Covid-19 ini.
Anda menilai, memancing tidak sekedar membunuh waktu dan mencari ikan, melainkan juga untuk meredakan pikiran dan menghilangkan stres saat banyak masakah akibat pandemi.
Para pencari ikan tersebut tidak hanya berkumpul di Jembatan I, tetapi juga tersebar hingga Jembatan III Raja Ali Haji. Bahkan ada yang sampai turun ke bawah jembatan, di atas tumpukan batu di ujung pulau.
Ada pula yang nampak menyewa kapal untuk ke tengah laut atau bahkan menuju pulau kecil di kawasan itu.
Mereka mencari tempat yang dianggap lebih strategis mencari ikan sambil menunggu saat berbuka puasa.
Advertisement