Liputan6.com, Jakarta - Dengki merupakan perasaan tidak senang terhadap nikmat yang diberikan Allah SWT kepada orang lain dan berharap agar nikmat tersebut hilang darinya.
Perasaan dengki merupakan hal buruk dan sangat mudah memasuki diri kita. Sifat dengki atau hasad merupakan salah satu jenis penyakit hati yang harus dihindari.
Advertisement
Baca Juga
Ada banyak penyebab hasad yang bisa berasal dari lingkungan maupun dari dalam diri sendiri. Kurangnya rasa syukur terhadap apa yang telah dimiliki, adalah salah satunya.
Dalam surah An-Nisa ayat 32 dijelaskan pula tentang iri hati dan dengki:
وَلَا تَتَمَنَّوْا۟ مَا فَضَّلَ ٱللَّهُ بِهِۦ بَعْضَكُمْ عَلَىٰ بَعْضٍ ۚ لِّلرِّجَالِ نَصِيبٌ مِّمَّا ٱكْتَسَبُوا۟ ۖ وَلِلنِّسَآءِ نَصِيبٌ مِّمَّا ٱكْتَسَبْنَ ۚ وَسْـَٔلُوا۟ ٱللَّهَ مِن فَضْلِهِۦٓ ۗ إِنَّ ٱللَّهَ كَانَ بِكُلِّ شَىْءٍ عَلِيمًا
Artinya: “Dan janganlah kamu iri hati terhadap apa yang dikaruniakan Allah kepada sebahagian kamu lebih banyak dari sebahagian yang lain. (Karena) bagi orang laki-laki ada bahagian daripada apa yang mereka usahakan, dan bagi para wanita (pun) ada bahagian dari apa yang mereka usahakan, dan mohonlah kepada Allah sebagian dari karunia-Nya. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui segala sesuatu."
Saksikan Video Pilihan ini:
Hadis Tentang Dengki dan Iri Hati
1. Hilangnya amal kebaikan
Sebagaimana disebutkan sebelumnya bahwa sifat hasad dapat menghilangkan pahala seseorang. Artinya meski seorang Muslim selalu menjalankan perintah Allah, pahalanya akan sirna begitu saja ketika ia memiliki sifat hasad.
Hal ini tertuang dalam sebuah hadis: “Waspadalah terhadap hasud (iri dan dengki), sesungguhnya sifat ini mengikis pahala-pahala seperti api yang memakan kayu.” (HR. Abu Daud)
2. Larangan dengki dan iri hati
Dalam sebuah riwayat Bukhari dan Muslim berisi larangan bersikap dengki dan iri hati begitupun mencari dan mengungkit keburukan orang lain. Sebab, semua Muslim adalah saudara yang harus saling menjaga dan melindungi.
“Jangan kamu saling dengki dan iri hati dan jangan pula mengungkit keburukan orang lain. Janganlah saling bermusuhan serta jangan saling menawar lebih tinggi atas penawaran yang lain. Jadilah hamba Allah yang bersaudara. Seorang Muslim itu adalah saudara bagi Muslim yang lain, maka tidak boleh menzalimi, menelantarkan, mendustai dan menghinakan satu sama lain. Seseorang telah dikatakan berbuat jahat jika ia menghina saudaranya sesama Muslim. Setiap Muslim haram darahnya bagi Muslim yang lain, demikian juga harta dan kehormatannya.” (HR. Al Bukhari dan Muslim).
3. Pertimbangan diperbolehkan iri hati dan dengki
Diperbolehkan iri hati dan dengki terhadap dua perkara; pertama, kepada seorang yang diberi rezeki lalu dibelanjakan pada hal yang baik. Kedua, terhadap seorang yang berilmu dan mengamalkannya dengan benar. Disebutkan dalam hadis berikut:
“Tidak ada iri hati dan dengki kecuali terhadap dua hal, yaitu seorang yang diberi Allah harta lalu dibelanjakan pada sasaran yang benar, dan seorang diberi Allah ilmu dan kebijaksanaan lalu dia melaksanakan dan mengajarkannya.” (HR. Al Bukhari dan Tirmidzi).
4. Iri hati dan dengki adalah penyakit
Iri hati dan dengki merupakan penyakit hati yang akan membuat seseorang tidak merasa tenang apabila orang lain merasa bahagia. Lebih baik lakukan hal yang lebih bermanfaat daripada mengisi hati dengan kedengkian.
Disebutkan dalam sebuah hadis: “Penyakit umat-umat sebelum kalian telah menyerang kalian adalah dengki dan benci. Benci adalah pemotong; pemotong agama dan bukan pemotong rambut. Demi dzat yang jiwa Nabi Muhammad berada di tangan-Nya, kalian tidak beriman hingga kalian saling mencintai. Maukah kalian aku tunjukkan sesuatu yang jika kalian kerjakan maka kalian saling mencintai? Sebarkanlah salam diantara kalian.” (HR. Tirmidzi).
Advertisement