Manfaat Gerakan Sholat Duduk di Antara Dua Sujud dan Tahyat, Perbaiki Kemampuan Otot Panggul dan Berkemih

Gerakan sholat duduk di antara dua sujud dan duduk tahyat akhir menurut dokter spesialis urologi RSI Banjarnegara dr Kartiko Sumartoyo SpU, akan memperbaiki kemampuan otot panggul, serta kemampuan berkemih yang baik

oleh Liputan6.com diperbarui 09 Nov 2022, 16:30 WIB
Diterbitkan 09 Nov 2022, 16:30 WIB
Ilustrasi sholat tasbih
Ilustrasi sholat tasbih (dok.Freepik)

Liputan6.com, Banjarnegara - Gerakan sholat duduk di antara dua sujud dan duduk tahyat akhir menurut dokter spesialis urologi RSI Banjarnegara dr Kartiko Sumartoyo SpU, akan memperbaiki kemampuan otot panggul, serta kemampuan berkemih yang baik.

"Gerakan sholat pasti ada fadilahnya, ada hikmahnya dan manfaatnya terhadap kesehatan," ujar Kartiko.

Menurutnya ada beberapa posisi yang optimal terkait di bidang urologi, di antaranya duduk di antara dua sujud, dan duduk tahyat akhir.

"Jika posisi duduknya benar pada posisi duduk di antara dua sujud itu secara pendekatan teorinya itu akan memperbaiki kemampuan otot dasar panggul, kemampuan berkemih daerah sekitar panggul yang isinya saluran kencing, saluran kesuburan, dan saluran pembuangan kotoran," terang Kartiko.

Ia menambahkan, dengan latihan otot dasar panggul, dapat untuk memperkuat kemampuan menahan berkemih pada kasus yang ngompol.

Selain gerakan-gerakan, untuk memperbaiki kekuatan otot dasar panggul juga dianjurkan untuk banyak minum air putih dan pola makan yang benar dan teratur.

 

Saksikan Video Pilihan Ini:

Manfaat Gerakan Sholat Secara Ilmiah

Dokter spesialis urologi RSI Banjarnegara dr Kartiko Sumartoyo SpU. (Dok. RSI Banjarnegara)
Dokter spesialis urologi RSI Banjarnegara dr Kartiko Sumartoyo SpU. (Dok. RSI Banjarnegara)

Dilansir dari Independent melalui umm.ac.id, Senin (7/11/2022), penelitian terbaru gerakan fisik yang berulang-ulang dalam sholat dapat mengurangi nyeri punggung jika gerakan tersebut dilakukan dengan benar. Studi ini menemukan, sholat tidak hanya menghilangkan kecemasan fisik tapi juga dapat bermanfaat untuk pengobatan klinis.

Itu merupakan hasil studi dari penulis Mohammad Khasawneh dalam judul studinya “Studi Ergonomis Gerakan Tubuh dalam Shalat Pemodelan Manusia Digital”. Studi tersebut kemudian diterbitkan dari International Journal of Teknik Industri dan Sistem.

“Salah satu cara untuk berpikir tentang gerakan adalah bahwa mereka mirip dengan yoga atau terapi latihan intervensi fisik yang digunakan untuk mengobati nyeri punggung bawah,” kata Khasawneh.

Penelitian ini dihasilkan dengan pemodelan komputer dari manusia sehat India, Asia, dan AS baik laki-laki maupun wanita untuk melihat efek nyeri punggung bawah. Dalam penelitian tersebut disebutkan, gerakan sujud dalam shalat dapat meningkatkan elastisitas sendi. Namun, penelitian itu tidak mengukur efek gerakan shalat kepada orang yang memiliki kecatatan fisik. “Kesehatan fisik dipengaruhi oleh faktor sosial ekonomi, gaya hidup, dan agama,” kata Khasawneh yang berasal dari Penn State Behrend University di Pennsylvania.

Khasawneh menambahkan, doa dalam shalat juga dapat menghilangkan stres fisik dan kecemasan. “Sementara ada juga penelitian yang menunjukkan ritual doa dapat dianggap sebagai pengobatan klinis yang efektif untuk disfungsi neuromuskuloskeletal,” Khasawne menambahkan.

Tim Rembulan-Purbo

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya